Chapter 7

6K 716 13
                                    

Hyunjin meregangkan badannya yang terasa pegal. Ia memijit tengkuknya yang juga terasa sakit dengan sebelah tangannya.

"Astaga, ini sudah jam 8." Gumamnya sembari melirik sebuah arloji yang melingkar disalah satu pergelangan tangannya.

"Sudah selesai?" Tanya seseorang. Hyunjin segera menoleh. Ia mendapati Yoongi yang tengah berbaring di sofa yang berada diruangannya.
Sedari tadi pria itu tertidur. Awalnya Yoongi berniat membantunya, tapi gadis itu menolak. Ia tahu Yoongi juga merasakan lelah, sama sepertinya.

Hyunjin tersenyum.
"Eoh. Kita bisa pulang sekarang."
Ujarnya sembari membereskan mejanya.

Yoongi segera mendudukan tubuhnya dan memakai jasnya yang tersampir di sofa.
"Kajja."

Mereka pun segera berjalan keluar dari ruangan.
Begitu mereka sampai di parkiran, mereka segera menaiki mobil masing-masing dan bergegas pulang.

Sebelum melajukan mobilnya, Hyunjin membuka ponselnya dan segera mencari kontak Yoonjae. Ia segera memasangkan headset-nya.

Tersambung.

"Yeobeoseyo?"

"Yoonjae-ah.. bagaimana harimu bersama halmeoni, hm?"

"Menyenangkan! Ah, apa eomma tahu? Tadi halmeoni membuatkanku tteobeokki! Jinjja mashita!!"

Hyunjin terkekeh. Pandangannya masih terfokus pada jalanan.
"Geurae? Ah, eomma jadi ingin merasakannya juga. Oh, iya. Tadi siang eomma banyak pekerjaan dan tidak bisa menjemputmu. Gwaenchanna?"

"Gwaenchannayo, eomma. Tadi Appa menjemputku. Dia bilang eomma sedang sibuk. Appa juga membantuku menyiapkan pakaian."

"Baguslah. Jangan nakal, eoh. Kau harus bersikap baik pada Halmeoni dan Harabeoji. Arrachi?"

"Eung, eomma. Tadi Harabeoji membelikanku banyak biskuit coklat! Ahh~ aku benar-benar senang!!"

"Aish.. jinjja. Apa kau akan senang hanya karena biskuit coklat, hm? Kau tidak merindukan eomma?"

"Aku merindukan eomma, tapi..."

"Tapi?"

"Tapi aku lebih merindukan Appa!!"

"Aish.. Yoonjae-ah! Sekarang eomma benar-benar cemburu pada Appa, eoh."

"Hehe. Aku bercanda. Aku merindukan eomma dan appa. Tapi aku benar-benar ingin menemani Halmeoni. Dia hanya sendirian dirumah."

Hyunjin tersenyum mendengarnya. Anak itu benar-benar telah tumbuh dewasa.

"Arasseo. Tapi ingat, jangan pernah membuat Halmeoni kerepotan. Dan jangan lupa kerjakan PR-mu."

"Eung, eomma. Kalau begitu sekarang aku harus menonton tv bersama harabeoji. Hari ini tidak ada PR. Jadi aku bisa menonton tv!"

"Haha. Geurae. Jangan tidur terlalu malam."

"Nde, eomma. Saranghae~~"

"Eumm. Saranghae~~"

Sambungan pun terputus. Hyunjin menghela napasnya.

"Setidaknya anak itu tidak akan membuat kerusuhan seperti yang dilakukan Ayahnya. Ah, kurasa sebagian sifat Yoonjae itu menurun dariku." Gumamnya pelan sembari tertawa.

Tidak terasa rupanya ia sudah sampai dirumah. Ia segera memarkirkan mobilnya dihalaman rumah, kemudian disusul oleh mobil milik Yoongi.

"Apa kau lapar? Kau ingin kubuatkan sesuatu?" Tanya Hyunjin begitu ia keluar dari mobilnya.

"Hmm.. kurasa aku ingin pasta.."

"Pasta? Arasseo. Aku akan membuatkannya. Kau mandilah lebih dulu." Ucap Hyunjin.

Setibanya didalam rumah, ia segera melangkahkan kakinya menuju dapur. Sementara Yoongi berjalan ke kamar untuk segera membersihkan tubuhnya.

