prolog I.II

3K 241 0
                                    

Seandainya bisa, aku ingin terbang bersama kalian dan burung-burung di atas sana.

Aku ingin terus duduk bersama kalian diatas rumput ilalang. . . ditemani matahari dan angin sepoi-sepoi.

Tapi. . .

Putaran bumi menambah setiap detik di hari-hari kita. Seperti lilin yang terus membakar sumbunya, tanpa terasa waktu kita pun tidak tersisa banyak.

Semua terasa terburu-buru. Perpisahan pun terasa semakin menakutkan.

Aku rebah di tanah.

Memejamkan mata kuat-kuat karena air mata yang menderas.

"Aku masih di sini," bisikmu, selirih angin sore.

Tapi aku tak percaya. Bagaimana jika saat aku membuka mata nanti, kau benar-benar tiada?

"Hyung" ExoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang