Ini baru jam 06.00 pagi, tapi Irene sudah berkutat dengan peralatan masaknya didapur, tentu saja ia harus menyiapkan makanan untuk suaminya.
"Selesai." Irene melepas celemeknya dan mulai menyajikan makanan di meja makan.
Pas sekali, Sehun baru saja keluar dari kamarnya dengan setelan jas hitam yang sudah melekat ditubuhnya dengan sempurna, ini adalah pemandangan yang menyenangkan bagi Irene, melihat Sehun dengan teliti merapikan dasinya dan membawa tas kerjanya.
"kau tak makan ?" tanya Irene setelah melihat Sehun berjalan kearah pintu keluar tanpa melirik Irene sedikitpun, jangankan Irene, bahkan ia tak melirik makanan yang sudah disajikan dimeja makan.
"aku sibuk."
"tapi kau bisa sakit jika tidak sarapan." ucap Irene.
"aku akan sarapan dikantor." balas Sehun singkat.
"tapi aku sudah menyiapkan makanan untukmu." ucap Irene lagi, berharap hari ini Sehun mau memakan makanan buatannya.
"AKU SIBUK ! KAU DENGAR TIDAK ?!" bentak Sehun, lalu ia segera keluar dari apartmentnya.
Irene menatap kepergian Sehun dengan sedih, ini bukan pertama kalinya Sehun menolak makanannya, sudah 3 minggu mereka menikah, tak pernah sedikitpun Sehun menyentuh makanan buatan Irene.
"kenapa rasanya sakit sekali sih." Irene memukul dadanya yang terasa sakit, hampir setiap hari Sehun memperlakukannya seperti ini, tapi ia tak pernah bisa membenci Sehun sedikitpun.
"tidak, tidak, jangan menangis Irene, kau pasti bisa, lebih baik kau makan saja makanannya dari pada terbuang sia sia." Irene menyemangati dirinya sendiri dan menghapus air matanya, ia memakan makanan itu dengan lahap seperti tak ada masalah jika Sehun menolaknya.
Drrrttt...
"SeulBear 🐻"
Irene segera mengangkat handphonenya, setelah melihat nama yang tertera dilayar handphonenya.
"Irene... aku sangat merindukanmu." ucap wanita dari sebrang sana dengan suara cempreng khasnya.
"Aku juga sangat merindukanmu, kenapa kau menelponku ?"
"aku ingin bertemu denganmu, bisakah aku ke apartment mu ?"
"Tentu saja, kau bisa datang sekarang." ucap Irene semangat.
"kalau begitu sampai jumpa nanti, byee."
"Bye.."
Irene segera merapikan piring piring kotor yang ada dimejanya, lalu ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Ting..Tong..
"sebentar." Irene mengelap rambutnya yang masih basah dengan handuk kecil.
"Seulgiiii.." ucap Irene sambil memeluk sahabatnya itu dengan erat.
"ayo kita masuk." Irene mempersilahkan Seulgi masuk ke dalam apartment nya.
Seulgi mengedarkan pandangannya keseluruh apartmentnya, dan berdecak kagum, "wah.. mewah sekali, kau sangat beruntung menikah dengannya." puji Seulgi.
Irene hanya tersenyum kecil saat Seulgi menyebutnya seorang wanita yang beruntung, "ya, mungkin." balas Irene sambil tertawa terpaksa.
"kau kenapa ?" Seulgi melihat perubahan raut wajah Irene setelah mendengar perkataanya.
"tidak ada apa apa." Irene berjalan kedapur dan menyiapkan dua gelas jus jeruk untuk ia minum sambil mengobrol.
"Irene kenapa disini tak ada foto pernikahan mu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Love
Fanfiction"aku tak tau apa yang harus kulakukan." -Sehun- "aku sadar ini cinta sepihak." -Irene-