14 wedding

1.1K 134 6
                                    

Januari 2018. . .

Ji eun bersyukur beribu bersyukur. Keajaiban datang beturut turut dalam hidupnya. Yang pertama byun baekhyun calon suami dan calon ayah dari anaknya itu sadar sebelum pernikahan mereka berlangsung dua minggu lagi,

Meski ji eun harus menerima kenyataan jika byun baekhyun sadar dalam keadaan buta, rasanya lehernya tercekik mendengar kenyataan baekhyun sadar dalam keadaan kekurangan, tapi siapapun tidak akan pernah tau jalan cerita yang sudah tuhan tulis

Lagi lagi kejaiban itu datang tuhan mengirimkan seseorang untuk mendonorkan matanya pada byun baekyun, lalu sehari kemudian operasi yang berjam jam itu selesai membuat baekhyun kembali sempurna dengan segala nya. Ji eun memandang kaca besar didepannya.

Cermin dihadapannya memantulkan tubuhnya, dengan gaun penganting yang cantik ditambah tudung yang akan menutupi wajahnya nanti. Dari cermin besar berbentuk bundar ji eun bisa melihat seseorang yang masuk. Wanita dengan gaun putih selutut dia tampak cantik, dan menawan dengan bunga ditangannya.

"Kau sudah siap?" Katanya medudukan bokongnya pada sanggahan tangan dikursi yang ji eun duduki

Ji eun hanya mengangkat alisnya dan memaparkan senyuman manisnya. Kali ini manik mata ji eun dan eun ha sama sama melirik kearah cermin memperlihatkan seseorang pria tinggi dengan kulit putih disana. Eun ha tersenyum dia menegakan tubuhnya dan memandang ji eun

"Selesaikan urusan yang belum tuntas" katanya lalu berlalu pergi

Eun ha keluar dari ruang rias itu dan pria dengan jas itu tampak menawan dan tampan seandainya dia bukan adiknya mungkin dia sudah mengajak pria ini menikah.

Akh satu lagi keajaiban dalam hidupnya adiknya ini, dia mau kembali ke tanah kelahirannya. Meski joon myeon juga ada disini, ji eun tidak tau hal apa yang membuat hati si keras kepala ini luluh tapi ji eun sangat berterimakasih pada jong dae sudah membawa adik kesayangannya ini. Satu satunya keluarga yang masih dia punya

Sehun menarik sebuah kursi kayu dan memutarkan kursi ji eun sehingga mereka saling berhadapan

"Nuuna. .aku ingin bertanya" kata sehun to the poin

"Apa benar kau sudah mengenal joon myeon dari awal?"

Ji eun sudah memperkirakan pertanyaan ini, ia menarik nafas lalu membuangnya melalui mulutnya. Sampai tiga kali kegiatan itu ia lakukan sebelum menjawab pertanyaan oh sehun

"Aku sudah mengenalnya, dan dari awal aku tidak pernah menyalahkannya sehun~a" ji eun menatap adik satu satunya itu

"Kenapa?" Sehun menekukan wajahnya, hatinya nyeri

"Kau harus belajar memaafkan oh sehun, bahkan seandainya kita membunuh appa joon myeon pun kita tidak bisa menghidupkan appa bukan? Lagi pula joon myeon itu baik dia berusaha menebus kesalahan ayahnya" jelas ji eun pada adiknya itu yang masih menundukan wajahnya. Ji eun mengangkat tangan mungilnya. Menaruh telapak tangannya di puncak kepala adikny itu.

"Semua orang pasti memiliki salah sehun, kau harus dewasa. Suatu hari nanti kau pasti dan akan menjadi panutan seseorang maka hilangkan rasa bencimu kau harus bersikap dewasa oh sehun" ji eun terus mengelus lembut rambut sehun didepannya

"Kenapa. .? Kenapa?" Kali ini pundak sehun naik turun, air matanya sudah mengalir melewati kulit putih albinonya itu

"Joon myeon dan kau sudah seperti saudara kembar apa kau mau seperti ini terus?" Tanya ji eun beribu lembut, sekeras apapun hati sehun hanya ji eun lah yang mampu melunakan hati sehun dengan pertanyaan lembutnya

Sehun menggeleng, hidungnya sudah mengucur cairan menjijikan dan air matanya sudah mengalir begitu bahkan ji eun tertawa kecil melihat adiknya itu. Sudah berapa lama ia tak berbicara intim dengan adiknya?

"Hyung" ExoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang