7. A Moment With Adi

2.8K 148 0
                                    

"Lah, mau kemana?" tanya Antari.
"Udah selesai. Ayo kita kembaliin ke kedua detektif itu." lalu Adi berjalan cepat meninggalkan Antari. Dilihatnya sekali lagi kearah Amanda dan yang lain. Dirinya tersenyum sekali lagi lalu benar benar pergi.

Antari tentu bertanya tanya.
"Sebenarnya ada apa dengan Adi?" gumamnya yang menyadari bahwa dirinya tidak tau banyak tentang Adi.

Diikutinya saja Adi walau dengan sedikit berlari karena Adi adalah orang yang jangkung yang memiliki kaki cukup panjang. Antari tau kalau Adi ada masalah. Hanya saja, kini dia tak ingin menanyakannya lagi, biarlah menunggu saat yang tepat.

Hingga akhirnya sampai di sebuah tanah lapang, Adi berkali kali melihat jam tangannya seperti menunggu sesuatu.

"Kamu ngapain? Kita nunggu apa di sini?" Antari pasti bingung. Sekarang dirinya sudah berada di tengah tanah lapang dengan Adi. Tidak ada apa apa disana, hanya ada rumput hijau yang terhampar.

Belum lama, dari atas muncul helikopter yang anginnya membuat Antari harus menutup mata. Helikopter itu semakin lama semakin turun dan terus turun hingga akhirnya berhenti di hadapan Antari.

"Ayo naik." ajak Adi. Antari heran atas apa yang dikatakan Adi. Dirinya disuruh menaiki benda terbang itu. Antari memang tau betul kalau Adi adalah orang yang kaya. Tapi, apa sekaya itu?

Akhirnya dengan sedikit bantuan dari Adi, Antari telah duduk dan menggunakan seatbelt. Saat helikopter itu mulai menuju ke langit, Antari tak henti hentinya mencengkeram lengan Adi. Adi hanya tersenyum maklum melihatnya karena jelas ini adalah pengalaman pertama Antari.

...
...
...

"Hei, Antari. Bangun!" tak terasa, mereka sudah tiba di tujuan. Antari yang ketiduran dibangunkan oleh Adi. Mereka berdua turun dan langsung disambut oleh beberapa pelayan. Antari tersadar, bahwa ini adalah cafe tempat janjian dengan Adi tadi.

"Adi, boleh bicara sebentar?" tanya Antari. Adi hanya terus berjalan tanpa menghiraukan Antari. Lalu tiba tiba duduk di satu kursi dan memesan dua minuman segar kepada pelayan.

"Mau ngomong apa?" tanya Adi. Lalu, Antari duduk dan bersiap ingin mengutarakan maksudnya.

"Maaf nih aku kalau lancang. Sebenarnya kau ini siapa?" Adi paham kebingungan Antari. Ditatapnya dalam dalam mata Antari sebelum menjawab pertanyaannya.

"Aku orang biasa." jawab Adi lalu mengalihkan perhatiannya kepada minuman yang baru saja datang.

"Tidak mungkin! Aku tau kamu kaya, tapi orang yang punya helikopter itu bukan orang yang sembarangan." bantah Antari.
"Memang benar aku orang biasa." jawab Adi lagi lalu menyeruput minuman dingin itu.

"Adi, biasakah ceritakan sedikit tentangmu? Pleeeaaasssee" mohon Antari yang memasang wajah memelas.

"Ah aku nyerah! Oke aku akan ceritakan, dasar bawel." katanya yang bertekuk lutut pada kelucuan Antari.
"Coba kau lihat baik baik di menu cafe ini." suruh Adi.

Antari pun melihat lihat seluruh isi menu di cafe itu. Mulai dari cover, sampai apa saja yang disediakan cafe itu. Hingga Antari melihat ke belakang menu itu, ekspresi Antari langsung berubah menjadi ekspresi heran bercampur tak percaya.

Dilihatnya orang didepannya itu sambil sesekali menggelengkan kepalanya.
"Tunggu! Kau bagian dari Panca Group?" tanyanya yang dibalas anggukan Adi.

"Siapa nama lengkapmu?" tanya Antari.
"Ararya Adiraja Wianggara.

Antari langsung melihat hp nya dan mengetik untuk berselancar di internet mencari nama itu. Lantas, Antari menutup mulutnya dengan tangannya.

"Kau, beneran Panca's Royal Family?" tanya sekali lagi untuk memastikam yang didepannya adalah benar benar yang tercantum di internet.
"Iya." jawab Adi singkat.

My Wedding StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang