Ten • Terkejut

728 92 0
                                    

' jika hati kita bersetia, jarak ini tidak akan pernah menjadi masalah. '

-I Hope u Can.

------- ~ -------

08.00 P.M

Suasana di balkon seluas 4 x 3 Meter berhiasi dua singlesofa satu meja bundar beralas pot bunga matahari itu kini tampak hening hanya tersisa suara hembusan angin yang datang dari sejuknya malam.

Cila dan kinara memilih untuk menghabiskan waktu berdua dikamar setelah mengikuti kegiatan makan malam bersama keluarga cila dibanding ikut menonton bersama.

Saat ingin menaruh nampan berisi eskrim dan cheesecake buatan mama Ani, cila sekilas melihat balkon dan ia berjalan menuju balkon tersebut. Menaruh nampan yang sedari tadi ia pegang di meja bundar dan kembali menuju kamar bertujuan mengambil gitar dan handpone.

"Balkon yuk." ajak cila sembari mengambil gitar di sebelah meja belajarnya.

Kinara tak menjawab ajakan cila, namun ia langsung berdiri dan menuju ke balkon.

Sesampainya di balkon.

"Gimana tadi?" tanya kinara yang sekarang menatap cila serius.

Cila menceritakan semua kejadian yang dia alami hari ini. "Yaa sekarang gue lagi berdoa aja sih, semoga dia pindah sini." cila tersenyum menatap kosong yang ada didepannya.

Kinara melihat tingkah cila hanya ikut tersenyum, dia senang sahabatnya bahagia disisi lain dia takut sahabatnya itu terluka seperti kejadian-kejadian sebelumnya.

'Gue harap bagas memang baik untuk lo cil, dan baper lo itu ga bertepuk sebelah tangan lagi' batin kinara.

Keheningan terpecah karena munculnya suara notif handphone cila.

Cila langsung mengambil benda pipih yang tergeletak di samping nampan.

Bagas: gue bawa berita buruk.

Cila: apaan?

Bagas: gue pindah ke kota.

"SUMPAH?" pekik cila nyaris membuat eskrim yang ingin kinara makan terjatuh.

Cila: HAH?! Sumpah lo? Demi apa?

Bagas: ya.

Cila: hehe, yes. Gue menang.

Tak ada jawaban. Setelah menaruh handphone-nya, cila memetik gitarnya yang sempat ia lupakan. "Bagas pindah ke sini ra." ucap cila tanpa menoleh.

Kinara langsung menoleh. "Iya?" dan mendapat anggukan cila. "Terus sekolah dimana? "

Pertanyaan itu sukses membuat cila menoleh "iya juga ya. bentar deh." cila mengambil lagi hp nya.

Bagas: y

Cila: hehe, eh btw sekolah lo pindah kemana?

Bagas: belum tau, tapi si tadi bokap bilang sekolah gue mau diurus di SMA Cendikasih.

i Hope U CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang