Yoongi nampak mengerjap-ngerjapkan matanya. Rupanya ia tertidur saat menunggu Hyunjin. Pria itu merasa ada sesuatu yang menyelimuti tubuhnya.
Dilihatnya sebuah selimut menyelimuti punggungnya.
Ia segera mendongak dan mendapati Hyunjin yang tengah duduk bersandar dikepala ranjang. Gadis itu menatapnya."Kau sudah bangun?" Tanyanya sembari tersenyum tipis.
'Setelah aku menyakitinya, dia masih bisa tersenyum padaku seperti itu?'
Batin Yoongi."Apa yang terjadi?" Tanya Hyunjin.
"Kau pingsan. Dokter bilang kau memiliki tekanan berat di dalam pikiranmu. Kau harus beristirahat." Ujar Yoongi sembari menyelimuti sebagian tubuh Hyunjin dengan selimut.
"Dan... maaf."
Sambungnya.Hyunjin menatapnya. "Untuk apa?"
"Semuanya. Aku bahkan melukai tanganmu. Aku benar-benar menyesal." Sesal Yoongi. Ia menundukan kepalanya. Beberapa saat kemudian ia merasakan sesuatu menyentuh puncak kepalanya. Ia segera mendongakan kepalanya.
"Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Aku juga bersalah. Mungkin kau benar. Aku terlalu dekat---"
"Tidak, tidak. Justru akulah yang bersalah. Aku terlalu terbawa emosi. Aku terlalu cemburu hingga tanpa sadar aku malah menyakitimu."
"Aku baik-baik saja, Min Yoongi. Aku mengerti perasaanmu. Percayalah, aku tidak akan berpaling kepada siapapun."
Yoongi tersenyum tipis. Ia memeluk tubuh Hyunjin.
"Gomawo."Hyunjin mengelus punggung Yoongi.
"Ah, ya. Apa kau sudah merasa lebih baik? Apa kau masih merasakan pusing?" Tanya Hyunjin sembari melepaskan pelukannya. Ia menatap Yoongi khawatir.
"Aku baik-baik saja. Khawatirkan dirimu sendiri."
Ucap Yoongi sembari mengacak puncak rambut Hyunjin pelan.*********
Suara dentingan sendok dan garpu memenuhi ruang makan keluarga Min.
Seorang anak kecil terlihat lahap memasuka nasi kedalam mulutnya. Dua orang yang duduk didepannya menatapnya sembari tersenyum."Halmeoni, apakah Eomma dan Appa sudah berbaikan?" Tanya sang anak dengan kedua pipinya yang terlihat menggelembung.
"Tentu saja. Sekarang mereka sudah berbicara satu sama lain. Ah, mereka juga bahkan tertawa bersama." Ucap Tn.Min.
Yoonjae tersenyum senang."Jinjja??"
"Hm. Sudah kami katakan kalau mereka akan cepat berbaikan." Timpal Ny.Min.
"Ah, kalau begitu besok aku akan pulang kerumah. Aku ingin bermain dengan Appa, dan memakan masakan buatan eomma!" Pekik Yoonjae girang. Kedua orangtua dihadapannya terkekeh.
"Arasseo. Kalau begitu makanlah yang banyak. Aku tidak ingin kau terlihat kurus setelah menginap disini." Ucap Ny.Min.
Yoonjae tertawa pelan."Nde, halmeoni."
Yoonjae kembali menyuapkan makanan kedalam mulutnya. Bocah itu benar-benar terlihat sangat senang."Kau yakin mereka sudah baik-baik saja?" Tanya Ny.Min pelan tanpa terdengar oleh Yoonjae.
Tn.Min tersenyum. "Saat ini mereka baik-baik saja. Percayalah. Mereka pasti bisa menyelesaikan semuanya. Sekarang mereka sudah dewasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life ✔
Fanfiction[𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍] Pernikahan Min Yoongi dan Cho Hyunjin mulai dilanda berbagai konflik. Kehidupan keduanya yang semula tentram, mendadak goyah begitu seseorang hadir di antara keduanya. Tawa bahagia itu perlahan berubah menjadi tangisan lara...