Klik 🌟🌟🌟 dulu boleh kali yaヽ(^。^)ノ
" Jangan katakan berapa banyak Cinta yang anda miliki, show her."
- Bagas Pramudya.
------- ~ --------
Playlist: Sahabat jadi Cinta - Zigaz
Cila turun dan terus berjalan, mengabaikan bagas yang terus tersenyum menggodanya.
Gadis itu yakin jika setelah ini, bagas akan terus mengejeknya.
Mengingat tingkah laku cila saat wajah bagas mendekat, yang dilakukan gadis itu memejamkan matanya berpikir sesuatu akan terjadi padahal bagas hanya ingin membisikan kata yang semakin membuatnya kesal.
"Cilaaaaaa." Teriakan bagas terdengar saat cila sudah jauh lebih dulu meninggalkan bagas yang masih berdiri di depan mobil.
Bagas berusaha mengejar cila, namun cila hanya mengangkat kedua bahunya tanpa berbalik dan terus berlari kecil sembari memasang earphone ke telinganya.
"Marah?" tanya bagas yang berhasil mensejajarkan langkahnya dengan langkah kaki cila.
Tak ada jawaban, ah lebih tepatnya tak ada reaksi. Seakan cila tak menyadari kehadiran bagas disebelahnya.
"iya aku minta maaf kali ini."
Sekali lagi, masih tak ada respon dari cila. Gadis itu malah bersenandung mengikuti alunan musik dari earphone miliknya. Hal itu membuat bagas mendecak sebal.
"Cila!" Bagas menarik earphone yang terpasang di telinga cila. Sukses membuat cila terpelonjat kaget dan berhenti.
"Yaampun, bagas."
"Aku nanya."
"Ga denger. Nih coba denger." cila memasangkan salah satu earphone-nya ke telinga bagas. "Kenceng kan?"
bagas menatap cila berusaha mengontrol emosi.
"Apasih, katanya kesini itu mau jogging yaudah ayo." belum sempat ia berlari, bagas menahan tangannya.
"marah sama aku?" tanya bagas.
Cila berusaha tersenyum. "Ya enggak lah, akukan kesini mau seneng-seneng sama kamu. Bukan mau marah-marah."
"Yaudah ah ayo." cila memasangkan lagi earphone itu ke telinganya. "Kita olahraga dulu, biar sehat."
Bagas tersenyum tipis walaupun sedikit aneh tapi, ah udah lah yang terpenting cila mengibarkan bendera perdamaian. "Oke, ayo kita lomba, yang paling banyak muterin arena in--"
"Dia yang menang, ayo siapa takut." potong cila.
"Ehh, tunggu dulu. Yang menang dia beliin ice cream."
"Kok yang menang, yang kalah dong."
"Itu udah terlalu mainstream."
"Oke, kalau gitu kamu yang harus menang." cila berdiri di belakang bagas dan mendorongnya untuk berlari terlebih dulu.
"Ah kamu curang, ga boleh gitu dong." bagas berusaha meraih tangan cila yang terus mendorongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
i Hope U Can
Teen Fiction" ... Aku harap kamu bisa," cila menghela nafas menahan desakan airmata yang selalu memaksa ingin keluar. " Maaf karena aku tidak bisa berjanji untuk selalu bersamamu ... " - Ini bukan kisah badboy, badgirl, ataupun cowo cuek jadi care seperti kisa...