III - DI MULAI

4.9K 309 7
                                    

HAPPY READING
JANGAN LUPA TEKAN BINTANG
.
TERIMAKASIH 🐣

"Lang lo nggak pake dasi?" tanya Aldo pada Gilang yang baru saja masuk kelas.

"Santuy bro. Tiap hari juga gue ngga pake dasi" jawab Gilang dengan santai lalu duduk diatas meja sambil menghadap Aldo.

Aldo menghela nafasnya. "Sekarang ada razia bege! Liat gue aja rapih!" Aldo menunjukan dirinya.
Benar. Hari ini Aldo berpakaian dengan rapih, dia memakai dasi juga ikat pinggang dan ada hal yang paling berbeda dari Aldo. Aldo tidak memakai bandana yang selalu mengikat kepalanya. 

"Lo kenapa diem?" tanya Aldo pada Gilang yang tengah menatapnya.

"Gue terpesona sama lo" jawab Gilang dengan mata yang terbinar-binar menatap Aldo.

"Dih! Lo mending cepetan cari dasi! Osis lagi keliling!" suruh Aldo dan mendorong Gilang agar laki-laki itu bergerak tapi bukannya bergerak, Gilang malah diam dan menatap sekeliling kelasnya.

"Ucup mana?" tanya Gilang ketika merasa kelasnya kekurangan sesuatu.

"Oh dia sakit. Eh kenapa lo tanyain Ucup? Seharusnya lo cari dasi! Bukan cari Ucup!" Aldo sangat greget pada Gilang.

"Gue rindu sama Ucup" ujar Gilang dengan dramatis.

"Cepetan cari dasi Gilang Prasetya!"

"Iyaiya bawel" jawab Gilang sambil tersenyum menggoda bagaikan banci pada Aldo.

"Ihh jijik gue" Aldo menampilkan ekspresi yang aneh.

Gilang pun keluar dari kelasnya untuk pergi ke koperasi dan membeli dasi tetapi pikiran malah mengalih pada Gisel, lelaki itu memiliki rencana buruk terhadap kekasihnya. Akhirnya Gilang melangkah kan kakinya untuk menuju kelas Gisel dan meminjam dasi gadis itu. Tapi ternyata tidak perlu ke kelas, netra Gilang sudah menemukan Gisel yang tengah berjalan ke arah kelasnya.

"Gisel!" panggil Gilang sambil melangkah mendekati gadis yang berstatus sebagai pacarnya.

"Ke-kenapa?" Sial. Gisel masih saja gugup jika dia berada di dekat Gilang.

"Gu-eh aku pinjem dasi kamu boleh kan?" ujar Gilang sambil menunjuk dasi yang terpasang di kerah Gisel.

Gisel merasa ragu "Eh tapi-"

"Plis, boleh ya?" mohon Gilang sambil tersenyum manis.

Gisel tidak bisa menolak pesona Gilang akhirnya ia melepas dan memberikan dasinya pada Gilang.

"Makasih sayang!" ucap Gilang dengan senang lalu meninggalkan Gisel sendirian di koridor.

*****

"Gue dapet dasi dong!" pamer Gilang pada teman-temannya yang sedang duduk di bangku paling belakang tempat mereka berkumpul.

Dion menatap curiga dasi yang Gilang pegang. "Malak dari mana lo? Di koperasi kan abis."

"Ini punya pacar" jawab Gilang sambil mencium dasinya dan mulai memasangkannya.

"Itu punya Gisel?" tanya Revan dengan tidak percaya.

Gilang mengangguk.
"Gila lo!" Revan langsung menghakimi Gilang.

"Nggak punya hati lo lang" tambah Dion.

Gilang mengerutkan aslinya dia semakin tidak mengerti dengan apa yang diucapkan teman-temannya "Maksudnya?"

"Gisel kan sama-sama kelas 12 dan sekarang lagi ada razia bege! Dia pasti kena razia gara-gara dasinya lo pinjem!" jelas Aldo tidak percaya dengan apa yang Gilang lakukan pada gadis berkacamata itu.

GILANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang