Felli melemparkan tatapan 'lo siapa sih anjir?' Kepada seorang cowok yang berdiri di samping mejanya dengan gaya sok-sokan alias cowok yang telah membuat perhatian orang-orang beralih ke meja yang ditempatinya. Felli tahu siapa nama cowok itu. Kalau tidak salah, waktu itu Rini bilang nama cowok itu adalah Rudy, anak dari komandan polisi. Ingatan Felli memang mantap.
"Berisik banget sih lo, Rud!" Sentak Aldo tidak suka.
Rudy langsung menyengir dan duduk di samping Farga yang percayalah, cowok itu masih sibuk dengan ponselnya. Felli rasanya ingin mengambil ponsel cowok itu karena kesal sendiri.
"Cewek lo, Do? Cantik juga," ujar Rudy sembari menaik-turunkan alisnya.
"Ngaco! Ini Felli, adik kelas yang baru pindah. Tetangga Mark juga," jawab Aldo menjelaskan. Ia tidak mau Rudy berbicara sembarangan lagi.
"Oh gitu. Kirain cewek lo," balas Rudy cuek. "Eh, nama lo siapa? Kenalin gue Rudy Fernandez, biasa dipanggil Rudy," kata Rudy sembari mengulurkan tangannya.
Felli segera membalas uluran tangan Rudy. "Gue Fellicya Arscharlie, Kak. Biasa dipanggil Felli." Seperti kata Aldo tadi, Felli tidak perlu berbicara menggunakan saya-sayaan.
"Siapa? Fellicya Asali?"
Felli menggeleng. "ARS-CHAR-LIE (Arscarli), Kak," jawab Felli, mengeja nama belakangnya.
"Susah bener nama lo, ah. Felli aelah, ya?"
"Ya emang nama panggilan gue gitu, Kak," balas Felli.
"Iya ya? Ya udah deng. Lo kenapa bisa terdampar di sini?" Tanya Rudy lagi. Felli sekarang merasa sedang diwawancara.
"Diajak sama Mark, Kak."
"Oh gitu. Terus dia dimana sekarang?"
"Rudy, lo bisa berhenti nanya gak? Lama-lama risih dia." Aldo menyela. Ia paham bagaimana rasanya ditanya terus-menerus meski pertanyaannya mudah saja.
"Enggak apa-apa kok, Kak," ucap Felli sok lembut. Iya sok lembut. Sebenarnya ia juga sudah bosan ditanya terus-menerus. Namun apa boleh buat? Sebagai anak baru yang butuh teman, ia harus pintar-pintar bersikap. Apalagi mereka itu kakak kelasnya.
"Tuh, yang gue tanyain aja biasa tuh. Lo pengen gue tanyain juga, Do? Bilang dong, ah." Kata Rudy excited.
Namun, belum sempat berkata lagi, Aldo langsung memberikan tatapan mematikannya yang langsung menutup mulut."Mending lo susulin Mark. Dia udah mesen makanan duluan," ucap Aldo.
"Serius? Tega bener ya, Si Mark." Rudy menggeleng lalu beranjak pergi menyusul Mark yang mungkin sedang menunggu pesanannya selesai.
Tidak lama setelahnya, seorang cowok berseragam SMA Pancasila datang lagi ke meja mereka dan langsung mengambil tempat di samping Farga. Cowok itu juga sudah Felli tahu namanya. Namun, ia sedikit lupa dan berusaha mengingatnya.
Cowok itu menatap Aldo kemudian melirik Felli. Matanya menyorotkan pertanyaan 'nih siapa woi?' kepada Aldo. Karena Aldo adalah cowok peka yang sangat murah hati, ia kembali memperkenalkan Felli. Mungkin, Farga yang sibuk dengan ponselnya sudah bosan dengan aksi perkenalan yang daritadi Felli lakoni.
"Fik, ini Felli. Adik kelas sekaligus tetangga Mark. Dia baru pindah ke Jakarta dari Bandung."
Fikri mengangguk paham lalu tersenyum manis kepada Felli. "Gue Fikri. Nama lo siapa tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELFARGA
Teen Fiction[DILARANG PLAGIAT!] Fellicya Arscharlie. Gadis yang unggul dalam seni beladiri, namun tak unggul dalam urusan hati. Mampu menangkis pukulan lawan, namun tidak dapat menangkis pesona seorang Elfar Gabrielo. #27 diteenfiction