Hantu Rumah Bibi

199 14 0
                                    

''Faaaakkkk....!!!'' Gibran berteriak kecil sambil menahan rasa kesal bercampur takut.

''Kenapa lu bran ?'' Tanya Maudy sambil ngos-ngosan.

''Tenang dulu dong, gua takut banget,'' ucap Gibran.

Sosok yang berdiri di depan pintu kelas itu makin kencang memainkan daun pintunya, memaksa agar pintu tersebut bisa dibuka. Selang beberapa lama, suasana hening kembali. Terlihat dari jendela kelas sesosok siluet berambut panjang yang melayang meninggalkan Gibran.

''Sialan dah, bisa abis gua disini. Lu gimana Maudy ?''

''Udah.....gua gapapa, kampret serem juga lah itu bocah.''

*00.02*

''Jadi gua harus banget keluar nih guys ?'' tanya Fathia.

''Yaa.....semuanya juga udah kelilingin tempatnya masing-masing,'' ucap Maudy.

''Tapi gua masih takut kalo hantu tadi masih nungguin di luar kamar.''

''Nggak lah, cuma gua doang yang brani lama nungguin lu. Eh keceplosan,'' ucap Eka.

''Ah lu sempet-sempetnya ngegombal, iya lagian udah sejam kan kayanya udah gak ada tanda-tanda gangguan di rumah bibi lu ?'' ucap Gibran.

''Huufftt semoga gua beruntung dah,'' Fathia berdiri dari tempat singgahnya dan membuka kunci pintu kamarnya perlahan. Sejenak ia terdiam untuk meyakinkan bahwa di luar sudah aman, ia membuka pintunya perlahan sambil mengintip ke sekitar. Fathia melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya. Lampu masih menyala, pintu depan dan belakang terkunci, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan. 

Rumah bibinya ini terdiri dari ruang tamu, dua kamar tidur, satu ruang TV, dapur dan kamar mandi, di belakang rumah terdapat hamparan sawah, tepat di samping kamar yang ditiduri Fathia terdapat pohon cempedak. Ukuruannya sedang, sama seperti rumah-rumah di desa pada umumnya. 

Fathia berjalan ke bagian belakang, ia mendekati kamar bibinya. Namun saat ia ingin membuka pintunya, ternyata dikunci. Ia tahu bahwa hal tersebut sebenarnya kurang sopan, ia hanya berusaha mencari tahu ada apa dengan rumah ini sebenarnya. Fathia kali ini menuju dapur, di dapur terdapat suatu pintu yang mengarah langsung ke sawah, ia membuka pintunya yang dikunci dengan slot. Angin malam langsung berhembus dengan lembut masuk ke dalam rumahnya, ia langsung membalikan badan dan memberikan laporan kepada teman-temannya.

''Gak ada apa-apa, kamar bibi juga kekunci.''

''Coba lu keluar dari rumah, terus kelil.......*sesuatu lewat di belakang Fathia* wait, Fathia cepet tutup sama kunci lagi pintunya !!'' ucap Gibran.

Fathia tanpa berpikir panjang langsung menutup pintu belakang dan menguncinya lagi.

''Kenapa bran ?'' tanya Fathia dengan panik.

''Kalo ada apa-apa jangan dibukain, tutup semuanya....pintu, gorden. Pokoknya tutup, kalo bisa langsung masuk kamar !!''

Fathia menuju ruang tamu untuk menutup gorden jendelanya, dan saat ia tiba disana, sesosok pocong berdiri di luar langsung menghadap ke arah Fathia lewat jendela. Fathia kaget namun ia tidak sampai pingsan dan masih bisa untuk menutup gorden jendela depan, dengan cepat ia berlari ke kamarnya. Mengunci pintu kamar dan menutup gorden kamarnya.

''Guys, gua kayanya gak sanggup lagi nginep di rumah ini. Baru beberapa hari aja udah disambut kaya gini.''

''Yah terus lu mau gimana ? masa iya pindah ke Jakarta, sedangkan lu harus kuliah.''

''Gua bakal cari penginapan, mungkin bakal lebih boros, tapi seenggaknya gua gak digangguin terus sama beginian.''

Ditengah kepanikan Fathia, Salman mulai menunjukan pergerakan. 

''Eh...eh bentar deh, tangannya Salman gerak tuh,'' ucap Maudy.

''Lah iya, kayanya doi siuman,'' ucap Eka.

Salman perlahan mulai bangun, ia duduk dengan tatapan wajah kosong. Kemudian berjalan dengan kondisi yang masih lemah, namun entah kemana ia berjalan karena tidak langsung mengambil kameranya yang terjatuh. Teman-temannya mulai panik karena mereka takut terjadi sesuatu yang tidak diingan kepada Salman. Tiba-tiba kamera terangkat dan.........

''Wuuuuaaaahhhhhh......,'' Salman mengagetkan mereka dan semuanya terkejut.

''Anjeerrr.....kampret lu man, sempet-sempetnya bangun dari pingsan malah ngagetin orang,'' ucap Gibran dengan kesal.

''Hahaha.....kena kan lu pada.''

''Jangan-jangan lu juga pura-pura pingsan ?'' tanya Maudy.

''Beneran lah kalo itu, eh iya Fathia lu gak kenapa-napa kan ?''

''Engga, gua cuma shock doang.''

''Man, gimana kondisi di tempat lu ?'' tanya Eka.

''Sepi ka, cuma si hantu nenek tadi kayanya udah pergi gara-gara abis ngerasukin gua.''

''Hahaha kocak banget lu tadi pas kerasukan,'' ucap Gibran.

''Sssttt....udah gak usah diomongin lagi,'' ucap Fathia.

''Jadi ini si Fathia udahan ? giliran gua nih ? apa nunggu sampe jam setengah satu pas ?'' tanya Eka.

''Sekarang lah !!'' ucap mereka berempat.
















Uji NyaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang