14 » INDRA DAN LISA

630 35 0
                                    

"Ren, lo ada latihan sepak bola hari ini?" tanya Indra agak keras sambil mengaduk es teh di depannya. Indra harus berbicara dengan volume agak tinggi karena kantin sangat ramai. Darren 'kan suka pura-pura budeg.

Darren mengangguk. "Iya, nanti pulang sekolah. Kenapa Ind?"

Indra tersenyum penuh arti.

Darren hanya memutar bola matanya. "Nebeng pulang 'kan?"

"Yap! Hari ini aja kok. Lo memang temen paling pengertian, Ren!"

Darren hanya mengangguk membanggakan dirinya. "Lo kenapa nggak bawa motor sih? Motor lo kenapa?"

"Motor gue nggak isi bensin."

Tiba-tiba ada dua orang siswi datang sambil membawa piring berisi batagor. "Kita gabung disini ya!"

"Duduk aja kali." ucap Darren lalu bergeser sedikit dengan tujuan memberi ruang lebih untuk Nayla.

Nayla segera duduk di samping Darren karena Lisa sudah duduk lebih dulu di samping Indra.

"Lo kok akhir akhir ini deket banget sama Indra? Biasanya Indra 'kan males kalau deket-deket sama lo." tanya Nayla pada sahabatnya.

Lisa hanya tersenyum kecil. "Iya dong."

"Kalian--" ucapan Nayla menggantung. Lalu ia memasukan sesuap batagor ke mulutnya.

"Pacaran ya?" tanya Nayla bersamaan dengan Darren. Nayla menatap sinis ke arah Darren.

Lisa hanya tersenyum manis. Sedangkan Indra menghela nafas.

"Iya, gue pacaran sama Indra."

"Bohong!" ujar Nayla.

"Iya Nay, beneran." ucap Indra akhirnya.

"SERIUS?!" teriak Darren dan Nayla bersamaan membuat beberapa siswa menoleh ke arah mereka.

"Sttt, jangan heboh gitu kenapa sih?!" bentak Indra.

"Serius Ind?

"Iya, Darren, gue serius." ucap Indra yang sepertinya sudah kesal.

Nayla menelan batagornya lalu menatap Lisa tajam. "Lis, lo kok nggak cerita ke gue sih?! Memangnya sejak kapan kalian pacaran?"

"Sejak... tiga minggu lalu. Akhirnya nggak sia-sia gue kejar-kejar Indra, chat Indra tiap malem, telfon dia tiap hari walau nggak pernah diangkat."

"Kok bisa lo pacaran sama Lisa sih, Ind?"

"Gimana ya--" Indra menghela nafas. "Kalian tau 'kan? Lisa itu udah suka sama gue dari dulu dan dia bilangnya terang-terangan. Awalnya gue kira dia cuma bercanda. Tapi dia terus bilang kalau dia suka gue. Ya akhirnya gue kepincut juga sama dia entah kenapa. " Setelah menjelaskan panjang lebar, Indra meminum es tehnya.

"Gue juga nggak nyangka kalau akhirnya Indra suka sama gue. Kirain sukanya sama makhluk yang nggak kelihatan, habis setiap gue bilang kalau gue suka sama lo, lo pasti ngehindar."

"Sialan." umpat Indra menatap pacarnya dengan sinis.

Darren menepuk jidatnya, "Ya ampun, Lisa! Kok lo mau sama kutu kupret kayak gini sih?!"

"Gue kutu kupret, lo apaan? Kutu air?" Indra lantas tertawa puas.

Lisa ikut tertawa. Darren menekuk alisnya kesal.

Nayla tertawa sambil meninju lengan Darren.

"Sakit woi!"

"Sakit apaan? Gue ninju-nya pelan kok!" tukas Nayla.

"Pelan dari Hongkong! Itu keras banget! Liat lengan gue sampai merah gini!"

Indra dan Lisa saling melirik lalu mereka berdua menatap Nayla dan Darren yang sedang adu mulut dihadapan mereka. "Terus.. kalian kapan pacaran?"

«»

Anak setan

»TBC«
vote and comment

[2] Back Again ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang