Elfarga | Twenty Two

27K 1.2K 20
                                    


***

Bel pulang sudah bunyi beberapa menit yang lalu, tetapi seluruh murid XI-3 belum pulang, termasuk Felli, Rini, dan juga Nisa. Alasannya? Mereka sedang membahas tugas kelompok yang baru saja diberikan jam terakhir tadi. Dan kalian mau tahu? Besok pagi harus dikumpulkan dan tidak boleh ada satu pun kelompok yang terlambat. Jikalau ada, maka kelompok itu tidak akan diikutkan ulangan akhir semester. Luar biasa.

Teman sekelas Felli sudah banyak yang marah-marah sama guru yang memberikan tugas itu. Malah ada yang menyumpahkan semoga guru itu besok sakit. Kejam, ya? Tapi lebih kejam si guru yang disumpahin itu. Felli mencoba berpikir positif. Mungkin guru itu ingin melatih kecepatan dan kerjasama kelompok, jadi deadline-nya mepet.

Kelompok Felli sendiri terdiri dari lima orang. Isinya ada Felli, Rini, Nisa, dan dua cowok. Namanya Faiz dan Irsan. Felli perhatikan penampilan mereka, sepertinya mereka orangnya bodo amatan dengan pelajaran. Disaat Felli, Rini dan Nisa membahas tentang lokasi untuk mengerjakan tugas, mereka malah memilih untuk pergi ke sudut kelas dan bermain game disana. Rini sudah menegur, tetapi mereka tidak peduli.

Rini tadi hampir terbawa emosi, hanya saja Felli berusaha menenangkan. Jika Rini emosi, bisa-bisa ada adegan baku hantam di kelas mereka. Felli bilang ke Rini dan Nisa jika mereka nanti dikasih pengecualian saja ditugas. Maksudnya, didaftar nama kelompok, nama mereka ditaruh tulisan 'Tidak aktif' di sampingnya agar guru tahu jika mereka tidak membantu mengerjakan tugasnya.

Setelah berbicara panjang, akhirnya mereka sepakat untuk mengerjakan tugasnya di rumah Rini karena rumah Rini letaknya ditengah-tengah. Jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah Felli. Jalan kaki bisa kok, tapi sampainya dua jam kemudian. Katanya di rumah Rini juga tidak ada orang, jadi bebas mau melakukan apa saja.

"Fix ya di rumah gue? Ngumpulnya jam empat, artinya masih satu jam lagi." Rini mengutarakan hasil final.

"Oke, sip! Paling gue ganti baju aja terus langsung ke rumah lo." Kata Felli.

"Iya. Lo juga, Nis. Nanti makan di rumah gue aja. Oke? Yuk balik, nanti keburu malam lagi ngerjain tugasnya." Rini memakai tasnya lalu langsung menarik tanganku dan Nisa untuk pulang. Felli tidak lupa untuk pamit ke teman-teman sekelasnya yang masih sibuk mengurus kelompok mereka.

Tugasnya sebenarnya tidak susah-susah amat, tapi memang membutuhkan kekompakan teman kelompok. Kalau tidak kompak, tugasnya akan susah dikerjakan.

Hari ini, Felli tidak pulang bersama Mark karena kelas dua belas sudah mulai mendapat pelajaran tambahan. Tidak setiap hari memang, tatepi hari ini bertepatan dengan belajar tambahan kelasnya Mark. Jadinya, Felli pulang sendiri. Rini menawarkan ke Felli untuk nebeng, tapi ia menolak karena Felli ingin tahu bagaimana rasanya naik angkot di Jakarta. Waktu itu tidak jadi karena ada cowok yang tiba-tiba datang dan menawarkan untuk diantar sama cowok itu. Kalian masih ingat Danendra, 'kan? Pasti masih.

Lumayan banyak juga yang menunggu angkot. Hanya saja, Felli masih merasa asing dengan mereka. Ya namanya juga siswi pindahan.

Karena gabut karena angkotnya belum datang-datang juga, Felli main ponsel buat mengecek postingan teman-temannya diinstagram. Sesekali Felli memasang telinganya untuk mendengarkan apa yang orang-orang di sekitarnya gosipkan. Suasananya lumayan ribut karena mereka semua mengobrol. Sedangkan Felli? Hanya menunduk sambil main ponsel. Sesekali ia mengangkat pandangan untuk mengecek angkot sudah datang atau belum.

ELFARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang