Malam Hari

151 8 0
                                    

Setelah melewati makan siang dan makan malam, kami sampai di malam hari. Perjalanan masih jauh, kira-kira memakan waktu 2 hari.

Bis masih berjalan, semuanya sudah kelelahan. Ada yang sudah tidur, ada yang belum, ada yang berniat begadang. Semua berbagai macam.

Supir bis sudah berganti, kini waktunya istirahat. Dia memutarkan lagu-lagu yang membuat semua orang ingin tidur. Ada yang menyiasatinya dengan memasang earphone, termasuk aku.

Beberapa jam telah berlalu. Aku juga sudah mulai mengantuk. Sebelum tidur, aku minum segelas air mineral dan mencharge HPku. Lalu, aku taruh earphone di tas dan mulai menyesuaikan badanku.

Selesai. Saatnya aku tidur. Waktu menunjukkan sudah larut malam. Aku mulai memejamkan mata. Dan...

Zura menyandarkan badannya padaku. Dia terlihat sedang nyaman sekali tidurnya.

Sebenarnya, dia sudah tidur dari tadi. Kira-kira belum lama. Mungkin sejam yang lalu?.

Aku lebih tinggi dari Zura. Jadi dia bisa menyandarkan kepalanya ke pundakku. Karena itulah, menurutku, dia sangat lucu.

Wajahnya terlihat begitu manis. Aku mulai menatapnya. Menatapnya. Aku mulai semakin dekat dengannya. Sangat dekat. Aku berpikir untuk...

Tidak, tidak. Apa sih yang kupikirkan?. Aku hanya membetulkan posisi kacamatanya dan mulai untuk tidur.

1 hari perjalanan telah kita lalui bersama.

---

Aku melihatnya memetik bunga di sini. Dia begitu asyik melihat dan memilih bunga di padang ini. Aku melangkah menghampirinya.

Dia berbalik. Wajahnya merona bagai indahnya bunga yang ia ambil. Aku berhenti sejenak. Aku merasa ada sesuatu.

Dia mulai menghampiriku, seperti ingin memberikan bunga itu. Aku menyambutnya dengan langkahku. Kami semakin dekat, hingga satu saat, kami berhenti. Tidak ada jarak lagi diantara kami.

Mata kami saling bertemu, seolah mengatakan saling percaya. Dia mulai menutup matanya. Aku tahu kejadian seperti ini. Maka, aku pun melakukannya.

Aku mulai menempelkan bibirku padanya. Dia juga menempelkan bibirnya padaku. Bibirnya sangat lembut, aku ingin merasakannya terus. Aku mulai mengecupnya. Dia pun membalas kecupanku. Kami saling berkecupan satu sama lain.

Hingga pada saatnya, aku kecup dia untuk yang terakhir kali. Dia tidak membalasnya. Ini waktunya, aku untuk pergi.

---

Zura:(Bangun)Lyana!.
Aelyana:(Tidur)
Zura:(Melihat)Aku kira kamu menghilang.
Aelyana:(Tidur)
Zura:(Menyandarkan kepala ke bahu Aelyana)Mimpiku tadi sangat aneh.
Aelyana:(Tidur)
Zura:(Tidur)
Aelyana:(Tidur)Zura...

An Interest To Be Your Girlfriend 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang