XX - TERUNGKAP

3K 188 12
                                    

TEKAN BINTANG DULU SEBELUM MEMBACA😳
TERIMAKASIH 😉

HAPPY READING 😵


XX- TERUNGKAP

Gilang menjalankan tugasnya dengan terampil yang dibantu oleh anggota Osis. Mereka berhasil walaupun ada sedikit kekecauan tapi mereka masih bisa menyelesaikannya. Gilang segera merapihkan barang bawaannya dan hatinya sedikit terluka ketika melihat Gisel dan Dito yang sedang tertawa karena candaan garing yang Dito buat.

“Padahal nggak lucu tapi si Gisel malah ketawa” komentar Dion mendengar candaan garing dari Dito.

"Udah lang! Gausah dipikirin. Mending kita makan laper tau perut gue" ujar Aldo sambil menepuk bahu Gilang yang masih memperhatikan kedua insan itu.

Gilang menggukan kepala lalu meninggalkan pemandangan yang memuakan itu tanpa menyadari Gladist yang diam-diam memperhatikan Gilang dari jauh.
“Gisel, kalo lo datang buat nyakitin hati Gilang. Buat apa?” gumam gadis itu.

Gilang, Dion, Aldo dan Revan sudah berada di Kafe langganannya tempat mereka biasa mengisi acara  sudah berada di tempat makan dan segera memesan makanannya.

"Mas!" panggil Aldo pada pelayan yang sepertinya dia adalah pelayan baru karena Aldo baru melihat nya.
Pelayan itu pun mendekat sambil mengeluarkan kertas dan pulpennya. "Ada yang bisa saya bantu?"

"Ada Mas. tolong  buat Indonesia jadi empat musim. Saya pengen ngerasin musim salju. Apa Mas nya bisa?” tanya Dion yang dihadiahi jitakan dari Gilang.

"Aw" rintih Dion dan menatap Gilang dengan kesal. “Gue kan cuman nanya!”

Gilang menghiraukan Dion. "Ayam ada mas?" tanya Aldo.
"Ada."

"Kalo nasi?" tanya Aldo lagi.

Pelayan itu sedikit mengingat-ngingat "Nasi ada.''

"Yaudah Mas. Saya pesan ayam sama nasi. Tapi di pisah" ujar Aldo.

"Dipisah aja? Nggak di satuin?" tanya pelayan itu memastikan. 

Aldo menggeleng "Kalau disatuin nanti nasinya dipatokin sama ayam!" ucap Aldo yang langsung tertawa sendirian sedangkan Gilang dan Revan hanya memandang nya dengan malas.

"Garing anjir! Udah mainstream!" ujar Dion sambil menjitak kepala Aldo dengan keras hitung-hitung pembalasan karena Aldo senang sekali menjitak kepala nya.

Pelayan itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan sabar menghadapi kelakuan remaja yang seperti baru pertama kali datang ke Kafe.

"Paket hemat aja mas 4" ujar Revan.

"Apa ada tambahan lagi?"

"Ada! Tolong sama saos nya" jawab Dion.

"Itu udah termasuk saos! Astaga. Malu gue bawa lo kesini!" ucap Aldo dengan kesal pada Dion. Sedangkan Dion hanya bisa mengerucutkan bibirnya. Imut? Jelas tidak! Bahkan Gilang ingin menjitaknya kembali.
Tak lama kemudian makanan pun datang dan mereka berempat dengan cepat melahapnya. Makanan Gilang habis duluan, dia yang paling lahap dan lapar dari keempatnya. Menjadi ketua pelaksana saja Gilang sudah kelelahan apalagi jika diri nya menjabat sebagai Ketua Osis?
Gilang menoleh kanan kirinya sambil menikmati pemandangan interior Kafe yang di design dengan modern dan tanpa sengaja netranya menemukan Dito sedang bersama gadis dan sangat jelas gadis itu bukan Gisel.

Dito selingkuh? Siapa cewek itu? Batin Gilang.

Dito sedang tertawa ria dengan gadisnya dan Gilang sedikit menguping pembicaraan mereka.

GILANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang