19 Epilog

2.1K 154 17
                                    

Baekhyun terbangun ini masih pukul 3 malam. Tapi matanya tidak mau tidur untuk kedua kalinya. Dia membuka laci kecil di nakas samping tempat tidurnya dan mengambil mp3 player birunya yang berukuran kecil yang diberikan soo he sebelum dia berpamitan pergi untuk menetap diparis bersama kekasihnya setelah byun min seok lahir

Ia memasangkan pendengar itu kekuping kanan dan kirinya

"byun baekhyun adikku. Ini dari hyungmu kim min seok aku berharap suatu hari nanti kau mau mendengarkan suaraku ini, kau tau baekhyun? Apa hal yang paling menyenangkan yang terjadi dihidupku ini? Yaitu mengetahui jika aku mempunyai dongsaeng, saat aku tau kau lahir sebagai laki laki yang bisa menjadi teman ku bermain bola ketika kau besar, aku sudah mempersiapkan sebuah mainan yang aku beli dengan uang tabungan ku sendiri, meski tidak terlalu mahal dan bagus, karna saat itu aku masih berumur lima tahun dan aku membelinya sendiri jadi maklumi saja jika tidak terlalubagus seperti yang appa berikan padaku. Tapi Sayangnya aku dan kau harus dipisahkan, saat itu kita masih kecil dan kita hanya bisa mengikuti apa yang dilakukan oleh mereka orang dewasa. Tapi aku senang tuhan mempertemukan aku denganmu lagi, dengan persahabatan yang menyenangkan bersama sehun jong in yixing chanyeol joon myeon jong dae dan kyungsoo" perkataannya berhenti sebentar, baek hyun membaringkan tubuhnya lagi menatap langit langit kamarnya

Putih. . .

Lalu memiringkan tubuhnya, oh ji eun sedang tertidur pulas, air matanya menetes kesamping jatuh pada bantal yang menjadi tumpuan kepalanya, telapak tangannya menangkup pipi ji eun yang masih tertidur pulas.

"Kau tau sekarang? hari pertama salju turun dinegara paris aku memohon semoga kita bisa berkumpul bersama lagi suatu hari nanti berkumpul sebagai adik dan sahabat bersama mereka. Hidulah dengan bahagia byun baekhyun"

Baekhyun memejamkan matanya, dengan tangan kanannya masih pada pipi ji eun istrinya "aku hidup dengan bahagia hyung" lalu terlelap

Berkali kali rekaman itu berputar membawa baekhun terlelap dalam tidurnya,

"appa. . . appa. . . Bagun"

Baekhyun membuka matanya seorang anak kecil menguncang tidurnya yang nyenyak, baekhyun tersenyum melihat anak itu tumbuh sehat dan baik sampai diumur 6 tahunnya. Baekhyun memeluk anak mungil itu kedekapannya dan memeluk nya erat

"appa lepaskan! Appa harus bangun appa tidak lupakan hari ini paman sehun akan menikah? Appa cepat bagun, atau aku akan meninggalkan appa sendirian disini, aku tidak ingin terlambat. Jika terlambat siperempuan cerewet itu akan menceramahiku terus appa, appa cepat bagun,. Kau tau kan seberapa cerewetnya anak paman joon myeon" erangnya tanpa berhenti meronta

"Dia anak dari sahabat appamu ini min seok-ah" kata baekhyun yang masih memejamkan matanya dan mendekap min seok erat

"Tapi tetap saja dia seorang yang cerewet aku tidak suka"

Baekhyun membuka matanya menatap anak laki lakinya itu

"Hati hati kau bisa jatuh cinta padanya" kata baekhyun sambil mencoel ujung hidung byun min seok

Baekhyun melepaskan pelukannya dan bangun dari tidurnya beranjak kekamar mandi dan merapihkan dirinya, turun ke meja makan yang sudah disambut oleh ji eun byun min seok dan byun eun kyung gadis kecil adik dari byun min seok, eun kyung yang berarti perak, yang biasa digunakan dalam perhiasan. Dan byun eun kyung adalah perhiasan yang berharga bagi baekhyun

Oh ji eun sudah siap dengan gaun putih miliknya yang serupa dipakai oleh byun eun kyunh, mereka tampak serasi. Baekhyun merangkul pundak min seok yang berdiri disampingnya dengan jas, sesekali baekhyun tertawa melihat tingkah anaknya yang terlihat lebih dewasa darinya.

Baekhyun memasuki ruangan pernikahan itu, sesekali kenangan pernikahannya kembalinberputar diotaknya, sekali lagi baekhyun mengucapkan terimakasih dalam hatinya pada hyungnya itu.

Jika tidak ada kim min seok mungkin semua ini, ia tidak bisa merasakannya. Bahkan melihat byun min seok dan byun eun kyung lahir saja itu tidak akan mungkin

Pemotretan keluarga dilakukan diakhir pesta, bersama semua sahabat keluarga oh. Dilengkapi dengan malaikat kecil lainnya byun min seok, byun eun kyung dan kim hana

Sekarang baekhyun sudah berada diatas mobil, dengan ji eun yg tertidur bersama eun kyung, dan min seok bersender pada lenganny. Baekhyun hanya melihar pemandangan malam kota daegu, dan sisupirny juga berfokus pada jalan

Min seok terbangun, dan melihat appany yang sedang terdiam "appa, apa paman kim min seok itu baik" tanya byun min seok tiba tiba

"Hah. .?" Baekhyun kaget dengan pertanyaan anakny

"Semua sahabat appa selalu membanggakanny, bahkan dengan appa" katanya sambil menenggelamkan kepalanya kedalam tangan baekhyun

Baekhyun tersenyum, lalu merangkul byun min seok

"Dia bagitu baik, bijaksana",katanya singkat

"Kalau begitu aku ingin menjadi seperti dia" katanya dalam pejaman matanya

Baekhyun memperlebar senyumannya dan mengelus puncak kepala anaknya itu. Mengantarkan byun min seok pada alam tidurnya.

"Ya, jadilah seperti pamanmu, jadilah orang yang berguna, jadi lah seseorang yang membuat orang lain hidup" katanya dalam hati lalu melemparkan pandangannya keluar jendela

Pikirannya melayang lagi, mengembara diantara semua kejadian pilu dihidupnya

Hay byun min seok, byun eun kyung

Kalian lihat?

Selain appa dan eommamu ada malaikat lainnya yang akan menjaga kalian mereka paman pamanmu dan seorang paman lagi yang menjaga kalian dari atas sana

Kim min seok. . .

'terimakasih'

-end-

"Hyung" ExoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang