Fifteen • Hukuman

668 86 0
                                    

Yeayy 1K reads,  "b aja" "iya b aja tuh". yaiyalah gaada apaapanya,  but bagi aku ya gitu deh. Hehe ≧﹏≦

-----------------------------------------

"Mengertilah.. Aku pernah kecewa karena terlalu percaya."

- Bagas Pramudya.

------- ~ -------

Hari kamis. Seluruh siswa SMA Cendikasih Bandung pagi itu berkumpul di lapangan sekolah. Mereka semua menghadiri acara memperingati hari guru yang telah disiapkan jauh-jauh hari oleh osis.

Cila melangkahkan kaki menuju ruang osis. Pagi itu,  cila terlihat manis dengan balutan kaos toska diselimuti almet osis bewarna merah marun.

"Cil bawa timunnya? " pertanyaan nevan sontak membuat cila menoleh.
"Eh, bawa kak. " cila lantas mengeluarkan timun dari tas nya.

"Yaudah kalo gitu,  ayo kita gantung. Itu talinya udh gue siapin." ajak nevan.

"Oke." mereka menuju ke lapangan.

"Van,  gimana lomba elo udh siap?" tibatiba sang ketos muncul dari belakang.

"Wais,  udah banget. Noh udh gue gantungin semua." jawab nevan.

"Bagus,  kalau gitu kalian bisa santai.  Lomba kalian urutan ke 3." ucap sang ketos dan pergi meninggalkan mereka.

"Kalau gitu gue ke temen kelas gue dulu ya kak. " sela cila.

"Boleh." jawab nevan.

Cila pergi menuju teman-temannya berkumpul.

"Gila baju lo keren banget put. Mau konser?" ejek cila yang tlah bergabung bersama teman-temannya.

"Lo nggak tau? nanti Putri mau nemenin elsa." sela cessa diiringi tawanya.

"Serius?" cila tersenyum bangga.

"Ya nggak lah." jawab kinara.

"Yah gue kira beneran." spontan senyuman itu hilang dari wajah cila.

Putri yang menjadi bahan omongan sontak mukanya memerah,  dia menyesal memakai setelan baju yang layak untuk kondangan bukan untuk acara lomba.

"Gue aja nyesel udah make baju ini." rutuk Putri.

"Udahlah tetep cantik kok." vira memberi semangat.

Acara pembukaan dimulai dengan pidato dari sang kepala sekolah di lanjutkan pidato sang ketos.

Teriakan siswa-siswi sangat meriah dengan dilepaskannya beberapa balon oleh anggota osis sebagai tanda pembukaan acara.

***

Cila telah selesai dengan lombanya yang berujung seru. Lomba makan timun itu dimenangkan oleh kelas bahasa yang gigih dan telaten dalam memakan timun, sementara yang lain malah asyik tertawa hingga tak sadar waktu habis sedangkan mereka belum menyentuh sama sekali timun itu.

Dilanjutkan dengan lomba lain.

Namun terlepas dari tugasnya, cila lebih memilih istirahat bersama teman-temannya sejenak di kantin.

Mereka berenam menuju meja pojok kantin. jika yang lain langsung duduk, berbeda dengan cila. Ia menanyakan pesanan teman-temannya dan memesan makanan tersebut.

i Hope U CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang