Nikita bercermin didepan meja riasnya, meneliti penampilan dari atas sampai bawah, lalu kembali lagi ke atas.
"You are the perfect, Niki!". Matanya berkedip.
"Back to school, yeah!". Ujarnya lagi sambil meraih tas.
"Tata...". Suara panggilan di pagi hari mengema.
"Iya, mama. Tata udah siap". Nikita duduk di kursi, menghadap piring berisi nasi goreng.
"Tumben! Oh, ya anak mama udah kelas 3, kayaknya udah agak dewasa". Mama Arin menyimpan segelas susu disamping piring Nikita.
"Yeh, mama serba salah aja deh ah, telat salah, awal salah". Nikita mulai memakan nasi gorengnya.
Brruumm...
Dimas turun dari motor, rutinitasnya kembali menjadi ojeg cinta.
"Pagi...". Dia sudah berdiri di ambang pintu.
"Masuk aja Dim, sengaja tante ga tutup, biar kamu langsung masuk". Ucap mama Arin.
"OK, deh tan. Dim masuk, ya?". Dimas menuju dapur.
"Wuiih, tumben nih! Ada angin apa?". Dimas menatap Nikita.
"Udah, ledek aja lagi!". Nikita berbicara sambil mengunyah.
"Udah kelas 3 aura-nya beda ya, tan?". Dimas duduk disamping Nikita.
Mama Arin tertawa.
"Iya, bener Dim, tante juga ngerasain gitu. Nak Dim mau makan, atau susu?". Mama Arin menawarkan.
"Ga usah tante, Dim udah kenyang". Tolak Dimas.
Dimas hanya menatap Nikita yang sedang melahap sarapannya.
Yang dipandang seolah acuh tak acuh, mengabaikan pandangan orang disampingnya.**********
Nikita masuk ke kelas, dengan langkah pelan. Serasa ada yang beda, sesuatu yang hilang.
Tahun kemarin dia datang awal, dan mengambil tempat duduk untuk 3 orang sekaligus. Ya, untuknya, Desy dan Sonya.
Sekarang, mungkin hanya 2."Hai, Niki! Gue kangen". Sonya muncul dibelakang.
"Sonya, gue juga". Nikita memeluk sahabatnya.
"Gimana liburan loe, asyik?".
"Ya, loe tau kan, nyokap gue PNS, mana bisa liburan bareng". Nikita mengangkat bahu.
"Loe kan punya cowok?". Sonya tersenyum menggoda.
"Yah, sibuk. Bentar lagi kan PKL-nya beres, balik lagi ke kampus". Ucap Nikita.
"Ga bisa ketemu tiap hari lagi dong?".
"Hahaha, ga kuku deh ah!". Nikita tertawa.
"Yuk ah, liat anak-anak baru...". Ajak Nikita.
Mereka masuk ke aula, ruang tertutup yang cukup besar.
Beberapa bulan lalu Nikita dan Sonya terpilih menjadi salah satu pengurus Osis, dan kini mereka akan terlibat menjadi panitia MOS murid baru.Ini pengalaman kedua setelah tahun lalu.
Nikita ingat jelas, bagaimana Desy terlihat cemberut setiap kali Rey memanggilnya untuk membantu. Dan dengan gerak cepat Desy yang datang lalu menawarkan diri."Ternyata, aku yang kurang peka". Gumam Nikita.
Nikita masuk ke jajaran pengurus Osis, saling menyapa dan berbagi cerita tentang liburan.
"OK, temen-temen, bentar lagi anak-anak baru bakal digiring masuk, jadi kalian siap-siap, ya?". Riko, ketua Osis memberikan arahan.
"Yang ngurus mereka diluar siapa, kak Rik?". Seorang anggota kelas XI bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy (END)
Teen FictionNikita merasa dia punya pacar yang hanya lelaki biasa. Ya, Dimas yang seorang mahasiswa, baik, pintar, dan keren. Sampai akhirnya semua asumsi berubah saat Dimas melaksanakan KKN di SMA 3, sekolah Nikita *** 🚫Masih acak-acakan. Authornya belum semp...