04 » OREO DI DALAM LOKER

737 42 1
                                    

Nayla membuka lokernya yang terletak di paling ujung dan paling atas pula. Seperti biasa di sana selalu ada tiga buah permen favoritnya.

Nayla tak pernah mengunci lokernya. Bukan karena kuncinya hilang. Tapi karena ia tak pernah menyimpan apapun di dalam lokernya. Jadi untuk apa dikunci?

Seseorang selalu meletakkan permen di lokernya dan saat ia membuka lokernya di pagi hari, permen itu pasti sudah ada. Dan orang itu sudah meletakkan permen favoritnya dari kelas sepuluh! Entah siapa orang itu.

Dulu pernah sekali ia berusaha untuk memergoki orang yang selalu menaruh permen di lokernya, tapi Nayla gagal karena ia bangun terlambat.

Walau tidak jelas siapa pemberi permen itu, tapi Nayla selalu memakan permen itu dengan senang hati. Tidak ketiganya, hanya satu permen saja. Satunya ia berikan kepada Lisa, teman baiknya dan satunya lagi ia berikan pada Darren, orang yang selalu mengganggunya.

Namun Darren selalu menolak karena tidak terlalu suka permen itu, tapi akhirnya diterima juga karena Nayla memaksa.

Nayla meraih ketiga permen itu. Lalu ia mengambil kertas dan pulpen di sakunya. Nayla menuliskan sesuatu di sana dan langsung meletakkan kertas itu di dalam loker. Ia berharap, orang yang selalu memberinya permen akan membaca suratnya.

*

Keesokan harinya, Nayla kembali membuka lokernya. Bukan permen kali ini, tapi.. biskuit Oreo!

Dan ada balasan surat.

Oke, Nayla. Gue nggak akan kasih lo permen lagi. Tapi gue akan tetep suka sama lo.

Nayla menghela nafas. Kemarin ia memang menulis surat agar berhenti memberinya permen tapi sekarang malah memberi biskuit oreo.

Pintar sih tapi keras kepala.

«»

Ini siapa sih yang ngabisin uang buat beli oreo untuk gue?! Tapi lumayan juga sih, gue jadi irit uang.

»Bersambung«
Vote And Comment

[2] Back Again ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang