V - MAAF (?)

4.5K 280 4
                                    

HAPPY READING
JANGAN LUPA TEKAN BINTANG
.
TERIMAKASIH 🥰

"Hebat lo Lang! Sumpah gue salut lo bisa lakuin itu" Aldo memuji Gilang sambil bertepuk tangan mengingat keberanian Gilang yang memutuskan hubungannya di depan umum.

"Tenang Do, Nanti juga gue bakal lakuin apa yang Gilang lakuin" ucap Dion sambil  menyombongkan diri.

"Apaan lo, ngikutin Gilang mulu!” Aldo tidak terima.

"Gilang kan panutan gue, iya gak Lang?" tanya Dion pada Gilang sambil menaikan-turunkan  kedua alisnya.

Gilang hanya tersenyum melihat tingkah Dion yang selalu ingin menyamainya.

"Lang, emang perbuatan lo itu enggak keterlaluan ya?" tanya Ravi dengan sifat dewasa. Ravi memang jarang sekali bergabung dengan mereka karena ia tidak satu kelas. Ravi juga bukan anggota band tapi Ravi tetap teman dekat Gilang, Revan, Aldo dan Dion.

"Ya enggak lah Vi, kan gue nembak dia di depan umum berarti gue juga harus putusin dia di depan umum, gue gak salah kan?" jawab Gilang dengan santai dan menampilkan wajah tanpa dosanya.

Mereka berempat sedang duduk di tongkrongan Bi Sumi sambil memakan lontong sayur yang ia pesan di warung tersebut. Tempatnya tidak terlalu bagus semuanya masih terbuat dari kayu dan bilik dengan meja dan kursi yang sudah keropos dimakan usia.

Walaupun keadaannya sedikit tidak layak. Warung Bi Sumi ini selalu di gemari para pelajar dari pelajar dipenjuru kota dan dengan menu andalan yang Bi Sumi miliki yaitu The Power of Lontong Vegetables.
Dan ketahuilah Bi Sumi ini diam-diam selalu belajar bahasa Inggris karena ia bercita-cita untuk mendapatkan suami bule dari Amerika.

"Bi Sumi I am Lontongnya nambah again" seru Dion.

"How many?" tanya Bi Sumi.

"Two" jawab Dion sambil mengangkat dua jarinya dan langsung diangguki oleh Bi Sumi.

Jeda beberapa menit kemudian Revan datang bersama motor kesayangannya. Ia segera turun dan menghampiri Gilang yang tengah makan lontong sayur dengan santai.

Bugh

Satu bogem mentah mengenai pipi kiri Gilang sampai lelaki itu tersungkur ke lantai. "Maksud lo apa!" bentak Revan dengan berapi-api.

"Ehh ini ada apa?" tanya Aldo yang mencoba untuk mendinginkan suasana dengan lontong yang masih ia kunyah dimulutnya.

Revan tidak menjawab dirinya masih emosi dan menatap tajam Gilang.

"Minggir!" bentak Gilang pada Ravi dan Dion yang berusaha menghalanginya. Gilanh menatap Revan dengan tajam. Dia tidak terima kenapa Revan yang tiba-tiba memukulnya tanpa permisi.

"Maksud lo Apa?!" Revan kembali membentak dan mencengkram kerah seragam Gilang.

"Maksud Gue?" Gilang tersenyum mengejek.

"Maksud gue ini!" Gilang mendaratkan pukulannya pada pipi kiri Revan.

Melihat kedua temannya berkelahi. Ravi, Aldo dan Dion tidak tinggal diam, mereka segera memisahkan mereka bedua tetapi Gilang dan Revan tidak berhenti berkelahi walaupun Dion, Aldo dan Ravi sudah memisahkan mereka, aksi pukul-memukul itu masih terus berlanjut.

GILANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang