"Guanlin hyung sudah berangkat, jadi tinggal kita berdua saja."
Ucapan Seonho tadi pagi membuatku sedikit berpikir, apa dia sengaja berangkat lebih dulu untuk menghindariku? Karena kemarin.. apa dia berpikir aku sangat menyebalkan hingga Ia tidak ingin bertemu denganku?
Pasti seperti itu, aku sangat yakin. Pasti dia menganggapku menyebalkan.
Ah, aku jadi sedikit sedih memikirkannya.
Karena hal ini, aku jadi tidak selera untuk berbicara dengan siapapun. Bahkan aku sedang makan sendirian di meja paling pojok di kantin, tidak bergabung dengan teman – teman sekelasku ataupun Seonho yang sedang bersama dengan teman – teman sekelasnya saat ini. Aku juga tidak melihat Guanlin sejak tadi pagi.
Ah, bahkan aku juga tidak nafsu untuk makan. Aku hanya mengaduk – aduk makananku hingga menjadi sangat berantakan di tray makananku.
Mungkin aku memang tidak seharusnya berusaha terlalu keras seperti itu untuk bisa dekat dengan Guanlin, aku merasa tidak ada bedanya dengan para yeoja yang mengejar – kejar Guanlin dulu.
Aku mengakui aku memang sama saja dengan mereka..
Kenapa Guanlin harus memiliki wajah sempurna seperti itu hingga membuatku gila seperti ini?
Ah, tidak tahulah!
"Annyeong, Suyeon-ah.."
Ada suara yang menyebut namaku, aku langsung mendongak dan melihat siapa itu.
Park Jihoon, dengan senyum kalemnya, dan tray makanannya.
"Aku tidak mendapatkan meja, apa kau bersedia berbagi tempat denganku?" Tanyanya.
"T-tentu.."
Ya, walaupun aku sedang ingin sendiri, tapi aku juga tidak tega untuk menolak Jihoon, dia bahkan sudah membawa tray makanannya, jika aku menolak.. dia bisa saja makan dilantai.
Tidak, aku tidak mungkin sejahat itu.
"Kenapa kau sendiri saja?" Tanyanya. "Kau juga tidak memakan makananmu.."
Cepat atau lambat dia pasti menyadarinya.
"Kau sedang dalam mood yang buruk, ya?" Tanya Jihoon lagi.
"S-sedikit.."
"Mianhae, sepertinya aku mengganggumu. Aku akan pindah kalau begitu.." Jihoon baru mengangkat tray makanannya, namun aku langsung menahannya dengan cepat.
"Aniyo, kau duduk saja, gwenchana!" Sahutku cepat. Akhirnya Ia kembali duduk. "Nikmatilah makananmu dengan baik, jangan perdulikan aku.."
"Kau terlihat begitu lesu, minumlah ini." Jihoon memberikan sekotak susu stroberinya padaku. "Itu akan membuat suasana hatimu lebih baik,"
Park Jihoon, kenapa kau baik sekali..
Aku jadi tidak bisa menolaknya..
"Terima kasih, aku akan membelikanmu juga lain kali.." Ucapku.
"Aniyo, gwenchana." Balas Jihoon dengan senyum hangatnya.
Aku pun meminum susu stroberinya dan benar, aku merasa sedikit lebih baik. Susu stroberi yang masih dingin memang terbaik! Thanks to Park Jihoon!
"Apa kau tidak tahu kalau kau sedang diperhatikan oleh orang – orang disekitarmu saat ini?" Ucap Jihoon sambil mengunyah makanannya dengan santai.
Mwo?
Aku melihat ke sekeliling, dan benar saja.. mereka memperhatikanku. Tapi sejak kapan? Dan.. kenapa?
Aku terlalu banyak berpikir dan melamun sampai tidak menyadari apa yang terjadi disekitarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE PRINCE || Lai Guanlin
FanfictionPerjuangan Suyeon untuk mencairkan hati beku Guanlin dan diiringi beberapa konflik masa SMA. Genre: School life, drama, romance Highest rank on Fanfiction: #156 [02.19.2018] #122 [02.22.2018] #106 [03.01.2018] #88 [03.03.2018] Season kedua telah te...