21. Gue Nyerah

1.9K 125 1
                                    

"Kuakui memang sikapku yang ceroboh membuatku harus bertindak terlalu sadis kepada bang Fairuz. Tapi, sekarang aku dilema diantara menjaga perasaan bang Fairuz atau membatalkan perjodohan yang tak kuhendaki ini."
-Kata Hati Antari-

"Aku tau bahwa Fairuz sangat meyukai Antari. Tapi maaf, ini hanya akting, Fairuz. Aku pun juga punya keinginan."
-Kata Hati Adi-

...
...
...

Author's POV

"Hei... boleh gue bicara sebentar?" Tanya Fairuz kepada Adi. Mereka sudah sampai di penginapan beberapa saat lalu.

Sekitar beberapa jam yang lalu, peserta Komunitas Peduli Masyarakat telah tiba di tempat penampungan bencana. Memang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke pusat penampungan para pengungsi karena letaknya yang cukup jauh dari jalur utama kota. Maka dari itu, seluruh peserta pun memilih untuk bermalam di dekat tempat tersebut.

Karena ada dua hari di tempat tersebut, ditetapkanlah ada dua agenda di tempat penampungan. Hari pertama harus diisi dengan pengobatan gratis bagi siapa saja yang membutuhkan. Acara itu diketuai oleh mahasiswa fakultas kedokteran.

Hari berikutnya diisi oleh hiburan hiburan, pemberian bantuan, sekaligus penutupan acara.

Seluruh peserta sangat antusias karena harus bermalam di penginapan. Sebenarnya alasan mereka bukan untuk menghemat tenaga, tapi lebih karena mengharapkan apa yang disiapkan oleh Adi, sang ketua komunitas. Ya, mereka menginap di salah satu villa Panca Group. Dan para peserta mengharapkan fasilitas mewah dari villa Panca Group.

Sekarang, Fairuz yang mulai awal curiga dengan hubungan Adi dan Antari, tak tahan dengan keadaan itu. Meskipun ia sadar kalau pernikahannya dengan Antari masih belum ada titik terang, tapi dirinya benar benar tak bisa menutupi rasa kekesalannya itu. Saat malam tiba, Fairuz mencari Adi. Tentunya dia tidak bisa mencari Adi sendirian, karena harus dibantu penjaga villa supaya tidak tersesat dengan villa Panca Group yang luas itu.

Setelah diantar, akhirnya sampailah dia ke rooftop villa. Dilihatnya Adi sedang melantunkan ayat ayat suci Al Qur'an dengan merdu.

"Hei... boleh gue bicara sebentar?" Tanya Fairuz dengan berhati hati karena takut mengganggu aktivitas Adi.

"Oh, silahkan," kata Adi yang sebenarnya sudah tau alasan Fairuz mendatanginya.

"Suara lo bagus, kalau dilatih sedikit lagi, lo bakalan bisa juara di perlombaan baca Al Qur'an kategori umum yang diselenggarakan Alya dan Harris di Mesir. Mereka berdua adalah ikon remaja yang menikah muda," [Baca Sejuta Langkah by AliKabir].

"Gue tau. Kebetulan gue hadir di pernikahan mereka," ucap Adi. Entah kenapa, Fairuz sekarang sangat tidak suka dengan peryataan Adi. Pikirannya sudah tidak bisa menahan emosinya. Dia sudah terbutakan oleh cinta kepada manusia yang bernama Antari.

"Oke, gue mau terus terang sama lo, Adi." Fairuz menatap tajam mata temannya itu.

"Gue tanya, lo sama Antari ada hubungan apa?" Tanya Fairuz.

Adi yang mendengar pertanyaan itu pun tidak lagi kaget mendengarnya. Dia sudah menebak bahwa kejadian Fairuz akan menanyai dirinya pun pasti akan terjadi. Dan terbukti sekarang.

"Memangnya ada apa kalo gue deket Antari?" Tanya Adi yang memancing Fairuz. Sebenarnya dia sudah tau seluruh cerita tentang Fairuz dan Antari.

