Twenty seven • Curhat (2)

49 9 6
                                    


HAPPY READING.. 💖✨

Vote dulu yukkk... 🤗🌟

------------------

"Caraku mungkin berbeda dengan seseorang yang pernah mencintaimu, tapi satu yang terpenting. Aku tulus.."

- Azhira Silla Testasora.

------- ~ -------

Pagi ini diawali dengan pelajaran Kimia. Dan seperti biasa, Bu Dwi selaku guru Kimia pasti akan menguji anak-anaknya terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran dengan materi yang telah dibahas.

Apabila ada siswa dan siswinya yang tidak bisa menjawab, maka tidak diperbolehkan mengikuti pelajaran kimia pada hari itu. Maka dari itu, geng yang berisi 6 anggota sibuk melihat dan mempelajari lagi materi minggu lalu. Mereka sangat takut dan tidak ingin dikeluarkan saat jam pelajaran Kimia.

Kinara memperhatikan Cila yang sedari tadi hanya melamun, gadis itu seperti sedang memikirkan sesuatu dan tidak fokus dengan bukunya.

Jengah melihat Cila yang hanya diam, Kinarapun membuka pembicaraan.

"Kenapa lagi?" tanya Kinara sambil menyentuh pundak Cila.

Cila tersentak dari lamunannya dan menoleh.

"Nggak, nggak kenapa-napa." elak cila.

Bohong.

Satu kata itu yang sedang cila lakukan sekarang. Kinara tau, sahabatnya itu sedang dilanda pikiran. Namun dia tidak akan memaksa Cila untuk bercerita. Toh, nanti pasti dia akan cerita, jika suasana hatinya sudah membaik.

Tak lama kemudian, masuk guru cantik berwajah tegas. Sontak membuat seisi kelas yang awalnya riuh dengan obrolan dan juga rapalan materi pun hening seketika.

***

Istirahat tiba.

Cila bersama kelima temannya itu menghela nafas lantas membereskan alat tulis masing masing. Sungguh hari yang melelahkan pikir mereka. Bagaimana tidak, setelah terjebak oleh soal soal Kimia yang diberikan oleh Bu Dwi, di jam selanjutnya mereka harus menerima ulangan harian dadakan yang diberikan Pak Udin.

"Nyebelin banget tu si Udin." gerutu Cessa.

"Pak Udin cess," koreksi Putri.

"Iya Pak Udin, kalo lagi baik. Kalo kayak tadi si Udin namanya." sanggah Cessa.

"KYAAAAAAA, SALAHHHHHHHH!!!!!"

Disaat Cila, Kinara, Ayu, dan Putri fokus mendengarkan keluhan Cessa, mereka dikejutkan oleh teriakan Vira.

"Anjir kaget. Apasi Vir?" keluh Kinara.

"Nomor 4 gue salahhhh.." adu Vira melihat kelima temannya.

"Gapapa, Gapapa, gue juga salah kok.." Ayu menepuk-nepuk punggung Vira, menenangkan.

"Ya iyalah, salah juga, orang lo nyontek Vira." omel Kinara.

Jika sudah mendapat omelan Kirana, Ayu hanya bisa cengengesan.

"Udah cuman ulangan harian, Masi ada Ujian semester. Ayo ah ke kantin." ajak Cila.

Lantas mereka beranjak dari kursi dan bergegas ke kantin.

Sesampainya di kantin.

"Hari ini gilirannya Ayu sama Vira ya yang mesen." ucap Cessa.

"Iya iya tau, buruan mau mesen apa?" tanya Vira.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

i Hope U CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang