Cklek..Suzy berjalan dengan pelan menghampiri myungsoo, memeluk dari belakang tubuh pria itu yang tengah berdiri di balkon kamar. Untuk sesaat ia merasakan tubuh myungsoo menegang, tapi pria itu tetap diam dan tidak merespon tindakannya.
"Maaf" suzy semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang myungsoo, menyandarkan kepalanya nyaman pada punggung lebar pria itu. Sungguh ia benar benar menyesal dengan apa yang diucapkan beberapa menit yang lalu. Myungsoo benar, seharusnya ia tidak menyinggung apapun lagi setelah apa yang terjadi. Kehadiran jinri hanyalah masa lalu bagi mereka. Dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena gadis itu telah pergi jauh dari kehidupannya.
Suzy masih menunggu jawaban dari myungsoo, tapi beberapa detik telah berlalu pria itu tidak juga merespon ucapannya "apa kau ingin merayakan hari yang bahagia ini dengan marah marah?"
Myungsoo mendengus lalu membalikkan badan, menatap wanita yang telah sah menjadi istrinya itu dengan tatapan kesal "Aku harap kau tidak lupa siapa yang membuatku seperti ini"
Bukannya tersinggung, suzy justru tersenyum senang karena pria itu sudah mau berbicara lagi dengannya "Baiklah maafkan aku ok!, aku janji tidak akan mengulanginya lagi" ucapnya dengan cengiran lebar.
Myungsoo menghela nafas pelan.. Kalau sudah begini ia bisa apa? Lagi pula ia tidak bisa marah terlalu lama dengan wanita itu..
Akhirnya myungsoo mengangguk singkat lalu menarik tubuh suzy kedalam dekapannya. Mengusap rambut panjang gadis itu lembut dan sesekali memberikan kecupan singkat pada puncak kepala suzy.
Tidak ada hal yang membahagiakan melibihi kejadian hari ini. Rasanya ini masih seperti mimpi,
"Aku ingin melihat lihat rumah ini, kau mau menemaniku?" suzy mendongakkan sedikit kepalanya, menatap pria yang saat ini tengah memeluknya dengan pandangan penuh harap.
"Nanti saja, bukannya kau lelah, sebaiknya sekarang kita istirahat"
"Tapi___"
"Tidak suzy" sela myungsoo cepat "kau harus tidur sekarang, masih banyak hal yang harus kita lakukan nanti malam"
Suzy menyerngit bingung "Nanti malam? Memang akan ada apa nanti malam?" tanyanya dengan alis terangkat.
"Resepsi pernikahan"
Suzy membulatkan mulutnya terkejut, tapi beberapa detik kemudian senyumnya mengembang seketika "Benarkah?"
Myungsoo mengangguk..
"Terima kasih" suzy kembali menenggelamkan kepalanya pada dekapan myungsoo. Ia benar benar tidak menyangka pria itu bisa mempersiapkan pernikahan mereka dengan begitu sempurna.
"Untuk apa?" tanya myungsoo pelan.
"Sudah melakukan banyak hal untukku"
"Itu sudah menjadi kuwajibanku"
Suzy langsung memekik kaget saat myungsoo dengan tiba tiba menggendong tubuhnya ala bridal style lalu membawanya masuk kedalam kamar.
"Apa yang kau lakukan? Aku bisa berjalan sendiri" suzy menatap myungsoo dengan wajah yang memerah menahan gugup. Pria itu tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya walaupun dulu mereka sempat tinggal bersama, jadi wajar bukan jika ia merasa was was. Apalagi setatus mereka sekarang sudah berbeda.
"Aku tahu"
Myungsoo dengan perlahan membaringkan tubuh suzy keatas ranjang, mencium sekilas bibir suzy yang selalu membuatnya lupa diri sebelum ikut membaringkan tubuhnya tepat disamping wanita itu "tidurlah"
__________
Qian mengumpat kesal dalam hati saat mobilnya tiba tiba berhenti dipinggir jalan. Acara resepsi pernikahan suzy dan myungsoo sebentar lagi akan dimulai dan mobilnya malah mogok seperti ini. Apa yang harus ia lakukan sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T FLIRT ME (END)
أدب الهواةApa yang aku inginkan pasti akan aku dapatkan termasuk dirimu -bae suzy Jangan menggodaku atau kau sendiri yang akan tersakiti nanti -kim myungsoo