Six • Seperti Mimpi

867 116 2
                                    



"Satu hal yang aku tau darimu, 'Aneh'"

-Azhira Silla Testasora

------- ~ -------

"Btw gue mau bilang makasih ni." ucap Cila sembari mereka masuk ke kamar.

"Ok terima kasih lo gue terima, tapi lo harus bawa gue ke cafe tempat biasa kita nongkrong!" tegas Kinara.

"What?!" Cila yang hendak masuk ke kamar mandi spontan menoleh ke arah kinara.

"ohh nggk mau nih?" ejek kinara.

"Oke oke, tapi kita berdua aja kan?" tanya cila.

"Yaiyalah, lo kira mau ngajak mereka ber-empat? Enak aja, jatah gue bisa bisa berkurang." kinara langsung duduk di sofa dan menyalakan televisi.

"Pantesan akhir akhir ini lo gendutan." ejek Cila.

"Apa lo bilang?" Kinara berniat ingin melempar remote yang ia genggam.

"Gue kan jujur. Kenapa lo marah? Bukannya itu bagus, berarti tandanya lo sehat." ujar Cila.

Tanpa aba-aba, satu bantal sofa melayang tepat di muka Cila.

"Sial!" cila melempar lagi bantal tersebut. Namun sayang, lemparan cila tidak tepat sasaran. Bukannya ke arah kinara malah mengenai tv yang ada di depan kinara.

                       ***

"mau pesan apa kak?" sahut pelayan yang menghampiri mereka.

Cila dan Kinara telah berada di cafe tempat biasa dia dan teman-temannya berkumpul.

"Saya pesan chicken katsu nya satu, minumnya milkshake oreo ya mbak." ujar cila.

"Kalo saya nasi bakar ayam rica-rica, sama lemontea mbak" sahut kinara.

"ada lagi?" tanya pelayan.

"Cheesecake nya satu, split banana satu." jawab cila.

Pelayan mengulang lagi makanan yang dipesan cila dan kinara.

"Ada lagi?" gumam pelayan.

"Udah itu aja mbak." sahut cila.

"Oke. Tunggu sebentar ya." pelayan itu pergi meninggalkan cila dan kinara.

"Sumpah ya, untung tadi lo bantuin gue ra, lo emang ter-dabest." cila memulai topik pembicaraan dengan memuji sahabatnya itu.

"Ya iyalah, kalo nggak karna gue, mereka pasti tau lo deket sama bagas." kinara menyombongkan diri.

"Makasihh ya" cila melemparkan senyum manjanya.

"Hmm, eh btw gimana ceritanya lo dengan bagas?" tanya kinara.

Kinara sudah berbaik hati menolong cila saat dia nyaris terpojok oleh teman-temannya di sekolah tadi. Kinara juga teman baik cila. Jadi tak mungkin cila merahasiakan soal ini dari kinara.

Lantas cila menceritakanlah asal usul bagas sampai makanan yang mereka pesan tiba.

"Makasih mbak." gumam cila.

"Terus kedekatan lo sekarang?" kinara masih kepo mengenai bagas.

"Semenjak kejadian tadi malam, gue makin deket sama bagas. Bahkan bagas tadi pagi ngucapin gue." ujar cila.

i Hope U CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang