17.

3K 255 41
                                    

Irene bangun dari tempat tidurnya, hatinya terasa sangat lega setelah hubungannya dan sehun telah membaik, beban rasanya sudah terangkat begitu saja dari pikirannya.

Irene mengambil handphonenya dan mengecek pesan pesan yang masuk, matanya tertuju pada pesan Mino yang sudah dalam posisi terbaca,

Mino : Irene bisakah kita bertemu ? kita harus segera berbicara.

"bagaimana ini ?" gumam Irene pelan, iabtak mungkin memberi tahu Sehun, apalagi diam diam menemui Mino, ia tidak mau merusak hubungan rumah tangganya lagi dengan Sehun hanya gara gara Mino, lebih baik ia diamkan saja.

Irene tersentak kaget, tiba tiba sepasang tangan melingkar erat dipinggangnya, siapa lagi kalau bukan Sehun, Sehun menenggelamkan wajahnya di leher Irene dan meraup harum Irene yang sudah lama tak ia cium.

"temui saja dia, nanti aku temani." ucap Sehun lalu mengecup pipi Irene.

"eoh ? tak usah, kita baru saja berdamai, aku tak mau kita bertengkar lagi." ucap Irene sambil membalikkan badannya ke arah Sehun.

"kau tak boleh seperti ini, ayo selesaikan masalahnya, aku tak akan marah selama kau terbuka padaku." ucap Sehun lembut dan mengelus pipi Irene.

"hufttt." Irene menunduk, matanya kembali memanas, semakin Sehun berbuat baik, rasa bersalahnya semakin besar, rasa penyesalannya juga semakin parah.

"kenapa ? kau tak mau aku temani ?"

"tidakk, bukan seperti itu, aku semakin merasa bersalah, karna tindakan ku kemarin." ucap Irene dan mengusap air matanya.

"astagaa, bukan kah sudah kubilang, kita lupakan saja."

"susah Sehun, aku selalu saja seperti ini, kurasa ini hukuman." ucap

Sehun menarik Irene kedalam pelukannya dan mencium puncak kepala Irene berkali kali.

"aku tau apa yang harus kita lakukan agar kau tak mengingat hal itu sepanjang hari." ucap Sehun serius.

"apa ?"

"tutup matamu."

"baiklah." ucap Irene sambil menutup matanya.

Sehun tersenyum dan segera mencium bibir Irene membuat Irene langsung membuka matanya dan hendak menarik kepalanya, namun Sehun menahan itu dan makin memperdalam lumatan nya, membuat Irene pasrah dan mengikuti permainan Sehun.

"bagaimana ? morning kiss." ucap Sehun nakal.

"aish, kau mengambil kesempatan."

"kau hanya perlu mengingat kita akan melakukan ini setiap pagi, tandanya hubungan kita baik baik saja, lalu lakukan lagi pada malam hari." ucap Sehun bangga.

"kalau kau melakukannya seperti itu terus, bibirku bisa bengkak."

Sehun hanya tersenyum, dan mengacak rambut Irene pelan, "mandi, jangan menggunakan baju bagus, jangan ber make up ! kau tak boleh terlihat cantik didepannya!" ucap Sehun sambil mengerutkan dahinya.

"ya, pilihkan saja bajunya, aku tak akan ber make up." ucap Irene gemas lalu pergi meninggalkan Sehun kekamar mandi.

"IRENE TUNGGU!" teriak Sehun membuat langkah Irene terhenti.

"tanganku masih sakit."

"lalu ?"

"aku tidak bisa mandi." Sehun mengangkat kedua tangannya.

"hmmm jadi bagaimana ya ?" Irene menatap Sehun lalu kembali berpikir dengan polosnya.

"sudah jangan berpikir, ayo kita mandi bersama." Sehun langsung mendorong Irene masuk ke kamar mandi.

Little LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang