12: Dirumah Guanlin dan Seonho

4.7K 581 10
                                    

Aku sedang menyiram bunga sambil memperhatikan pintu rumah Guanlin, barangkali saja Guanlin keluar dari pintu itu. Tiba – tiba, pintunya terbuka perlahan dan aku melihat seorang wanita dengan mata tertutup yang keluar dari rumah itu dengan tongkatnya.

Boyoung ahjumma?

Apa Ia hendak pergi? Tapi kemana?

Aku langsung mematikan keran air di halaman rumahku dan menghampirinya.

"Boyoung ahjumma, selamat sore!" Sapaku.

Sebuah senyum lembut terulas di bibirnya, "Suyeon, ya?"

"Ne, ahjumma. Uhm, apa ahjumma hendak pergi ke suatu tempat?" Tanyaku.

"Ah, ahjumma ingin pergi ke kotak pos. Ahjumma harus mengambil surat – surat minggu ini yang belum sempat terambil." Jawab Boyoung ahjumma.

"Hm? Mengapa ahjumma? Dimana Guanlin dan Seonho?" Tanyaku lagi.

"Mereka sedang keluar untuk membeli sesuatu," Jawabnya. "Tak apa, ahjumma masih mampu untuk mengambilnya sendiri."

"A-aniyo, ahjumma! Biar Suyeon saja, ahjumma tunggu disini saja, Suyeon akan segera kembali!" Aku langsung berlari sambil melambaikan tangan pada Boyoung ahjumma sekilas.

"Eh, Suyeon-ah!" Kudengar Boyoung ahjumma memanggilku, mungkin Ia ingin menolak tawaranku. Tentu aku tidak bisa membiarkannya, lagipula kotak pos perumahan ini kan cukup jauh, dengan kondisi seperti itu akan terlalu berbahaya untuknya.

Aku berlari sampai akhirnya sampai di kotak pos, dan setelah berlari sejauh ini.. aku baru sadar kalau semua kotak – kotak pos ini terkunci. Aku tidak memiliki kuncinya bahkan tidak tahu kotak pos milik keluarga Yoo yang mana.

Ah, bodohnya aku. Pasti tadi Boyoung ahjumma memanggilku karena aku lupa dengan hal ini, aish.. aku memang bodoh sekali, wajar saja jika aku masuk kelas F.

Aku mendudukkan diriku di trotoar jalan didepan kotak pos, merutukki diriku sendiri.

Padahal sudah berlari sejauh ini dengan penuh semangat, ternyata aku malah lupa hal yang penting. Mau tidak mau aku harus kembali, tapi aku akan duduk disini dulu sejenak untuk mengatur nafas.

Saat aku sudah merasa lebih baik, aku bangkit dan hendak kembali. Namun langkahku terhenti saat melihat seseorang yang berjalan kemari.

Lai Guanlin..

D-dia datang?

"Guanlin-ah.."

Ia hanya berjalan melewatiku dan membuka kotak posnya dengan kunci yang Ia bawa, lalu mengambil beberapa buah amplop dari dalamnya, kemudian menutupnya kembali. Ia kembali berjalan melewatiku.

Aku hanya mengerucutkan bibirku, begitu saja? Hanya melewatiku, mengambil surat – suratnya, dan melewatiku lagi. Bahkan melirik kearahku saja tidak.

Daebak.

"Guanlin!" Aku langsung berlari menyusulnya.

Kami kembali kerumah dengan berjalan berdampingan, tentu tanpa suara sedikitpun. Hanya angin sore yang berhembus pelan menerpa wajah kami dan matahari yang mulai terbenam.

Aku bisa melihat Boyoung ahjumma yang masih berdiri di halaman rumahnya, menunggu kami.

"Aku akan langsung pulang saja, sampaikan pada Ibumu maaf karena aku terlalu ceroboh hingga membuatmu harus datang membawakan kuncinya." Ucapku pada Guanlin.

Guanlin hanya diam lalu memasukki halaman rumahnya, aku sendiri berjalan kearah rumahku sampai..

"Suyeon-ah.."

ICE PRINCE || Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang