"tapi aku ...." Sehun menatap handphonenya dengan kesal, lagi lagi ia mendapat masalah, ibunya menyuruhnya untuk membawa Irene kerumah ibunya dan ia harus menginap disana, dan dapat dipastika topik pembicaraan ibunya adalah seorang cucu.
Sehun keluar dari kantor setelah makan siang dan segera kembali ke apartment.
TING..TONG..
"siapa tamu siang siang begini." Irene bangkit dari tempat duduknya dan pergi untuk membukakan pintu.
"sia... Sehun ?" Irene menatap Sehun dengan bingung, ini pertama kalinya setelah mereka menikah Sehun pulang secepat ini.
"bersiaplah, kita akan pergi ke rumah eomma." ucap Sehun sambil memcampakkan dasinya asal.
"kapan ?"
"nanti sore dan kita menginap." ucap Sehun singkat dan langsung menutup pintu kamarnya.
Irene pergi kekamarnya dan segera bersiap siap, tak lupa ia membereskan barang barang yang akan ia bawa saat menginap nanti.
"selesai." Irene menarik kopernya yang berat itu keluar kamar, dan Sehun dengan wajah dinginnya sudah menunggu Irene dengan tas ransel di salah satu pundaknya.
Sehun menatap Irene yang dengan susah payah menarik kopernya yang besar itu, tubuh Irene yang semungil itu pasti akan sangat kesusahan jika harus membawa koper seperti itu, ia tak tahu apa saja isi koper istrinya itu.
"kau ini.." Sehun merampas koper itu dari tangan Irene dan menariknya dengan santai, bagi Sehun itu tidak terlalu berat, tapi bagi Irene itu seperti menarik puluhan batu bata
"masuk cepat." Sehun memasukkan koper Irene ke bagasi dan segera masuk kedalam mobil.
Tidak ada percakapan antara mereka berdua, 2 jam dimobil membuat Irene sangat bosan, ia ingin menghidupkan radio, tapi ia tahu Sehun tak suka hal yang berisik.
Sehun melirik ke arah Irene yang sedang sibuk menatap pemandangan diluar jendela, ia menyadari bahwa irene memiliki kecantikan layaknya seorang dewi, matanya yang bulat denga hazeln yang coklat, bulu matanya yang lentik, kulitnya yang putih dan bibir mungilnya yang merah merekah yang membuat siapapun tergoda tak terkecuali Sehun.
Mereka sudah sampai di rumah Nyonya Oh, security langsung membuka pagar tinggi besar itu dan membiarkan mobil Sehun masuk kedalam.
"Selamat sore tuan."
"Selamat sore nyonya."
Para pelayan memberi salam dan menunduk saat Sehun dan Irene lewat, Irene sedikit risih dengan perlakuan para pelayan yang bertingkah terlalu hormat.
"Selamat sore Tuan Sehun dan Nyonya Irene." seorang pria yang cukup tua dengan jas formal menghampiri mereka berdua.
"Paman Daehwi." ucap Sehun sambil memeluknya erat, Tn.Daehwi adalah orang kepercayaan keluarga Oh sejak Sehun masih kecil, ia selalu mengurus keperluan keluarga itu dengan baik sehingga ayahnya sudah menganggap paman Daehwi sebagai adiknya mengingat umur paman Daehwi 2 tahun lebih mudah dari ayahnya.
"Dimana ayah dan ibu ?" tanya Sehun.
"Tuan Oh sedang pergi keluar negri untuk mengecek perusahaan, sedangkan Nyonya Oh baru saja pulang dari Prancis, dia sedang ada diruang kerjanya." ucap Tuan Daehwi.
"baiklah aku akan kesana." Sehun menatap Irene dan langsung pergi ke ruang kerjanya, Irene hanya mengikuti Sehun dari belakang tanpa bertanya apapun.
Tok..Tok
"Masuk."
Terlihat seorang wanita yang sedang sibuk dengan layar monitor dihadapannya, matanya yang jeli meneliti setiap pekerjaan yang sedang ia kerjakan dengan teliti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Love
Fanfiction"aku tak tau apa yang harus kulakukan." -Sehun- "aku sadar ini cinta sepihak." -Irene-