IV - PUTUS

5.2K 320 31
                                    

HAPPY READING
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 🐣
TERIMAKASIH 🥺


"Nov, lo beneran ngga suka sama gue?" Gilang menahan tangan Nova ketika gadis itu tidak sengaja melintas di depan kelas Gilang dan laki-laki itu langsung mengejarnya.

Nova belum berani menjawab, ia mencoba melepaskan cekalan tangan Gilang. Tapi nihil cekalan Gilang sangat kuat. "Gue udah ngga ada rasa lagi sama lo lang" jelas Nova dengan sendu takut menyakiti perasaan lelaki itu.

Gilang terdiam sejenak "Tapi Nov, gue yakin pasti masih ada sedikit perasaan lo ke gue" Gilang benar-benar berharap Nova bisa membuka hati untuknya.

"Walaupun ada, gue tetep gak bisa" jawab Nova sambil terus berusaha melepaskan cekalan tangan Gilang.

"Karena ada hubungannya sama Gisel? Sumpah gue udah capek Nov dengan alasan lo yang selalu menyangkut pautkan Gisel.

Gisel ya Gisel! Dia suka sama gue? Itu urusan dia!" jelas Gilang dengan nada yang sedikit ditinggi kan.

Nova tetap keukeuh dengan pendiriannya. "Sorry lang, seorang sahabat tidak mungkin merebut kebahagiaan sahabatnya sendiri."

Gilang berdecih "Lo pikir Gisel bahagia sama gue?" tanya Gilang sambil menaikan sebelah alisnya.
Nova diam. Ia pun sebenarnya memikirkan hal yang sama.

Apa sahabatnya bahagia dengan Gilang?

Gilang tersenyum sinis "Oke jika itu mau lo. Silahkan pergi" ucap Gilang sambil tersenyum miring dan melepaskan cekalan tangannya dan mengangkat kedua tangannya seperti tanda ia menyerah pada Nova.

Nova diam menatap Gilang sekejap. Lalu kesadarannya muncul.
"Makasih" setelah mengatakan itu Nova langsung pergi meninggalkan Gilang sendirian di koridor ujung.

Gilang hanya menghela nafasnya ketika melihat perlakuan Nova dengan langkah yang kasar ia melanjutkan langkahnya ke dalam kelas dengan perasan gondok. 

Bagaimana pun juga nama Nova masih terselip di dalam hatinya.
Setibanya di dalam kelas. Gilang melihat teman kumpulannya yang tengah bermain gitar disebelah pojok sambil bernyanyi tidak jelas dari lagu barat yang tiba-tiba nyambung ke lagu Thailand.

"Yon, lo kumpulin semua siswa yang ada di sekolah ini" Gilang yang baru datang langsung memberi perintah pada Dion yang sedang duduk sambil menggulung bukunya.

"Buat apa lang?" tanya Dion sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Udah lakuin aja" jawab Gilang sambil duduk di atas meja.

"Siap! asal mantan lo satu buat gue ya" ucap Dion sambil menaik turunkan kedua alis nya menggoda Gilang.

Gilang mendengus. "Serah lo!"

"Eh btw ini mau dikumpulin dimana lang?"

"Di lapangan."

"Lapangan mana? Lapangan basket? Lapangan futsal? Lapangan sepak bola? Lapangan volly atau lapangan bulu tangkis?"

Gilang hanya memutar bola matanya, lalu dia pergi keluar kelas meninggalkan Dion.

GILANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang