01 » PENGUMUMAN

1.3K 71 0
                                    

Darren mengeluarkan buku sosiologi miliknya dari dalam tas. Ia meletakkannya di atas meja. Ya, hanya meletakkan tidak dibuka apalagi dibaca.

Sekarang adalah jam pelajaran sosiologi tapi saat ini sedang tidak ada guru alias jam kosong. Dan setiap jam kosong Pak Darta-guru sosiologi- pasti memberi tugas.

"Ind, nanti gue salin tugas lo ya." pinta Darren pada sahabat karibnya.

"Kan emang selalu lo nyalin tugas gue." sahut Indra sambil tetap menulis.

"Ren, kalau lo sering-sering nyalin tugas gue awas lo di ganggu loh. Nah, itu dia ada di belakang lo!" bisik Indra membuat Darren merinding.

"Ah lo jangan mentang-mentang lo bisa ngelihat mereka, lo bisa nakut-nakutin gue, Ind."

Indra terkekeh lalu berbisik kecil lagi, "Dia di samping lo, Ren."

Darren memukul kepala Indra dengan pulpen. Indra sialan.

Sesuai namanya, Indra mempunyai kemampuan khusus untuk melihat mereka yang tak terlihat, Indra punya indra keenam.

Darren memutar bola matanya lalu mencoba mengalihkan perhatian dari ucapan Indra barusan. Darren memilih mendengar musik dengan earphone.

Ia malas membuat tugas hanya saat pelajaran sosiologi saja kok. Saat pelajaran ekonomi dia pasti semangat mengerjakan tugas, karena itu adalah pelajaran favorit Darren.

Saat Darren sedang asik-asiknya mendengarkan lagu dengan earphone tiba-tiba speaker berwarna hitam yang terpasang si atas papan tulis berbunyi.

"Pengumuman bagi siswa yang sebelumnya telah tercatat namanya sebagai calon Ketua Osis harap berkumpul di aula sekarang."

Darren segera bangkit dan menepuk pundak Indra. "Ind, tolong buatin tugas gue ya." dan Darren langsung berlari menunggalkan kelas tanpa menunggu protes dari Indra.

Ia segera berlari menuju aula yang letaknya lumayan jauh dari kelas Darren. Sampai di tempat tujuan, Darren melihat sudah banyak teman-temannya dan para OSIS di ruangan itu.

Darren duduk di samping Nayla. "Hai Nay."

Nayla menyerngit. "Lo siapa ya?"

Darren menyenggol bahu Nayla. "Masa lupa sama sahabat lo yang tampan dan menawan ini?"

"Lo kerasukan setan mana sih?" Nayla mengalihkan pandangan dari Darren. Ia memperhatikan seseorang yang sepertinya akan mengumumkan sesuatu.

"Karena semua sudah hadir. Tanpa basa basi kita langsung ke inti pembicaraan saja ya." ucap Rega selaku ketua OSIS.

Rega mengeluarkan kertas dari saku bajunya. "Tujuan kalian  dikumpulkan disini. Saya ingin memberitahukan bahwa masa jabatan saya selaku ketua OSIS akan segera berakhir. Oleh karena itu sekolah ini membutuhkan ketua OSIS baru." ucap Rega membaca isi kertas itu di depan dua puluh satu siswa kelas sebelas.

"Dan bagi kalian semua yang mana sebelumnya sudah mencatat namanya sebagai orang yang bersedia mencalonkan dirinya. Silakan datang ke ruang OSIS mulai besok untuk mengumpulkan formulir."

"Dan nanti dari semua orang yang mendaftar akan dipilih tiga orang sebagai kandidat!" ujar laki-laki berkacamata selaku wakil ketua OSIS.

"Formulir akan dibagi sekarang. Batas pengumpulan hanya sampai Jumat! Paham?" tegas Rega dan diiyakan oleh semua siswa dihadapannya.

"Sekian. Ada pertanyaan?"

"Tidak!" jawab semuanya serempak.

Satu cewek dengan name bagde 'sekretaris OSIS'  mulai membagikan selembar kertas formulir pada masing-masing siswa.

"Oke, kalian boleh kembali ke kelas masing-masing."

Darren mendengar pengumuman tadi dengan seksama karena ia sangat ingin menjadi ketua OSIS. Itu adalah impiannya dari SD.

Memang Darren anak yang aneh. Saat SD dulu ia pernah ditanya guru tentang keinginannya, teman-teman Darren menjawab ingin menjadi guru, dokter, astronot, presiden, bahkan ada yang menjawab ingin menjadi tukang sedot wc, tapi Darren malah menjawab ingin menjadi ketua OSIS saat SMA.

Mungkin sekarang saatnya ia mewujudkan impiannya menjadi tukang sedot WC, eh ralat, menjadi ketua OSIS.

»Bersambung«
Vote & Comment

[2] Back Again ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang