"TUTUP MULUTMU CHOI JINRI!!!"
Semua orang tersentak.
Mereka semua mengalihkan pandangan kearah pintu.
Kedua mata suzy membulat begitu melihat orang yang sangat dikenalnya tengah berjalan mendekat dengan pandangan tajam dan menusuk.
"Sudah cukup choi jinri. Sudah cukup kau membohongi semua orang" myungsoo berdiri tepat disamping suzy, tetapi tatapannya sama sekali tidak pernah lepas dari jinri.
Yura menyerngit bingung "Apa maksudmu myungsoo, bukankah kau kesini untuk____"
"Memperbaiki hubunganku dengan jinri? Tidak ahjumma, aku datang kesini karena aku ingin membongkar semua kebohongannya" sela myungsoo dengan amarah yang tidak ditup tutupi. Ia sudah mendengar semua yang terjadi beberapa menit yang lalu, dan saat ini ia tidak bisa lagi menahan diri untuk membungkam mulut licik gadis itu.
"Kebohongan apa lagi oppa, kebohongan apa yang ingin kau ungkap dariku. Aku kira setelah pertemuan kita kemarin malam kau akan mengerti semuanya. Tapi ternyata kau sama saja seperti mereka. Kenapa kau melakukan ini. Kenapa kau lebih membela orang lain dari pada tunanganmu sendiri?" jinri menangis terisak. Hatinya sungguh sakit melihat bagaimana kuatnya myungsoo membela suzy dihadapan semua orang. Myungsoo adalah tunangannya. Kenapa pria itu tega mempermalukannya dihadapan semua keluarganya seperti ini. Kenapa myungsoo tidak mengerti jika dia melakukan semua ini hanya untuk mendapatkan cinta dari pria itu? Hancur sudah kebahagiaan yang dirasakannya beberapa jam yang lalu, pria itu sudah sangat melukai perasaannya.
Myungsoo mendesis marah "Kau masih bertanya kebohongan apa yang kau perbuat? Baiklah dengarkan ini baik baik" tanpa berpikir dua kali ia segera mengeluarkan sebuah ponsel dari saku jaketnya. Ponsel inilah yang akan mengungkap semua kebohongan yang selama ini jinri sembunyikan dari jonghyun dan yoonhee.
"Apa yang ingin kau lakukan myungsoo?" yoonhee menatap myungsoo was was, perasaannya semakin tidak enak.
Sedangkan qian, suzy dan jonghyun hanya bisa diam menyaksikan apa yang terjadi. Walaupun mereka juga merasa penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh myungsoo tapi mereka bertiga memilih untuk bungkam. Biarlah waktu yang menjawab semuanya.
Myungsoo menatap yoonhee sekilas "ahjumma akan mengetahuinya nanti"
Myungsoo kembali memfokuskan pandangan pada ponsel yang ada ditangannya. Dan setelah ia menemukan apa yang ia cari tanpa pikir panjang myungsoo segera menekan tanda play pada layar ponselnya.
Semua orang mulai memasang telinga baik baik, tidak ingin melewatkan satu katapun dari suara rekaman yang saat ini tengah diputar oleh myungsoo.
Tubuh mereka semua menegang seiring dengan perdebatan yang terjadi antara myungsoo dan jinri didalam rekaman tersebut.
Jinri menatap myungsoo miris tidak menyangka pria itu akan merekam semua percakapn mereka kemarin malam ditaman. Ia benar benar bodoh karena masuk kedalam jebakan myungsoo. Jadi karena ini myungsoo mau menemuinya kemarin malam?
Suzy menatap nyalang kearah jinri begitu suara rekaman itu tidak lagi terdengar. SIALAN!!! Berani sekali gadis itu mengancam myungsoo untuk menjauhinya.
"Kau" suzy menggeram marah, ia melangkahkan kakinya berniat menghampiri jinri. Tetapi myungsoo lebih cepat menahan pergelangan tangannya, membuatnya harus terpaksa menghentikan langkah.
Myungsoo tersenyum menenangkan, meminta suzy untuk mengontrol diri. Akhirnya suzypun kembali mundur dan berdiri ditempatnya semula.
Jinri menatap ayahnya memelas sambil menggeleng gelengkan kepalanya dengan air mata yang semakin mengalir deras "tidak tidak, itu tidak benar, mereka berbohong appa, itu bukan suaraku"
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T FLIRT ME (END)
FanfictionApa yang aku inginkan pasti akan aku dapatkan termasuk dirimu -bae suzy Jangan menggodaku atau kau sendiri yang akan tersakiti nanti -kim myungsoo