TRIPLE UPDATE!
***Kalau Felli tidak punya malu, ia pasti sudah mangap karena terpana. Mereka sudah sampai di rumah Fikri yang pintu gerbangnya sudah seperti pintu gerbang pembatas antar kota. Sangat besar. Tidak cuma itu, saat masuk ke dalam, Felli benar-benar tidak percaya karena rumah Fikri itu seperti rumah-rumah yang ada difilm India. Norak memang.
"Mark, ini rumah Kak Fikri?" Tanya Felli. Padahal ia sudah tahu karena tadi dia sudah menanyakannya.
"Rumah Uya. Iyalah rumah Fikri!" Jawab Mark ngegas.
Felli terkekeh pelan, lalu menengok keluar jendela mobil lagi. Lama hening, tiba-tiba mobil Mark berhenti.
"Udah sampe?" Tanya Felli.
"Ya emang udah sampe daritadi, Bambang!"
"Tapi, 'kan baru berhenti sekarang."
"Serah lo, Fel. Ayo turun!"
Felli menyengir singkat, kemudian langsung turun dari mobil Mark. Kening Felli mengerut kala melihat ada dua mobil yang terparkir sejajar dengan mobil Mark, dan perlu kalian tahu, merk ketiga mobil itu sama. Yang membedakan cuma warna dan aksesorisnya saja.
"Mau masuk apa mau jadi petugas parkir?" Mark tiba-tiba menyeletuk.
"Mau masuklah!" Kata Felli kesal. Masa gue mau jadi petugas parkir? Gila aja.
Felli langsung jalan begitu saja mendahului Mark dan menuju ke dalam rumah Fikri. Tingkat kepedean Felli memang tinggi. Buktinya, ia main menyelonong saja. Felli pikir, ia sudah diundang sama yang punya rumah. Jadi santai saja.
Tapi rasa pede-nya meluap begitu saja saat Felli sudah sampai di depan pintu yang terbuka lebar itu. Ia memutar badan, terus menatap Mark yang sekarang sedang menertawainya di belakang. Dia tahu kalau Felli berhenti karena malu.
"Kok berhenti? Bukannya tadi semangat banget?"
Felli cuma memberikan death-glare ke Mark. Ia hanya berdiri menunggu cowok itu dan bersama masuk ke dalam.
"Selamat malam!" Mark langsung mengucapkan salam dengan suara keras saat mereka sudah berada di dalam rumah. Felli terlihat heran karena tidak ada orang di ruang tamu. Ia mengikuti jalan Mark dari belakang. Jangan lupakan bagaimana kagumnya gadis itu saat melihat isi dalam rumah Fikri.
"Sok-sokan ngucap selamat malam lo! Biasanya juga nyelonong ae tanpa permisi."
"Mark, itu di belakang lo siapa?" Aldo bertanya. Maklum, Felli masih berdiri di belakang punggung Mark.
"Hah? Oh ini, pawang ular." Mark langsung minggir dan akhirnya Felli bisa dilihat oleh semua yang ada disana. Tak lupa Felli menyenggol pelan lengan Mark karena mengatakan hal yang aneh.
Felli memberikan senyum ramahnya ke kakak-kakak kelas ganteng itu sambil melambaikan tangan ala Miss Univers.
"Hai, Kak!"
"Sini, Fel!" Rudy memanggil-manggil Felli sambil menggoyangkan tangan seperti sedang memanggil bocah.
Karena dari sananya Felli orang yang percaya diri, ia langsung jalan menghampiri mereka. Gadis itu langsung mengambil tempat di samping Aldo yang sekarang sedang sibuk dengan ponselnya. Entah mengapa, ia senang duduk di samping Aldo. Mungkin karena ganteng kali, ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
ELFARGA
Teen Fiction[DILARANG PLAGIAT!] Fellicya Arscharlie. Gadis yang unggul dalam seni beladiri, namun tak unggul dalam urusan hati. Mampu menangkis pukulan lawan, namun tidak dapat menangkis pesona seorang Elfar Gabrielo. #27 diteenfiction