Niza:Shina.
Shina:Ya?.
Niza:Ada yang ingin kukatakan padamu.
Shina:Katakan saja.
Niza:Ini serius.
Shina:Ya sudah. Katakan saja.
Niza:Ada yang ingin kutanyakan padamu.
Shina:Ya. Apa?.
Niza:Sebenarnya,...
Shina:...
Niza:...Apa kamu sudah merekamnya tadi?.
Shina:A,... (Menjatuhkan HP)
Niza:Kenapa?.
Shina:Aku lupa.
Niza:Eeehhh...???.
Shina:Maaf, ya?!. Tadi aku benar-benar lupa.
Niza:Tapi kamu ingat, kan, jawaban kepala adat tadi?.
Shina:Ingat, kok. Tenang saja.
Niza:Kalau begitu, ayo cepat tulis!.
Shina:Nanti saja kalau sudah sampai. (Mengambil HP)
Niza:Nanti kamu lupa lagi, Shina.
Shina:Kali ini tidak.Zura:(Menulis)
Aelyana:Kamu menulis yang tadi?.
Zura:Ya. Nanti hanya perlu disalin.
Aelyana:(Mengusap kepala Zura)Zura yang rajin.
Zura:Eh?...
Aelyana:(Memerah)
Zura:(Tersenyum)
Aelyana:(Berbalik)
Zura:(Menulis)
Aelyana:(Tersenyum)Aaahhh... Aku kenapa?. Kenapa aku tiba-tiba menyentuh kepala Zura dan mengusapnya?. Kenapa aku begitu saja melakukannya?. Apa aku kenapa-napa?.
Bukan berarti aku tidak suka. Hanya saja, itu... Tidak umum. Kalau dari ekspresinya, Zura tidak apa-apa, malah senang. Atau, dia melakukannya untuk menyembunyikan kekesalannya?. Kenapa aku justru memikirkan itu?.
Dia sibuk menulis kejadian yang di desa adat tadi. Mulai dari tanya jawab dengan kepala adat, berkeliling desa adat, bahkan kejadian yang saat itu?, entahlah. Yang lain juga sibuk yang lain. Ada yang melihat apa yang didapatkannya tadi, berfoto dengan latar gunung di dalam bis, bahkan ada yang tidur.
Seharusnya, sekarang menuruni gunung. Namun, yang kurasakan jalannya malah berkelok-kelok tajam dan miring. Beberapa kali kami semua ikut terbawa miring oleh bis ini. Lalu, saat ada belokan tajam yang tiba-tiba...
Drina:(Mencium pipi Arisa)
Arisa:(Dicium Drina)
Drina:Ah. Arisa, aku tidak sengaja.
Arisa:...
Drina:Tadi bisnya belok mendadak, jadinya...
Arisa:(Mencium pipi Drina)
Drina:(Dicium Arisa)
Arisa:Jadinya impas, bukan?.
Drina:Arisa...
Arisa:Rahasiakan ini dari yang lain.
Drina:Tentu saja.
Arisa:(Tertawa)
Drina:(Tertawa)Tiani:Mereka kenapa?.
Illyani:Entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Interest To Be Your Girlfriend 1
RomanceArisa:Rin, kita akan muncul lagi dalam cerita. Drina:Ya. (Murung) Arisa:Kamu kenapa?. Drina:Kita hanya sebagai pemeran sampingan, bukan utama. Arisa:Tapi akhirnya, kita bisa bersama lagi, kan?. Drina:Ya, Ris. Setidaknya, itulah yang kuinginkan. Aku...