Danau yang Indah

56 4 0
                                    

Drina:(Makan)
Arisa:(Makan)
Drina:(Makan)
Arisa:Apa tidak apa-apa kita makan duluan, Drin?.
Drina:Tidak apa-apa, Ris. (Makan)
Arisa:Tapi yang lain belum datang.
Drina:Sebentar lagi juga sampai. (Makan)
Arisa:Apa kamu tidak mau menikmati keindahan di luar dulu?.
Drina:Kita kan lagi makan, Arisa. Jangan bertanya terus!.
Arisa:... (Makan)
Drina:(Makan)
Arisa:(Makan)
Drina:Bagaimana kalau kita makannya di luar?.
Arisa:Ya.
Drina:(Pergi)
Arisa:(Pergi)

Akhirnya, perjalanan kami menemui akhirnya. Sebuah tempat makan dengan danau di dekatnya. Setelah dirasa berjalan cukup lama, banyak yang mengistirahatkan dirinya di bangku yang menghadap langsung ke danau. Namun, tidak sedikit juga yang langsung masuk ke dalam untuk makan siang yang telat.

Aku termasuk yang memilih mengistirahatkan diri di dekat danau bersama Zura. Tidak hanya berdua, ada Tiani, Illyani, dan yang lainnya di sini juga. Mungkin kaki mereka kelelahan. Kalau aku, hanya ingin melihat pemandangannya.

Illyani:Aaah... Perjalanannya jauh.
Tiani:Kamu lelah dengan berjalan kaki tadi, Lya?.
Aelyana:Tidak.
Tiani:Illyani, bukan Aelyana.
Aelyana:Ooo...
Illyani:Ya. Aku jarang jalan kaki biasanya.
Tiani:...

Zura:Kamu tidak lelah?. Kalau aku sedikit.
Aelyana:Karena jalan kaki tadi?.
Zura:Ya. Apalagi jalannya tadi menurun.
Aelyana:...

Niza:Jadi, gambar apa yang mau kamu ambil, Shina?.
Shina:(Melihat)Itu saja. (Menghampiri)
Niza:(Menghampiri)

Illyani:Danaunya tidak terlihat jelas, ya?!.
Tiani:Itu karena ada kabut di sana.
Illyani:Tapi di seberang sana kelihatan gunung.
Tiani:Tapi tidak jelas, bukan?.
Illyani:Ya, sih.

Zura:Sepertinya semuanya sudah masuk ke tempat makan.
Aelyana:Benarkah?.
Zura:Sepertinya.
Aelyana:(Berbalik)

Niza:Geser lagi!, geser lagi!.
Shina:(Berpindah)
Aelyana:Apa yang kalian lakukan?.
Shina:Aku hanya ingin mengambil gambar kalian. Berbaliklah ke sana lagi.
Tiani:(Berbalik)
Aelyana:Ya sudah. (Berbalik)

Tiani:(Berbalik)
Illyani:Ada apa, Tiani?.
Tiani:Tidak ada apa-apa.
Aelyana:Masih ramai, Zur. Nanti saja masuknya.
Zura:Baiklah.
Illyani:(Melihat)Lihat!. Ada orang di sebelah sana.
Zura:Bagaimana cara dia ke danau, ya?...

Shina:Sudah.
Niza:Berarti saatnya kita makan?.
Shina:Ya. (Pergi)
Niza:(Pergi)

Selang beberapa menit kemudian, Tiani dan Illyani pun memutuskan hal yang sama. Mereka meninggalkanku berdua dengan Zura untuk makan. Aku tidak kesal, malahan aku senang. Rasanya seperti...

Zura:...Kencan?.
Aelyana:Apa?.
Zura:Apa kamu pernah kencan sebelumnya?.
Aelyana:(Memerah)Ke, kenapa kamu menanyakan hal itu?.
Zura:(Memerah)Aku ingin bertanya saja. Pernah?.
Aelyana:(Memerah)Belum.
Zura:(Memerah)Aku juga.

Apa yang Zura pikirkan?. Kenapa dia menanyakan hal itu kepadaku. Terlebih, dia juga mengatakan dia juga belum. Apa dia memikirkan hal yang sama denganku tadi?.

Semenjak itu, suasana di antara kami menjadi hening. Senyap, diam tanpa kata. Pikiran yang melayang-layang serta menikmati pemandanganlah yang menjadi aktivitas kami saat ini. Aku bingung harus apa lagi.

Saat itulah, dia menyodorkan HPnya padaku. Tanpa bilang sepatah kata pun padaku. Namun, aku tahu dia ingin meminta berfoto. Itu dapat dilihat dari aplikasi kamera yang terbuka di HPnya.

Aku menyetujuinya dan bangun dari bangku tempatku duduk, begitupun Zura. Kami berdiri dan menghadap membelakangi Danau. Aku ulurkan tanganku sejauhnya dan mengarahkan HP ke arah kami. Lalu, aku dan Zura mulai berfoto dengan gaya yang berbeda-beda.

Kebanyakan dari fotoku dengannya adalah dengan pelukan, lebih tepatnya Zura yang banyak memelukku. Aku juga tidak lupa memeluknya tadi. Zura kelihatannya senang sekali, begitupun aku. Selanjutnya, kami masuk menyusul yang lain untuk makan.

---

Drina:Untungnya kita sudah makan. Jadi kita bisa menikmati danau ini dengan tenang.
Arisa:Kamu benar, Drina.

An Interest To Be Your Girlfriend 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang