Chapter 23

5.7K 633 5
                                    

Maaf lama:"v
aku baru bisa update sekarang *bow*
Semoga nggak pada kabur yaaa :")
Maaf kalo ceritanya makin gaje, absurd, aneh, de el el :'
Udah segini yang ada di otak:'v

Oke langsung aja ke cerita :'v




Happy reading~

Jangan lupa klik tanda ★


—————







Hyunjin nampak sibuk memilih sayuran. Ia memperhatikan satu per satu sayuran yang berada disana.

Sementara itu, Yoongi di belakangnya nampak sedang memperhatikannya. Kedua tangannya memegang kereta belanja yang sudah hampir penuh.
Sementara Yoonjae terlihat tengah mengamati sayuran yang sedang dipegang ibunya.

"Yakk.. kau tidak berniat membeli cemilan untukku?"
Ucap Yoongi.

Hyunjin menoleh padanya.
"Bahkan Yoonjae saja tidak merengek meminta cemilan. Tsk!"

Yoongi mendengus. "Kau tidak adil. Kau selalu membelikan Yoonjae biskuit coklat. Tapi tidak pernah membelikanku apapun."

Hyunjin kemudian menoleh padanya.
"Apa kau sedang cemburu pada Yoonjae? Ayolah, cemilan di rumah masih banyak. Apa yang kau inginkan?" Ucap Hyunjin.

"Ramyeon."

"Tsk! Itu bukan cemilan, bodoh! Persediaan ramyeon dirumah masih ada. Kenapa harus membeli lagi?" Ucap Hyunjin srmbari berjalan menjauhi Yoongi.
Pria itu pun segera mengikuti Hyunjin dengan mendorong kereta belanjanya.

"Eomma, aku ingin biskuit coklat." Ucap Yoonjae sembari menarik-narik ujung kaos yang dipakai Hyunjin.

"Biskuit coklat? Ah, geurae. Ayo kita membelinya." Ucap Hyunjin. Mereka berdua pun segera berjalan mendekati salah satu rak yang berisi berbagai macam camilan, salah satunya biskuit.

Melihat itu, Yoongi mengerucutkan bibirnya.
"Sudah kuduga." Dengusnya.

Setelah selama ± 30 menit mereka berada di sebuah minimarket, akhirnya mereka berdua pun memutuskan untuk pulang.

"Apa kau hari ini benar-benar sedang tidak ada jadwal?" Tanya Yoongi saat mereka berada di dalam perjalanan pulang.

Hyunjin mengangguk.
"Hmm. Yaa.. meskipun pekerjaaku masih banyak. Tapi aku ingin mengerjakannya dirumah."

"Jangan terlalu memaksakan dirimu atau kau akan benar-benar sakit." Ucap Yoongi.

Hyunjin tersenyum. "Arasseo."

Ddrrtt... ddrrtt...

Hyunjin segera merogoh tasnya dan mencari ponsel miliknya.

Ia segera mengangkat panggilan itu begitu setelah ia menemukan ponselnya.

"Nde, abeonim?"

"…"

"Ah, nde Abeonim. Kami pasti akan kesana."

"…"

"Yoongi? Ah, ya. Yoongi sedang bersama denganku. Kami baru saja selesai berbelanja kebutuhan rumah."

"…"

"Dia bilang dia sedang malas-_-. Nde, kurasa dia hanya ingin beristirahat."

"...nde, arasseoyo."

"Apa itu Appa?" Tanya Yoongi begitu Hyunjin menutup panggilannya.

"Eoh. Abeonim mengundang kita makan malam."

Our Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang