Ilalang dipadang haneul park masih sama.
Mata seseorang disana ditepi jalan menuju padang ilalang bergeliara menyusuri semua tempat
Tak ada yang berubah
Ilalang masih tetap sama
Salju masih setia menutupi jalan,
Dan. . .
Angin masih setia menerpa dipadang ilalang ini
Angin yang membawa rindu bagi pria itu.
Hanya dua yang berubah
Waktu. . .
Dan
Tubuhnya. . .
sel sel ditubuhnya sukses mengubah dirinya, menjadi semakin tua
Ah tidak. . . ia masih belum terlalu tua . Hanya menginjak umur 28 tahun
Tapi rasanya ia tak punya semangat hidup. Jika saja wanita disampingnya itu tak memberikan semangat hidup mungkin saja ia akan memilih mengantungkan dirinya diatas pohon.
Hidupnya kini tak memiliki warna
Setelah warna warna itu berhamburan jatuh disungai yang mengalir. Air itu membawa warna warna itu entah kemana.
Andai ia bisa berharap, ia hanya ingin satu,
Tuhan
Tolong kembalikan warna warna itu dihidupnya . . .Ah hanya itu saja cukup,
Maka hidupnya akan begitu sempurna,
Wanita itu menggenggam tangannya
Dan melemparkan senyunan manis itu
.Bibir merahnya, itu mampu menyihir tubuhnya
Lihat saja kini bibir nya tersimpulkan sebuah senyuman, pandangannya kembali pada rumput ilalang disana
"Ji eun, bagaimana jika aku mencari mereka semua?"
"Cari lah mereka, bawa mereka kembali ke seoul, mungkin dengan cara itu dia akan senang, dan tenang"
Wanita bernama ji eun itu ikut memandang sekitar ilalang
"Kau ingat? Dulu kalian sering sekali datang kesini, lucu sekali saat itu kau masih bocah sekali,"
"Kau juga sama, kau dan aku seumuran bukan, lucu sekali kau datang pada kami dengan muka marahmu karna membawa kabur sehun agar tidak mengikuti lesnya"
Ji eun tertawa kecil,
"Memalukan sekali bukan?" Ia membalas tawa ji eun
"Tidak, itu begitu indah jika diingat"ji eun menatap pria disampingnya
"Ji eun, mulai besok aku akan pergi ke jerman, doa kan aku semoga saja orang itu mau ikut dengan ku" katanya
Pria itu mengubah hadapannya menghadap ji eun. Menaruh ke dua tangannya dipundak ji eun dan tersenyum
Selanjutnya ia membungkukan badannya dan menaruh tangan kanannya diatas perut ji eun yang menggunakan jaket merah marun itu, agar angin musim dingin tak menerobos tubuh mungilnya
"Kau didalam juga harus berdoa, aku akan membawa paman mu itu kesini, jangan membuat ibumu susah mengerti? Jangan meminta hal hal aneh tumbuh lah dengan sehat, aku berjanji akan pulang secepatnya sebelum kau melihat bumi, akan aku tunjukan malaikat malaikat dunia" katanya mengajak sesosok bayi mungil didalam perut ji eun
Malaikat kecil itu belum terbentuk sempurna jika dihitung baru berumur 2 bulan, tapi ia merasa melalui kuping sang ibunya itu malaikat kecil itu bisa mendengar nya
"Jaga dirimu" kali ini ia menegakan tubuhnya,meletakan telapak tangannya diatas puncak kepala ji eun
"Cepatlah kembali jong dae, bawa mereka semua, aku yakin sikecil ingin sekali melihat sahabat terbaik ayahnya, tunjukan pada si kecilku ini jika didunia ini dia memiliki malaikat penjaga yang hebat, bahkan sebelum ia ada didunia" ji eun tersenyum
"Cepatlah kembali, aku takut sendirian, dia pun begitu"
Ji eun berkata lirih,Jarinya mencengram ujung jaket tebal merah marunnya,
Ah musim dingin memang mampu membawa perasaan semakin dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
"Hyung" Exo
FanfictionAwalnya persahabatan kesembilan orang itu tampak sempurna, indah dan saling melengkapi, mereka saling mengisi kekosongan satu sama lain. Berbagi dan tertawa bersama. Sebelumnya hidup mereka datar polos tanpa ada warna Byun baekhyun dan oh sehun sela...