GILANG > I - JADIAN

14.7K 563 13
                                    

HAPPY READING
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK
.
TERIMAKASIH 💛


Saat pulang sekolah, seluruh warga sekolah di gemparkan dengan aksi dari Gilang Prasetya di Lapangan utama yang membuat seluruh kaum hawa merasa iri dan berteriak histeris. Gilang yang memiliki sejuta fans di sekolah nya tiba-tiba saja menembak Gisel Arlanda, gadis berkacamata yang terbilang biasa-biasa saja tidak memiliki gaya dan tidak banyak bergaul dengan sesama. Dia hanya memiliki dua teman yaitu Anna dan Nova.

"Jadi pacar gue" ujar Gilang sedikit memaksa kepada gadis yang ada di hadapannya, gadis itu hanya menunduk sambil menahan rasa sakit yang di lontarkan oleh para siswi yang mencibirnya.

"Itu Gilang buta atau gimana sih?"

"Si Gisel pake pelet apaan, sampe-sampe Gilang nembak dia?"

"Pangeran gue! Gilang Prasetya! gue bunuh juga lo Sel!"

"Gue mohon, jadi pacar gue Sel" Gilang mengulangi ucapannya dan terus menatap lekat Gisel yang masih diam. Gadis itu mulai menegakkan kepalanya dan melihat ke sekelilingnya, semua penonton menatapnya dengan tajam karena dirinya merasa takut dengan tatapan itu, ia pun kembali menunduk.

Gilang menghela nafasnya. "Gisel, yang jalanin itu kita bukan mereka" ujar Gilang dengan lembut sambil meraih kedua tangan Gisel.

Gisel masih tetap menunduk tanpa melihat Gilang yang sedang meyakinkan nya. Pikirannya berkecamuk antara harus percaya atau tidak tapi tidak bisa dipungkiri jika hati nya merasa bahagia ketika Gilang meminta untuk menjadi pacar nya.
Keringat di wajah lelaki itu sudah kentara dia merasa dongkol ketika lawan bicara nya hanya diam dan diam.

Gilang menghempaskan tangan Gisel dengan kesal. "Udahlah! Gue gak butuh jawaban dari lo! Intinya mulai detik dan hari ini kita Pacaran!" ucap Gilang dengan nada tinggi penuh penekanan lalu pergi meninggalkan Gisel sendirian di tengah lapangan.

Ucapan terakhir dari Gilang sontak mengagetkan penonton, suara riuh warga sekolah semakin terdengar. Penonton langsung bubar ketika melihat Gilang keluar dari lapangan diikuti dengan teman-temannya.

Kedua teman Gisel yaitu Anna dan Nova langsung menghampiri gadis yang masih tetap setia dengan posisinya yaitu berdiri di tengah lapangan. Entah apa yang dipikirkan oleh Gisel.

"Sel lo gak apa-apa kan?" tanya Nova dengan khawatir sambil mengelap keringat Gisel yang ada di dahi Gisel karena terik nya matahari.

"Lo nanya apaan sih Nov? Udah tau Gisel lagi bahagia, lo masih aja nanya" cibir Anna lalu tersenyum sambil menaikan sebelah alisnya menggoda Gisel.

Tapi Gisel masih saja membisu. "Sel lo kenapa sih? Ditembak pujaan hati bukannya bahagia malah diam aja kayak patung yang ada di ujung jalan" oceh Anna dengan kesal karena gadis itu mengetahui bagaimana sahabatnya mencintai Gilang dalam diam nya.

Bibir Gisel mulai menarik simpul "Aaaaaa sumpah demi apapun! Gue seneng bangett An!" ucap Gisel dengan bahagia dan langsung memeluk Anna sambil jingkrak-jingkrak tidak jelas.

Anna mengangguk-anggukan kepalanya "Iya iya gue tau. Akhirnya cinta lo bertepuk dua tangan."

Jika Anna menanggapinya dengan bahagia berbeda dengan Nova yang menanggapi dengan tatapan prihatin.

"Ayo kantin!" ajak Nova memecah suasana dan mulai menghilangkan pikiran buruknya.

GILANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang