Berkumpul

324 21 0
                                    

''Ini cewek-cewek mana sih, lama banget ganti baju doang katanya lima menit,'' ucap Eka di mobil.

''Wajarlah namanya juga cewek, bilang lima menit bisa tiga kali lipatnya,'' balas Gibran.

''Nah itu mereka,'' ucap Salman sambil melihat spion.

''Sorry ya lama hahaha....,'' ucap Maudy.

''Astaga dragon, lu udah cantik-cantik gayanya feminim, sekarang malah balik kaya cowok,'' ucap Gibran.

''Kenapa ? gak suka ?'' balas Maudy.

''Ih sewot banget, lagi PMS bu ?''

''Kalo iya kenapa ?''

''Oh masih bisa PMS.''

''Ye elah brantem mulu lu berdua,'' ucap Fathia.

''Dianya duluan lagian,'' ucap Maudy.

''Iya gua dah, cowok emang serba salah.''

''Udah ngapa sih, berantem terus,'' ucap Salman.

Gibran hanya membuang muka sambil memasang wajah kesal, sedangkan Maudy memainkan HPnya sambil memasang wajah kesal juga. Mungkin karena merasa bersalah dan harus mengalah, Gibran menyodorkan tangannya ke arah Maudy sambil meminta maaf, ungtungnya Maudy masih menerima permintaan maaf dari Gibran. Mereka berdua tersenyum sambil bertatapan. Fathia, Eka dan Salman hanya memandang lucu tingkah mereka. 

Setelah semuanya berada di mobil milik Salman, mereka berangkat menuju salah satu restoran rooftop yang terkenal di Jakarta. Seperti biasa, Jakarta adalah kota yang tidak pernah tidur dan selalu macet setiap saat serta dimana pun itu. 

''Man, gak lewat jalan pintas aja ?''ujar Eka.

''Haduh jalan pintas lewat mana ? yang ada malah makin lama ntar.''

Eka menghela nafasnya sambil berpikir apakah akan sampai ditujuan tepat waktu atau tidak. Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, mereka akhirnya tiba di tempat yang dimaksud.

Mereka turun dari mobil dan langsung menuju ke atas, ternyata setelah diperiksa pada daftar booking, mereka telat sepuluh menit. Namun pihak restoran masih berbaik hati tanpa harus meminta charge kepada mereka. Ini semua telah dibayar oleh Salman, maklum saja karena dia sangat tajir sehingga mau membagi rezeki kepada sahabat-sahabatnya.

Pesta kecil pun dimulai, tenang saja tidak akan ada yang mabuk. Hanya menyetel musik sambil mengkuti iramanya, setelah itu makan bersama tentunya dengan menu-menu yang mewah. Namun Fathia menyelesaikan makannya lebih awal dari yang lain. Ia berjalan menuju balkon lalu melihat indahnya kota Jakarta pada malam hari, Eka yang juga telah selesai makan menghampiri Fathia.

"Pemandangannya bagus ya thi !"

Fathia menghela nafas dan tersenyum, kemudian berkata, "yah sama seperti acara kita hari ini, agak sedih sih rasanya karena bakal jadi momen terakhir."

"Hmmm....kayanya engga deh."

"Maksud kamu ?"

Sejenak Eka berfikir mengenai momen penutup yang tak akan pernah mereka lupakan, tak lama kemudian tercetuslah suatu ide.

"Guys ngumpul bentar yuk, ada yang pingin gua omongin," ucap Eka dan semuanya berkumpul mengikuti perintahnya.

"Ada apa ka ?" tanya Salman.

"Kalian yakin ini acara terakhir kita ?"

"Yaa emangnya mau kapan lagi kita bikin acara ?" Ucap Gibran.

"Gua ada usul buat acara penutup dan pastinya seru banget, dan gua yakin banget acara itu bakal jadi pengalaman yang gak akan pernah kalian lupain."

"Emang apaan ?" balas Gibran lagi.

"Uji Nyali !!"

"Ahahaha serius lu ? Bercanda mulu sukanya," ucap Gibran.

"Serius gua !"

"Gua gak ngerti maksud lu apaan ka," ucap Salman.

"Wait ! Uji nyali ? Usulan lu gila juga, tapi kalo emang mau beneran gua sih ayo aja," ucap Maudy.

"Iya uji nyali, tapi kali ini bakalan beda banget."

''Mau beda atau nggak, kenapa harus uji nyali sih ?  emang gak ada yang lain ?'' ucap Gibran.

''Yaaa gapapa kali, kapan lagi kita lakuin kaya gini,'' ucap Maudy.

''Huufftt.....,'' Gibran menghela nafasnya.

''Emang uji nyalinya kaya gimana sampe dibilang beda segala ?'' tanya Salman.

''Masing-masing dari kita uji nyali di tempat yang terpisah, cari tempat yang paling angker pokoknya. Terus kita bakal terhubung lewat webcam, jadi siapin alat-alatnya. Gua yakin kalian semua pasti ada lah alat yang begituan.''

''Widih keren nih usulanlu ka, gua setuju, yang lain gimana ?''ucap Maudy

''Gua sih asal ikut semua yaaa.....oke aja,'' ucap Salman.

''Fathia, lo kok diem aja. Setuju gak ?''tanya Maudy.

''Ehhmm.....gua gak tau deh, jujur sih sebenernya gak suka ya sama yang kaya begitu.''

''Nah gua ikut Fathia deh,'' ucap Gibran.

''Eh lu cewek apa cowok, cupu bat dah,'' bentak Maudy.

''Yeh napa dah.''

''Biar adil ikut keputusan bersama aja ya,'' ucap Salman.

''Ini udah tiga orang lho setuju, jadi kita fix,'' ucap Maudy.

''Gua penengah aja deh ya hehe....,'' ucap Salman.

''Yah lu gimana sih,'' balas Maudy.

''Huufftt....sulit deh,'' ucap Eka.

''Yaudah mungkin bisa kita omongin lagi lain kali, sekarang udah mau abis nih waktu kita disini, cabut yuk.''

Akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing dengan keputusan yang masih menggantung.

Uji NyaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang