07.30 P.MCila asik mendengarkan lagu lewat handpone nya, ia mendengkan lagu kesukaannya yaitu Mata ke Hati - Hivi.
Sembari mendengarkannya, ia membuka story whatsapp tibatiba ia melihat story yang dikirim oleh Bagas.
Ya, Bagas adalah temen lamanya dan dia memiliki wajah yang cukup memikat wanita sebayanya. Dulu mereka sangat dekat bahkan banyak teman seangkatannya mengira mereka menjalin hubungan.
Namun semenjak Cila memilih SMA ke kota hubungan mereka semakin renggang, hal itu juga disebabkan karena bagas telah memiliki pacar.
Iseng-iseng karena sudah lama tidak berkomunikasi. Cila membalas story Bagas itu dengan balasan "tumben" yang dengan cepat di read oleh Bagas.
Cila spontan terkejut 'secepat itukah dia merespon gue padahal dulu dia ignorant semenjak pacaran sama Qintan' batin Cila.
Kurang dari 2 menit, notif Wa dari Bagas masuk. Cila dengan cepat langsung membuka Wa.
Bagas: emg knp?
Cila: gpp si.
lalu ia mengirimnya dan kembali membuka instagram.
Tak lama kemudian saat Cila sedang asik nge-Stalk orang, panggilan dari bagas masuk.
Cila sangat terkejut. "Ih kok vc si! gimana dong? angkat nggak angkat nggak?" gumam Cila.
Tak bisa dipungkiri Cila memang merindukan moment vc seperti ini waktu mereka berdua SMP dulu. Dan tanpa berpikir panjang Cila menarik napas ia tidak tahu kenapa ia merasa degdegan dan ah entahlah.. Cila langsung mengangkat Vidcall dari Bagas
Cila langsung memosisikan hpnya di depan mukanya. Sewaktu ia menyambungkan Vidcallnya ke Bagas ia melihat mukanya tibatiba ia teringat sesuatu dan menepuk jidatnya.
Tak sadar sedari tadi bagas telah melihat raut wajahnya yg aneh.
'Kenapa gue nggak touch up dulu goblok, muka berantakan gini bikin malu aja' batin Cila mengomel.
"Kenapa?" Bagas bertanya.
Cila dengan spontan menoleh ke Hpnya dan ia melihat bagas sudah tersambung sedari tadi.
"Ha ng-ngak, cuma kelupa sesuatuuu" cila menjawab dengan rasa malu.
"Oh, lagi ngapain?" Bagas bertanya lagi.
"I-ini lagi dengerin musik." Cila menjawab masih raguragu, ntah kenapa rasa degdegan itu bertambah kencang.
"Oh." jawab Bagas.
"Hmm, gimana kabar disana?"
"Biasa aja."
Cila mengangguk pelan sebelum "Lo lagi dimana?".
"Menurut lo?".
"Ya di.. Kamar?" tebak Cila.
"Kenapa masih nanya?" Bagas balik bertanya dengan muka datarnya.
Cila merasa malu dengan pertanyaan anehnya itu. 'Oh rupanya masih cuek, anjir kenapa jadi canggung gini, ngereceh dikit kek' batin Cila.
"Kenapa senyum-senyum?" Bagas bertanya sambil mengerutkan dahinya.
"Lah siapa juga yang senyum?" Cila tambah kesal, 'Emang muka kesel gue kelihatan senyum? Ga ngerti banget sih!' gerutu Cila dalam hati sambil membuang pandang dari layar ponsel miliknya.
"Jangan mikirin gue, ntar kalo lo suka, bahaya, gue jauh." perkataan bagas membuat Cila spontan menoleh dan ntah kenapa pipinya memerah.
Tapi beruntung, bagas meminta izin menutup telponnya dulu, karna ia dipanggil ibunya untuk makan, dan Cila pun meng-iyakannya.
Video call berakhir. Cila memegang pipinya sambil tersenyum, satu sisi merasa kesal karena dia belum sempat membalas perkataan Bagas tadi tapi disisi lain merasa senang karena bagas mecoba untuk menggombalnya.
'Masi seperti Bagas yang dulu..' pikirnya
20 menit sudah berlalu, tetapi Cila tidak mendapatkan notif dari Bagas. Senyuman yang sedari tadi menghiasi wajahnya memudar, rasanya ingin memarahi Bagas namun ia tersadar siapa dia mau marah-marah ke Bagas.
Akhirnya ia membuka wa dan tibatiba sebuah notif muncul dan ia terkejut karna wa itu dari Bagas.
Bagas: Maaf lama, tadi disuruh kewarung bentar.
Cila merasa sangat semakin senang, ia tak tahu kenapa Bagas bilang seperti itu. Pikiran Cila mulai kemana-mana. Tanpa pikir panjang cila langsung membalas pesan tersebut.
Cila: Oh iya nggak papa.
Tak lama kemudian bagas membalas lagi pesan tersebut.
Bagas: Yaudah lo tidur, udah malam. Kalo mau vidcall besok aja lagi.
Ntah mengapa Cila membaca pesan tersebut terasa meleleh hatinya.
'Apa mungkin? Ah jangan baper dulu. Mungkin dia memang lagi baik' batin Cila.
Cila sengaja tak membalas pesan itu agar besok bisa chattan lagi.
Cila pun merebahkan badannya ke kasur, mulai memikirkan hal aneh lalu satu lengkungan tercetak jelas dibibirnya. Entah apa yang sedang dia pikirkan.
Jika ditanya bagaimana perasaan Cila? tentu dia bahagia. Kata orang, sahabat antar jenis itu fake. Karena satu diantaranya pasti ada yang punya rasa. Dan Cila meng-iyakan hal itu. Karena jujur, dari dulu ia memiliki rasa untuk Bagas. Namun, rasa itu harus ia pendam semenjak Bagas memberitahu rasa sukanya terhadap temen seangkatan mereka.
-----------------------------------------
Halluuuu...
Gimana kabarnya?
See u NEXT PART.
Baru juga chattan Cila udah baper aja. Gimana ya selanjutnya?
Kamu pasti pernah dong geer setengah mati kalo ada cowok yang tibatiba care sama kamu:v pasti senyumsenyum sendiri pas mau tidur😂
Jangan lupa vote N komentar ya:))
Jangan gajadi baca garagara pembukaannya ga bagus dan cerita nya kayak udah basi, ini ga seburuk yang kamu pikirin:'))
Semua butuh proses, aku berusaha banget cerita ini nyentuh hati kamu😌
'Kalo ada typo hampura guys'
HAPPY READING :)
Love,
(ig) riandaftsya
KAMU SEDANG MEMBACA
i Hope U Can
Teen Fiction" ... Aku harap kamu bisa," cila menghela nafas menahan desakan airmata yang selalu memaksa ingin keluar. " Maaf karena aku tidak bisa berjanji untuk selalu bersamamu ... " - Ini bukan kisah badboy, badgirl, ataupun cowo cuek jadi care seperti kisa...