Hyunjin segera membuka salah satu laci yang berada di dapurnya. Matanya mencari-cari keberadaan pasta dan ia sama sekali tidak menemukannya. Ia hanya menemukan beberapa bungkus ramyeon.

"Apa aku lupa membelinya? Aish.. jinjja."

Ia kemudian berjalan ke kamarnya dan langsung membuka pintunya. Ia segera masuk kedalam.

"Yakk.. Min Yoongi. Kurasa aku lupa-- kyaaaa!!"
Ucapan gadis itu terpotong dan ia buru-buru membalikkan badannya. Ia terkejut. Begitu ia membuka pintu, ia melihat pria itu tengah melepas pakaiannya, menyisakan celana kantornya.

'Ini gila!'
Rutuknya dalam hati. Ia menyesal tidak mengentuk pintunya.

Sementara itu, Yoongi menatapnya bingung. Namun beberapa detik kemudian dia tersenyum. Ia ingin sekali tertawa begitu melihat Hyunjin. Wajah gadis itu memerah bahkan hingga ke telinganya.

"Kenapa kau terkejut?" Tanya Yoongi sembari terkekeh.

"K-kufikir kau belum mandi. Jadi aku langsung masuk." Ucap Hyunjin tanpa merubah posisinya.

"Salahmu sendiri tidak mengetuk pintu."

Damn it!

Sepertinya gadis itu sudah tertular kebiasaan buruk Yoongi.

"Aku tidak tahu, bodoh!"

"Haha. Baiklah, baiklah. Tadi kau ingin mengatakan apa?"

"Ah, itu. Sepertinya kemarin aku lupa membeli pasta."

"Geurae? Kalau begitu buatkan saja ramyeon."

"Ah, arasseo."
Hyunjin buru-buru membuka pintu dan menutupnya sedikit keras.

"Astaga, aku bisa terkena serangan jantung." Gumamnya pelan sembari memegang dadanya. Ia segera turun menuju dapur.

Sementara itu, didalam sana Yoongi tertawa pelan mengingat tingkah Hyunjin.

"Reaksinya selalu sama."

*********

Disebuah apartement terlihat seorang pria tengah duduk disofa miliknya. Kedua matanya menatap layar tv didepannya tidak fokus, sementara tangannya tengah memainkan bibir gelas yang berada ditangannya. Mengusapnya perlahan.

"Cho Hyunjin..."

Ia bergumam pelan sebelum akhirnya menuangkan wine kedalam gelasnya.
Ia tersenyum miring. Perlahan ia meminum wine yang berada ditangannya hingga habis.

"Ini gila.."
Gumamnya lagi. Ia memejamkan kedua matanya erat.
Beberapa detik kemudian ia segera meraih sebuah botol wine didepannya dan kembali menuangkan isinya kedalam gelas yang tengah dipegangnya.

Matanya menangkap sebuah objek yang terletak diatas sebuah meja. Foto dirinya dan seorang gadis.

"Dan Jimin-ah, kenalkan. Dia Yoongi. Suamiku."

Ia terkekeh. Kini kedua matanya nampak memerah.

"Min.. Yoongi.."

PRAAANNNGGGG

Kini gelas itu telah hancur berkeping-keping diatas permukaan lantai.

Terlihat mengenaskan.
Sama seperti dirinya.

Ia menyandarkan tubuhnya disofa. Dadanya bergemuruh.

"Aku tahu ini salah. Tapi aku tidak ada pilihan lain. Aku.. akan melakukannya."
Gumamnya. Tangannya mengepal kuat.

-TBC-

Tadaaaaa~~ :v *keluar dari botol*
*plakk*

Cieee nunggu:v :v wkwkwk
Part ini lebih pendek?? Ahh sengaja kok. Biar greget! :v xd
Cepet bnget tbc?? Ahh tinggal baca aja berulang2:"V
*Plak*
*abaikan:v*

Gak lupa aku mau ngucapin makasih buat yang udah voment di part sebelumnya:*
Dan maaf juga aku gak bales komenan kalian satu2 meskipun yang komen dikit:v :v XD
Tapi percayalah, komenan kalian aku baca kok:D i like it!

Okelahh semoga kalian suka sama part yg satu ini!

Thanks!:*

NEXT??

Our Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang