Two • Menyebalkan

1.2K 132 2
                                    

'Boleh nggak aku masuk ke hati kamu?'

-Azhira Shilla Tertasora

------- ~ -------

07.00 A.m

Cila udah berada di sekolahnya. Hari ini tepatnya hari senin. Cila sangat tidak menyukai hari ini. Sama seperti anak anak muda lainnya.

Alasan utama karena mata pelajaran hari ini MTK, Fisika, Kimia, B.inggris.
Itu sungguh menyebalkan.

Karena Cila bosen mendengerkan ceramah Kepsek saat upacara, dia iseng membuka HP nya.

Dia lihat chat dari Bagas selamam dan dia baru ingat dia sengaja menggantungkan pesan agar bisa lanjut chattan hari ini.

Cila: Maaf tdi malam gue udah tidur, jadi ga sempat balas.

Dikirim lah pesan itu ke Bagas. Cila langsung memasukkan Hp nya ke saku bajunya karena dia melihat guru BK sedang memantau anak murid upacara.

Upacara selesai 30menit kemudian. Cila merasa lega karena bebas dari satu diantara alasan dia tidak menyukai hari ini.

Cila ingin ke kelas bersama sahabatnya, tapi diumumkan seluruh anggota osis berkumpul di ruangan osis.

Ya, Cila adalah anggota osis bagian sekbid Dokumentasi. Diantara rombongannya, hanya Cila la yang hobby berpartisipasi ikut organisasi sekolah.

Karena ia sudah setengah jalan ke kelas, terpaksa ia mutar haluan untuk pergi ke ruang osis sendirian.

Baru saja ia merasa lepas dari siksaan hari seninnya, tetapi sebentar lagi dia mendapat siksaan tambahan dengan mendengarkan ocehan sang ketos.

Tibalah Cila di ruang osis, sudah terlihat beberapa anak osis duduk menunggu anak osis yang lain.

"Assalamu'alaikum." Ucap cila.

"Waalaikumsalam." serentak anak osis sambil menoleh ke arah sumber suara.

Cila yang merasa dilihatin langsung menundukkan kepalanya dan duduk di sebelah kakak kelas yang memang dekat dengan Cila.

Nevan namanya.

"Udah lama ya Kak?" tanya Cila.

"Belum, ini anak yang lain juga ada yang izin ke kantin bentar." Jawab Nevan.

"Ohhhh." Cila mengganggukkan kepalanya.

Karena bosan melanda lagi, ia membuka HPnya kembali. Didapatkan wa dari Bagas.

Bagas: Hmm.

'Cuman itu? Balas yang lebih panjang dikit kek, ini apaan coba cuman 3 huruf' batin cila mengomel kesal.

Cila: Lo sudah selesai upacara?

Cila membalas dengan hati yang dongkol, karena malas ia langsng memasukkan hp nya lagi.

Tak lama sang ketos membuka rapat mereka.

Anggota osis sedang membahas mengenai acara hari guru yang akan dilaksanakan Senin depan.

Sembari sekretaris membagikan proposal, Cila merasa senang karena minggu depan Cila terlepas dari jeratan siksa neraka senin.

Cila sudah memegang proposalnya. saat dia mencari namanya, Cila tidak heran karena lagi lagi pasti tentunya nama dia tertera di bagian dokumentasi saat upacara berlangsung.

Saat Cila melihat beberapa lomba yang akan diadakan, Cila spontan terkejut karena nama dia tertera kembali di bagian lomba makan timun.

Cila senang karena disaat lomba dia tidak lagi menjadi dokumentasi. Apalagi dia satu kelompok dengan Kak Nevan.

"Kita satu kelompok Kak." ucap Cila.

"Malas banget gue satu kelompok sama lo." dengan polos Nevan menjawab.

"Ih yaudah pergi sana lo!" Cila berdecih.

Nevan langsung senyum melihat tingkah adik kelasnya ini, rasanya menggemaskan ketika marah saat dia usilin.

2 jam pelajaran sudah terlewat begitu saja karena ocehan sang ketos yang tiada berhenti.

Rapat ditutup dan semua anggota osis pergi ke kelasnya masing-masing.

Cila terpaksa jalan sendirian karena dikelasnya hanya dia anggota osis.

Sebelum Cila memasuki kelasnya, Cila mengintip apakah masih ada pak Udin atau tidak.

Semestinya tidak, karena jam pelajaran MTK sudah selesai.

Tetapi begitu dilihatnya pak Udin masih berdiri di depan kelas.

Spontan Cila langsung memutar haluan dan diurungkan niatnya yang hendak masuk kelas karena pak Udin belum keluar.

'Mending gue diluar sampe tu pak Udin keluar, males banget dong sampe sana langsung ngerjain tugas' batin cila.

Ia pun duduk dikursi tak jauh dari kelasnya dan ingin melihat balasan WA dari Bagas.

Bagas: Udah dari tadi.

Cila kembali kesal melihat sikap Bagas yang tak kunjung care.

Cila: Oh nyantai aja dong.

Cila langsung kirim dengan kesal dan dia merasa hari ini sangatlah menyebalkan.

Tak lama pak Udin keluar dengan beberapa buku MTK di tangannya.

Cila langsung membuang muka kearah lain. Melihat pak Udin telah keluar, Cila langsung masuk ke kelasnya.

Meski telinga gadis itu telah panas mendengar ocehan sang ketos. Dia merasa sedikit beruntung bisa terlepas dari tugas Pak Udin. Karena biasanya, Pak Udin selalu saja meminta Cila mengajari anak yang sulit akan penangkapannya mengenai pelajaran satu itu.

-----------------------------------------

See u NEXT PART.

Jangan lupa vote N komentar ya:))


Jangan gajadi baca garagara cerita nya kayak udah basi, ini ga seburuk yang kamu pikirin:'))

Semua butuh proses, aku berusaha banget cerita ini nyentuh hati kamu😌

'Kalo ada Typo hampura guys:v'

HAPPY READING :)

Love,
(ig) riandaftsya

i Hope U CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang