29: Simple, but fun!

4.4K 514 30
                                    

[NORMAL POV]

Sepulang sekolah, Suyeon mengganti pakaiannya dan pergi ke dapur. Ia memang sudah tahu bahwa Boyoung ahjumma sedang keluar, dan Seonho masuk kedalam kelas khusus pelatihan olimpiade sehingga Ia akan berada lebih lama disekolah.

Hanya Ia dan Guanlin yang ada dirumah saat ini.

Suyeon melihat Guanlin yang berjalan menuruni tangga dengan tangannya yang sibuk dengan ponselnya.

Suyeon berpikir kalau Guanlin akan memesan makanan untuk makan siang, Ia langsung buru – buru memanggilnya untuk menghentikannya. "Guanlin-ah!"

Pandangan Guanlin teralih dari layar ponselnya menuju Suyeon yang berada didapur, "Wae?"

"Jangan pesan makanan! Aku akan memasak makanan untuk kita, tenang saja." Ucap Suyeon cepat.

"Sok tahu sekali.." Guanlin berjalan kearah dapur dan duduk di salah satu kursi di meja makan.

"Mwo? Aku salah ya? Mian, kukira kau akan memesan makanan." Suyeon cengengesan. "Lalu, apa yang kau lakukan?"

"Mencoba untuk menghubungi laundry," Jawab Guanlin seadanya.

"Untuk apa?" Sahut Suyeon cepat.

Guanlin menghela nafas karena Suyeon yang terus saja bertanya, "Mesin cucinya bermasalah, Ibu memintaku untuk menghubungi laundry karena banyak pakaian yang harus dicuci."

Suyeon langsung berlari kearah Guanlin dan merebut ponselnya, "Kenapa harus laundry? Pakaiannya kan bisa dicuci manual!"

"Dicuci manual apa maksudmu?" Guanlin merebut kembali ponselnya.

"Seperti ini," Suyeon memperagakan mengucek pakaian dengan kedua tangannya dengan menunjukkan sedikit aegyo.

"Jangan konyol, pakaiannya ada banyak. Aku yakin kau takkan mau mematahkan kuku cantikmu dengan mengucek seperti itu." Cibir Guanlin.

"Omo.. kau memuji kukuku cantik, Guanlin-ah?" Suyeon langsung tersipu dengan matanya yang berbinar – binar.

"B-bukan begitu, maksudku para gadis kan selalu merawat kukunya dan menghiasnya." Elak Guanlin cepat.

Suyeon menunjukkan sepuluh kuku jarinya pada Guanlin, "Seperti ini?"

Guanlin melihat kuku jari Suyeon yang pendek dan bersih, Suyeon memang tak pernah memelihara kuku panjang, apalagi menghiasnya.

"Tuan Lai Guanlin, aku ini berasal dari keluarga tingkat bawah. Aku terbiasa hidup hemat jadi aku selalu melakukan apapun sendiri, laundry hanya akan membuang – buang uang, begitupun juga merawat dan menghias kuku." Suyeon mengedipkan sebelah matanya.

Guanlin menghela nafas menyerah, "Terserah,"

Suyeon kembali ke tempatnya dan melanjutkan kegiatan masak memasaknya. Guanlin hanya menggeleng singkat melihat gadis itu, kemudian tersenyum sekilas.

Setelah makan siang, Suyeon mengumpulkan pakaian – pakaian yang harus dicuci dalam keranjang, lalu menyiapkan dua buah bak dengan ukuran lumayan besar di halaman belakang rumah, Ia mengisi kedua bak tersebut dengan air melalui selang. Dihalaman belakang memang terdapat keran air jadi Ia memilih untuk mencuci pakaiannya disana, selain itu dekat dengan tempat menjemurnya juga. Jadi menurutnya itu efektif.

"Kau niat sekali, ya?" Guanlin muncul dan duduk di kursi santai sambil membawa segelas lemon tea dan buku sejarah dunia.

"Aku bersemangat sekali! Sudah lama aku tidak mengucek – ucek pakaian!" Ucap Suyeon gembira.

Guanlin hanya menggeleng – gelengkan kepalanya melihat gadis itu yang sangat bersemangat padahal hanya untuk mencuci pakaian dengan kedua tangannya. Apanya yang menyenangkan? Pikir Guanlin.

ICE PRINCE || Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang