Nayla melahap pizza-nya dengan sangat lahap. Darren hanya menggeleng kecil melihat gadis di hadapannya makan dengan sangat lahap.
Darren merasa gemas melihat Nayla makan seperti itu. "Nay, lo kayak nggak pernah makan sebulan aja."
Nayla mendongak. "Oh, iya kebetulan gue emang belum makan dari tadi siang."
Darren mendengus geli. "Pantesan."
Ia meraih minuman yang ada di hadapannya lalu meminumnya sedikit dan meletakannya lagi diatas meja.
Darren merogoh kantung jaketnya dan mengambil ponsel. Ia berniat memotret Nayla yang sedang makan pizza. Nayla sangat menggemaskan saat ini, tentu saja Darren tidak ingin melewatkannya.
Cekrek!
"Sialan!" Darren mengumpat karena ia lupa mematikan suara dan flash di ponselnya.
Nayla menahan tawa karena mendengar suara kamera ponsel Darren. "Lo ngapain foto gue?"
Darren gelagapan sendiri. "Anu... kepencet."
Nayla tertawa kecil lalu meraih ponsel Darren tanpa seizin sang pemilik. Ia melihat hasil fotonya.
Nayla mengembalikan ponsel Darren pada sang pemilik. Kemudian ia meraih minumannya. "Hasilnya bagus kok. Tapi lain kali kalau mau ambil foto gebetan jangan lupa matiin bunyi sama flash-nya, Ren."
»«
Anjir, gebetan?
Duh, Malu gue. Malu!»TBC«
Vote and Comment
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Back Again ✔
ContoDarren dan Nayla sama-sama ingin menjadi ketua osis. ----Tapi syarat dari Ayah Nayla membuat Darren berpikir ribuan kali untuk mewujudkan keinginannya. [Complete] NOTE : ga harus baca [1] Limited Time buat ngertiin ini kok, karena ceritanya beda ya...