"Gini deh, sebenernya gue mau nikah sama Antari. Jadi agak kurang pantes kalo lo deket sama Antari," katanya dengan penuh penegasan. Adi lawan bicaranya hanya santai mendengarnya. Dia tau betul watak setiap orang yang dia temui.

"Oh iya? Kok Antari cerita ke gue kalo dia mau dijodohin sama temennya dulu. Tapi dia bilang dianya gamau. Jadi, itu elo?" Tanya Adi dengan pertanyaan yang lebih memancing lagi. Fairuz hanya menahan emosinya. Dirinya seakan tak percaya kalau Antari telah cerita semuanya kepada Adi.

"Fairuz, gue jujur sama lo. Sebenernya gue sama Antari itu temen SMA. Dulu gue sebangku sama dia. Kami dulu deket banget sebelum akhirnya berpisah di jenjang kuliah. Apa lo gak tau ini?" Tanya Adi. Semakin berkobar lah api merah di hati Fairuz saat Adi menjelaskannya.

"Dan lo gatau? Kalau sebenernya gue sama Antari mau menikah. Sekarang, siapa yang berbuat tidak sepantasnya?" Tanya Adi lagi. Pertanyaan itu semakin membuat keadaan Fairuz panas.

Untuk beberapa saat, tidak ada percakapan diantara mereka. Adi terdiam karena bingung degan perkataanya yang dinilai terlalu jahat kepada temannya, dan dia merasa bersalah. Sedangkan Fairuz terdiam karena mencoba meredakan api kemarahan yang dipicu oleh penjelasan Adi. Tapi, setelah beberapa menit kemudian, keegoisan Fairuz yang telah mereda, mulai angkat bicara.

"Oke. Gue ngerti sekarang. Kalian saling suka, kan?" Kata Fairuz.

"Untuk itu, sekarang gue mau buat peryataan untuk yang pertama kalinya ke lo. Gue nyerah," ucapnya sambil menghirup nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan.

"Gue nyerah sama lo. Memang gue sadar kalo ternyata pernikahan gue cuma sepihak. Antari lebih memilih lo," tambahnya. Setelah itu, Fairuz pun pergi dan beranjak meninggalkan Adi. Dirinya takut jika berlama lama dengan Adi, dirinya tidak bisa mengendalikan amarahnya.

Tetapi, sebelum Fairuz benar benar meninggalkan Adi, sekali lagi Fairuz berhenti dan menoleh ke belakang kepada Adi.

"Selamat!" Fairuz yang sudah muak melihat wajah Adi segera berbalik badan kembali dan pergi. Bahkan dirinya berencana untuk pulang sekarang juga. Benar benar meninggalkan Adi dengan wajah santai menutupi kekagetannya tentang apa yang diucapkan Fairuz.

Setelah itu, Adi menghembuskan nafas panjang. Menengadahkan pandangannya ke langit penuh bintang meluruskan otot kakinya sejenak. Dirinya berpikir bahwa apa yang dia perbuat pada Fairuz, terlalu jahat. Sesungguhnya dirinya bingung, apakah sebenarnya perbuatannya itu benar atau tidak.

"Antari, dia sudah pergi," panggil Adi dengan sedikit menyaringkan suaranya.

Ternyata, Antari selama ini bersembunyi di suatu sudut. Beberapa saat sebelum Fairuz datang, sebenarnya Adi, Antari, dan Pak Rahmat berdiskusi tentang bagaimana rencana pembatalan perjodohan ini. Tetapi, hanya sebentar mereka berdiskusi, muncul laporan dari penjaga villa tentang Fairuz yang ingin bertemu. Akhirnya mereka harus merencanakan rencana sampingan untuk mempercepat pembatalan perjodohan.

Dan ternyata rencana itu berhasil. Membuat Fairuz menyerah dan akhirnya memutuskan hubungannya dengan Antari. Membatalkan perjodohan Fairuz dengan Antari.

"Urusan lo sama Fairuz udah selesai. Sekarang urusan gue sama Big Papa," kata Adi kepada Antari yang masih berdiri mematung.

_________

Bagaimana dengan masalah Adi dengan Big Papa? Tunggu kelanjutannya dan terima kasih.

My Wedding StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang