04.

3.2K 347 5
                                    

Irene mengedipkan matanya berkali kali, ia tak tahu ini mimpi atau bukan, ia terbangun, dan pertama kali yang ia lihat adalah wajah Sehun yang sudah tertidur dengan nyaman ditambah lagi tangan Sehun masih melingkar erat di pinggangnya.

Tiba-tiba saja air mata Irene menetes begitu saja, ia merasa senang karna bisa sedekat ini dengan Sehun, tapi ia sadar Sehun memeluknya karna sedang tertidur, ia yakin jika Sehun terbangun, pasti ia akan langsung menyingkirkan tangannya.

Irene memegang perutnya yang terasa sakit, seperti biasa penyakit asam lambungnya akan kumat karna Irene sering telat makan, biasanya setiap pagi ia akan meminum obat pereda sakit, tapi kali ini ia telat karna bangun terlalu siang.

"sudah reda." Irene meletakkan tangannya di dahi Sehun, lalu keluar dari kamarnya untuk mempersiapkan sarapan.

*

PRANG !!

Sehun terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara piring pecah dari arah dapur, ia langsung bangkit dari tempat tidur dan pergi kedapur.

"sakit..." Irene terduduk dilantai sambil memegang perutnya.

"Irene, kau kenapa ?" ucap Sehun panik, ia memegang pipi Irene dan menatap mata Irene yang sudsh berkaca kaca.

"Sehun..." Irene meremas lengan Sehun dan meringis keras, "sakit."

"apa yang sakit ?" ucap Sehun panik.

"perutku... sa-kit sekali.." ucap Irene terbata bata.

Sehun berlari kekamarnya dan segera mengambil handphonenya,

"Panggil dokter pribadiku, sekarang, jika dalam 7 menit dokter itu belum sampai, kau akan kupecat." ucap Sehun, sifat arogannya muncul karna kepanikkannya, ia melemparkan handphonenya ke tempat tidur dan menghampiri Irene yang sudah hampir tak sadarkan diri.

"Irene, sebentar lagi dokter datang, tahan sebentar." Sehun membopong badan Irene yang sudah melemah kedalam kamarnya. Irene meringkukkan badannya dan menangis sambil meremas perutnya.

"Sehunn.. sakit." ringis Irene sambil menangis.

Sehun tak tau harus berbuat apa, ia hanya memegang tangan Irene dan mengelus kepalanya untuk membuatnya merasa tenang.

Tak lama kemudian dokter sudah datang dan segera memeriksa keadaan Irene.

"bagaimana dok ?"

"ah tidak apa, kurasa dia terlalu sering telat makan, sehingga penyakit lambungnya menjadi semakin parah." ucap dokter itu.

"sampai separah itu ?" tanya Sehun.

"ya bisa saja, banyak faktor yang bisa menjadi penyebab, tapi kemungkinan besar adalah dia kelelahan dan tak diimbangi dengan asupan yang cukup, dan kemungkinan terbesar kedua dia stress berat, itu juga bisa menjadi pemicu." jawabnya.

"lalu bagaimana keadaannya ? apa sudah tidak apa apa ?" tanya Sehun, dapat dilihat raut kekhawatiran di wajahnya.

"tenang saja, aku sudah memberinya suntikan pereda nyeri, dan nanti aku akan mengirim beberapa obat yang akan dia minum, lalu untuk beberapa hari ini ia harus memakan bubur, karna keadaan lambungnya masih terlalu lemah."

Sehun mengangguk pelan sambil mengantar dokter itu sampai kedepan pintu apartmentnya,

"dan satu lagi, tolong jaga dia agar tidak sampai stress dan kelelahan." ucap dokter itu dan segera berlalu dari hadapan Sehun.

Sehun masuk kekamarnya dan melihat Irene yang sudah tertidur pulas, matanya masih basah karna menangis, bibirnya juga kelihatan sangat pucat, Sehun duduk dipinggiran tempat tidur dan mengelus pipi Irene dengan lembut, ia merasa bersalah karna telah membuat gadis ceria seperti Irene menjadi seperti ini.

Little LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang