20 » JANTUNG

495 31 0
                                    

Nayla sudah pulang sejam yang lalu. Sedangkan Hanzel belum juga kembali dari dari 'urusan' yang membuatnya tidak bisa mengantar Darren pulang.

Bahkan Ibu Darren dan Ibu Hanzel sudah pulang dari bekerja.

"Ren, samperin Zel gih. Dia udah pulang tuh."

Darren bangkit dari tempat tidur. "Kapan dia pulang, Ma?"

"Baru aja. Kayaknya dia lagi ada masalah. Samperin sana." Ibu Darren mendorong tubuh anaknya keluar kamar.

"Santai dong Ma. Nanti aku jatuh terus sekarat, gimana dong?"

Ibu Darren hanya bisa geleng-geleng kepala.

Darren pun berjalan menuju ke kamar yang ada di sebelahnya. Ia masuk tanpa mengetuk pintu.

"Zel lo kemana? Kenapa lo mendadak ninggalin gue?" Darren masuk membuat Hanzel sedikit terkejut. Seperti tadi Hanzel sedang bengong.

Hanzel langsung duduk di pinggir tempat tidur. "Aduh, maafin gue Ren. Gue tadi mendadak nggak bisa anter lo pulang. Lo nggak kenapa-napa 'kan? Lo pulang sama siapa?"

Darren ikut duduk di samping Hanzel. "Nggak apa-apa. Tadi gue pulang bareng temen kok."

"Oh iya, lo tadi kemana?" lanjut Darren.

Hanzel menggaruk tengkuknya. "Ada deh pokoknya. Oh iya Ren. Mungkin selama tangan lo sakit ini, gue nggak bisa anter lo pulang. So, lo pulang sama temen aja ya."

Darren menaikkan satu alisnya. "Why?"

Hanzel tampak menggigit bibir bawahnya. "Gue ada kesibukan."

Darren tersenyum memaksa. "Gue harap kesibukan lo bukan hal negatif. Nanti Om Leo bisa marah kalo lo keciduk ngelakuin hal aneh." ucapnya lalu pergi keluar kamar Hanzel.

Darren menutup pintu kamar Hanzel. Sesaat ia mendengar Hanzel bergumam tapi tidak jelas. Segalak apapun Hanzel, dia tetaplah sepupu kesayangan Darren.

Tunggu.... jika Hanzel tidak bisa mengantarnya pulang berarti....

»«
Gue pulang sama Nayla dong!
Haduh kayaknya gue bakal mati kena penyakit jantung!
Gue harus konsultasi sama Om Leo kalo kayak gini!

»TBC«
vote and comment

a/n :
Om Leo itu bokapnya Hanzel. Dia dokter jantung.

[2] Back Again ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang