Yoongi sedang membantu Yoonjae di kamarnya. Ia membantu memilih warna untuk gambar yang sedang Yoonjae buat. Anak itu terlihat serius mewarnai gambarnya.
Yoongi sesekali tersenyum. Melihat ekspresi Yoonjae saat ini, ia jadi ingat dengan Hyunjin. Ekspresi mereka berdua terlihat sama saat sedang serius."Appa, waeyo?"
Tanya Yoonjae yang mendongak kearahnya.
Yoongi kemudian menatapnya. Pria itu tersenyum."Aniyo."
"Appa, apa eomma sedang sibuk?"
"Hmm. Saat ini eomma sedang banyak pekerjaan. Jangan mengganggunya. Atau eomma akan marah. Arachi?" Ucap Yoongi.
Yoonjae mengangguk mengerti.
"Eung, Appa."
Kemudian anak itu kembali melanjutkan kegiatannya."Appa?"
Tiba-tiba Yoonjae kembali mendongakkan kepalanya."Hm?"
"Aku ingin tteobeokki." Ucap Yoonjae pelan.
"Teobbeokki? Di jam seperti ini?" Ucap Yoongi. Dia melirik sebuah jam dinding yang terpajang tidak jauh darinya.
07:15 pm
"Sudah malam. Diluar sana dingin." Ucap Yoongi kemudian.
Mendengar itu, Yoonjae menggembungkan kedua pipinya. Anak itu juga terlihat mengerucutkan bibirnya.Yoongi terkekeh.
'Mereka benar-benar mirip.'
Batinnya."Arasseo, arasseo. Kalau begitu sekarang kita pergi membeli tteobeokki. Tapi kau harus memakai jaket yang tebal, hm?" Ucap Yoongi.
"Arasseo, Appa. Ah, kita juga harus mengajak eomma." Ucap Yoonjae.
"Geurae? Arasseo. Appa akan pergi ke kamar untuk menemui eomma. Kau tunggu diruang tamu." Ucap Yoongi sebelum pergi menemui Hyunjin di kamarnya.
Sementara itu di kamarnya, Hyunjin memandangi berkas ditangannya tidak fokus. Sedari tadi ia hanya memandangi kertas-kertas itu dengan pandangan kosong. Ada sesuatu yang sedari tadi mengganggu pikirannya.
"Aish.. jinjja. Aku benar-benar bisa gila!" Desisnya sembari melemparkan berkas-berkas yang tengah dipegangnya itu keatas meja.
"Apa aku akan memiliki adik seperti Minki?"
"Apa kau lebih mementingkan pekerjaanmu daripada anakmu?"Hyunjin mengigit bibirnya.
"Aish.. kenapa malah Yoongi yang memaksa?!" Gumamnya.
Ternyata ucapan Yoonjae dan Yoongi benar-benar mempengaruhi kinerja otaknya.
Tiba-tiba dadanya bergemuruh."Astaga, sebenarnya apa yang ada didalam otak namja itu?!" Desisnya.
"B-bagaimana jika.. dia memintanya sekarang?" Gumamnya semakin tidak karuan. Ia bahkan meremas ujung piyama yang dikenakannya.
Cklek
"Hyunjin-ah.. aku ingin--"
"A-aku sedang datang bulan!!"
Pekik Hyunjin tiba-tiba. Yoongi mengernyitkan dahinya."Apa yang kau bicarakan? Aku ingin mengajakmu keluar. Yoonjae ingin membeli tteobeokki." Ucapnya sembari berjalan mendekati Hyunjin yang tengah duduk di sofa.
"G-geurae? Ah, maksudku saat ini aku sedang datang bulan. Perutku sedang tidak enak. J-jadi, aku tidak bisa ikut." Ucap Hyunjin.
Yoongi menaikkan sebelah alisnya.
"Bukankah kau baru saja selesai datang bulan beberapa hari yang lalu?" Tanyanya."E-eoh? Ah, geu-geuge.. akhir-akhir ini siklusku sedang tidak teratur. Kau tahu kan aku sedang banyak pekerjaan. Mungkin aku terlalu stress. Haha. Ya, kurasa begitu." Ucap Hyunjin. Ia tertawa garing.
"Geurae? Baiklah, kalau begitu aku akan pergi berdua bersama Yoonjae. Pergilah tidur jika kau mengantuk. Jangan memaksakan diri. Kau bisa sakit." Ucap Yoongi.
"G-geureom."
"Ah, apa ada yang ingin kau makan? Aku bisa sekalian membelikannya." Ucap Yoongi.
"T-tidak ada. Aku sedang tidak terlalu lapar." Ucap Hyunjin berpura-pura fokus pada pekerjaannya. Sesekali ia melirik Yoongi dengan ekor matanya.
"Baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Yoongi kemudian berjalan keluar dari kamarnya.
"Huftt.." Hyunjin menghela napasnya lega begitu Yoongi keluar.
"Aish.. kenapa aku bisa segugup itu? Astaga, sepertinya aku benar-benar gila." Gumamnya. Ia kemudian kembali mengalihkan pandangannya pada lembaran-lembaran kertas yabg berada dihadapannya.
"Apa eomma tidak ikut?" Tanya Yoonjae begitu ia melihat Ayahnya berjalan kearahnya sendirian.
"Eoh. Eomma bilang eomma sedang tidak ingin pergi. Dia benar-benar sibuk." Ucap Yoongi.
"Kalau begitu kita pergi berdua saja. Waaaa~ tteobeokki~~" pekik Yoonjae girang sembari berlari-lari keluar rumah.
Disusul dengan Yoongi dibelakangnya.- TBC -
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life ✔
Fanfic[𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍] Pernikahan Min Yoongi dan Cho Hyunjin mulai dilanda berbagai konflik. Kehidupan keduanya yang semula tentram, mendadak goyah begitu seseorang hadir di antara keduanya. Tawa bahagia itu perlahan berubah menjadi tangisan lara...