'cewek memang gitu, mudah baper.'
- Bagas pramudya
------- ~ -------
Mereka telah berada di salah satu bangku taman. Karena bagas yang melihat cila terus-terusan meringis kesakitan, bagas pun tak tega melihatnya. Kondisi rumah cila juga masih jauh, akhirnya bagas memarkirkan mobilnya di salah satu taman dan menyuruh cila duduk di bangku itu supaya bagas bisa memijitkan sedikit kakinya."Lagian lo aneh-aneh aja." bagas menjongkokkan tubuhnya dan mulai memijati kaki cila.
"Aw-a-aduhhh sakit gas." pekik cila.
"Ya tahan bentar." bagas masih terfokus memijat.
Cila mengulum bibirnya dan memejamkan matanya, menahan rasa sakit yang datang secara tiba-tiba. Cila sekilas memandangi bagas yang memijat kakinya.
'Ternyata, bagas care juga ya, beruntung banget jadi qintan' batin cila tanpa sadar senyuman terukir di wajah perempuan berambut hitam itu.
Bagas sadar jika cila sedari tadi memandanginya. Dengan sengaja bagas menekan kaki cila sekencang mungkin membuat cila tersadar dari lamunannya. Cila pun meringis untuk ke sekian kalinya.
"Eh bego sakit, kenapa lo tekan. Aw." cila mengelus kakinya.
"Tau ah." bagas melempar kaki cila dari pahanya dan berdiri pergi meninggalkan cila.
"Eh lo mau kemana, kurang ajar banget. Ini temennya lagi sakit malah ditinggalin." teriak cila.
"Bodo amat, gue mau beli minum." ujar bagas tanpa menoleh.
Cila memandangi punggung bagas yang semakin menjauh dari pandangannya. "Untung ganteng." sambil mengelus kakinya cila tersadar sesuatu. "Eh tapi ni kaki kenapa bisa sakit sih, kan gue nendang make telapak kaki tapi kenapa yang nyeri malah area dengkul keatas."
Cila melamun beberapa saat dan tiba-tiba bagas datang sambil meminum air mineral dan di tangan kirinya terdapat botol air mineral yang masih utuh.
Cila berdiri. "Sini punya gue."
"Enak aja ini punya gue." Bagas menyentak botol itu dari tangan cila.
"Itu pasti punya gue. Bawa sini nggak. gue haus bagasss," Cila merebut botol dari tangan bagas, namun bagas tetap mengelaknya.
"Gamau! Lagian ge-er banget sih lo. Gue tadi nggak ada bilang ya kalo mau beliin lo minum." bagas menyumputkan tangannya ke belakang tubuhnya.
"Gue udah haus banget Bagas, mau minum juga ih," cila merapatkan tubuhnya ke tubuh bagas dan mencoba meraih botol itu sampai ia harus memutari tubuh bagas, namun bagas tetap mengelak.
"Eh kaki lo itu sakit, jangan lincah amat." ucap Bagas.
"Udah mendingan kok.." Cila terus berusaha mengambil minum tersebut sambil tertawa bahagia sampai ia tidak hati-hati, satu batu mengenai kakinya membuat cila nyaris terjatuh tetapi dengan sigap bagas menangkap cila.
Mereka berpandangan begitu dekat dan cukup lama. Memperhatikan satu sama lain sampai akhirnya mereka sadar dari lamunannya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
i Hope U Can
Teen Fiction" ... Aku harap kamu bisa," cila menghela nafas menahan desakan airmata yang selalu memaksa ingin keluar. " Maaf karena aku tidak bisa berjanji untuk selalu bersamamu ... " - Ini bukan kisah badboy, badgirl, ataupun cowo cuek jadi care seperti kisa...