Sehun bangun pagi sekali, ia tak bisa tidur semalaman ini, pikirannya entah kemana, seperti biasa ia segera mandi dan menggunakan setelan jas kerjanya.
"apa dia sudah bangun ?" Sehun melirik kearah kamar Irene, dilihatnya Irene masih tertidur lelap dengkuran halusnya juga terdengar di telinga Irene.
"benar, dia masih tidur." Sehun menutup pintu kamar Irene dan segera pergi ke kantor.
*
Sinar matahari mulai masuk kedalam kamar Irene, membuat Irene terbangun dari tidur nyenyaknya.
"jam berapa ini ?" Irene meraih jam weker yang ada disamping tempat tidurnya.
"astaga, jam 12 siang, bagaimana ini ? aku telat." Irene bangkit dari tempat tidurnya dan langsung keluar dari kamarnya, dan benar saja ia tak menemukan Sehun dimanapun, Sehun pasti sudah pergi kekantor, kali ini Irene membuat kesalahan.
Ia merutuki kesalahannya karna meminum soju begitu banyak, bukan hanya tidak baik untuk kesehatan, sekarang ia malah bangun sangat siang, dan melupakan tugasnya sebagai seorang istri.
"aku harus meminta maaf."
Irene mengambil handphonenya fan segera menelfon Sehun, sudah berkali kali, namun tak ada jawaban dari Sehun, ya memang itu selalu terjadi, Sehun tak pernah mau mengangkat telefonnya.
"aku akan merapikan rumah, kamar dan memasak makanan yang enak untuknya."
Irene memutuskan pergi ke minimarket untuk membeli beberapa bahan makanan, dan keperluan rumah yang sudah habis.
"nona cantik, apa kau mau membeli bunga, bunga ini sangat indah, sama sepertimu." ucap seorang pedagang sambil menunjukkan seikat bunga mawar putih yang indah.
Irene menatap bunga itu sejenak, ia tau semenjak pertama kali ia masuk kedalam apartment itu, tak ada sesuatu yang menarik disana, hanya ada lukisan abstrak dan barang barang yang didominasi warna hitam, putih atau abu abu.
"aku mau 2 ikat." ucap Irene sambil menyerahkan beberapa lembar uang kepada pedagang itu, "ambil saja kembaliannya, aku permisi." ucap Irene sambil tersenyum, ia sedang membayangkan mungkin Sehun akan senang jika ia memberikan sesuatu yang berbeda.
Sudah hampir 3 jam ia membeli barang barang yang diperlukan, Irene memutuskan untuk pulang kerumah dan menyiapkan makanan untuk Sehun.
Irene menatap makanan buatannya itu dengan puas, ia memasak bulgogi, kimchi dan beberapa makanan lainnya, sebenarnya ia sedikit ragu Sehun akan memakan makanannya, tapi ia bisa memakannya lagi jika Sehun tak mau, seperti biasa.
Ting..Tong
"sebentar." teriak Irene.
"Sehun ? kenapa kau pulang cepat sekali ?" tanya Irene penasaran, pasalnya ia belum pernah melihat Sehun secepat ini, biasanya Sehun selalu pulang larut malam.
"aku lelah, jangan ganggu aku." Sehun membanting tas nya dengan kasar ke sofa dan langsung masuk ke kamarnya.
Irene ingin bertanya, tapi mungkin mood Sehun sedang tidak baik, jadi ia membiarkannya beristirahat dulu.
Sudah 4 jam, tapi Sehun tak keluar dari kamarnya, sekarang sudah pukul 8 malam, mungkin Irene sudah bisa menawarkan makanan kepada Sehun.
"hun..."
"Sehun..."
Tak ada jawaban dari dalam sana, Irene memberanikan dirinya untuk masuk kedalam kamar Sehun, dilihatnya Sehun sedang tertidur pulas, suhu ruangan itu dingin, tapi peluh mengalir deras di dahi Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Love
Fanfiction"aku tak tau apa yang harus kulakukan." -Sehun- "aku sadar ini cinta sepihak." -Irene-