Elfarga | Eighteen

28.6K 1.3K 18
                                    

Felli sekarang, sedang berdiam diri di dalam mobil Farga. Seperti yang ia sudah duga sebelumnya, ia pasti akan terperangkap dalam suasana awkward. Kenyataannya memang seperti itu. Ingin mengatakan sesuatu, tapi entah kenapa lidahnya terasa berat untuk bergerak.

Farga hanya diam sambil menyetir mobil, sedangkan Felli hanya menatap keluar jendela. Sesekali Felli meniup ujung-ujung layaknya orang kurang kerjaan. Felli ingin mengobrol, tapi tidak tahu harus mengobrolkan apa. Felli dan Farga saja cuma sebatas saling tahu nama. Felli tidak yakin sih kalau Farga tahu namanya atau belum. Felli sesekali melirik Farga yang masih tetap diam.

Tiba-tiba, Farga noleh dan mata mereka langsung bertemu pandang. Kalian semua tahu apa yang terjadi sama Felli?

Jantungnya pindah ke perut. Bukan, itu berlebihan. Felli cuma kaget sampai tidak menyadari kalau dirinya langsung membuang muka. Felli malu kedapatan sedang menatap Farga.

Kalau dicerita-cerita wattpad yang biasa Felli baca, kalau seorang cowok menciduk cewek sedang menatapnya, pasti cowoknya akan bilang "gue tahu gue ganteng. Nggak usah liat-liat."

Tapi kalian tahu yang Farga lakukan? Ia hanya melirik Felli dengan wajah flat-nya, lalu kembali fokus menyetir.

Sumpah ya nih cowok, aneh banget. Semahal itukah suaranya? Felli bergumam.

Felli berdeham pelan, mencoba untuk mengembalikan suasana. "Kak, masih jauh?" Tanya Felli tanpa berpikir. Pertanyaannya itu muncul begitu saja diotaknya. Alami. Felli tidak terlalu berharap Farga mau menjawab pertanyaannya atau tidak, soalnya dia sudah tahu, Farga irit ngomong.

"Udah deket."

Wow. Haruskah Felli sujud syukur karena Farga baru aja menjawabnya? Okay, itu lebay. Tapi Felli memang tidak menyangka saja Farga mau repot-repot menjawab pertanyaan tidak berbobot sekaligus pertanyaan andalannya jika sedang berjalan dengan seseorang.

Felli mengengok keluar jendela dan melihat ada gerobak kaki lima yang sedang ramai-ramainya.

"Ini tempatnya, Kak?" Tanya Felli saat mobil Farga benar-benar berhenti di depan pedagang kaki lima.

"Hm."

Felli bergerak membuka pintu dan bergegas turun. Farga juga ikut turun, tapi cuma turun saja, dia tidak berjalan menyusul Felli yang sekarang sudah memasuki tenda. Farga menyandarkan badannya ke mobilnya sambil memperhatikan Felli dari jauh. Felli tentu tahu dan sadar maksudnya apa. Pasti maksud Farga adalah Felli saja yang pesan nasi gorengnya, dan dia hanya menunggu.

"Kak, lo maunya yang pedes apa nggak?" Tanya Felli setengah berteriak.

Farga hanya menggeleng, lalu mengeluarkan ponselnya dan mulai mengotak-atiknya.

"Kalo Kak Aldo?"

"Nggak."

Felli hanya mengangguk sambil ber-oh ria. Tanpa mengundur-ngundur waktu, Felli bergegas mengantri bersama pembeli yang lain. Untungnya antrian tidak panjang-panjang amat, hanya ada dua orang ibu di depan Felli. Sambil mengantri, Felli hanya menyaksikan Mamang nasi gorengnya yang kelihatan pro sangat mengaduk nasinya. Nasinya sampai terbang ke udara.

Felli menarik napas sebanyak-banyaknya saat aroma nasi gorengnya tercium, sampai dimana, kini giliran Felli yang memesan karena ibu-ibu tadi sudah selesai.

ELFARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang