Siyeon membuka matanya perlahan, Ia bisa mencium bau khas yang sangat Ia kenali. Bau rumah sakit.
Siyeon melihat ke sekeliling ruangan yang serba putih itu, kemudian melihat wajah kedua orang tuanya.
"Yeobo, cepat panggilkan dokter!" Ibunya mendorong Ayahnya untuk pergi memanggil dokter. "Siyeon-ah, Siyeon sayang, kau bisa mendengar Eomma, nak?"
"E-eomma.."
"Ya, sayang. Eomma disini.."
Siyeon teringat terakhir kali Ia sadar, Suyeon menyembunyikannya didalam tempat sampah, selanjutnya Ia tidak ingat lagi.
"Eomma, a-apa yang terjadi?"
Ibunya belum menjawab, namun dokter langsung muncul bersama dua orang perawat untuk mengecek keadaan Siyeon.
"Syukurlah, sejauh ini Siyeon baik - baik saja, Nyonya."
"Syukurlah.." Ibunya menggenggam tangan Siyeon dengan perasaan lega.
Setelah dokternya pergi, Ayah Siyeon keluar untuk mengabari keluarganya yang lain kalau Siyeon sudah sadarkan diri. Siyeon hanya bersama Ibunya dikamar inapnya saat ini.
"Eomma, sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?" Tanya Siyeon dengan suara seraknya.
"Sehari saja, sayang. Kami bersyukur kau cepat sadar, kami benar - benar khawatir." Ucap Ibunya sambil berusaha tersenyum pada putri semata wayangnya itu.
"Eomma, apa yang terjadi padaku?"
"Kau ditemukan didaerah Seodaemun, namun untungnya kau cepat mendapatkan pertolongan, nak."
"Duduklah, tunggulah disini. Aku akan mencari bantuan, aku bersumpah akan menyelamatkanmu."
"Eomma, bagaimana dengan.. S-suyeon?"
Senyum Ibunya perlahan hilang, "Ibu tidak tahu, nak."
"A-apa maksudnya dengan.. tidak tahu.. Eomma, ap..apa maksudnya.."
"Eomma dan Appa begitu mengkhawatirkanmu, kami belum menengoknya." Ucap Ibunya.
"Permisi.." Sepasang suami istri membuka pintu kamar inap Siyeon dan masuk kedalamnya.
"Kami dengar Siyeon sudah sadar, kami adalah orang tua Suyeon.." Ucap wanita yang tidak lain adalah Sungkyung, Ibu angkat Suyeon.
"Bagaimana keadaanmu, Siyeon-ah?" Tanya Joohyuk.
"Dokter mengatakan kalau aku baik - baik saja, Ahjussi." Jawab Siyeon.
"Maafkan kami karena kami belum menengok putri anda, kami begitu khawatir dengan putri kami.." Ibunya Siyeon merasa malu.
"Tak apa, kami sudah dengar kalau Siyeon ini mengidap penyakit kanker jadi kami maklum kalau kalian begitu khawatir padanya." Ucap Joohyuk.
"Nak, bisakah kau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada kami?" Tanya Sungkyung pada Siyeon.
Siyeon menelan ludahnya dengan susah payah, "M-maaf, Ahjumma. A-aku tidak bisa mengingat.. apa yang terjadi.."
"Mungkin ingatannya masih belum pulih, Ia baru sadar hari ini." Ucap Ibunya Siyeon.
"Ia tidak terbentur atau mengalami kecelakaan pada kepalanya, bukan? Kenapa Ia tidak bisa mengingat?" Ucap Sungkyung cepat. Ia tidak bisa menerima jawaban Siyeon.
"Sungkyung-ah, Ia masih baru sadar hari ini. Wajar jika Ia tidak bisa mengingat, bisa saja karena efek syok. Jangan paksakan dia, Sungkyung-ah. Dia juga korban disini.." Joohyuk berusaha menenangkan Sungkyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE PRINCE || Lai Guanlin
FanfictionPerjuangan Suyeon untuk mencairkan hati beku Guanlin dan diiringi beberapa konflik masa SMA. Genre: School life, drama, romance Highest rank on Fanfiction: #156 [02.19.2018] #122 [02.22.2018] #106 [03.01.2018] #88 [03.03.2018] Season kedua telah te...