42. Short Bridge

2.3K 100 8
                                    

Sebelumnya maaf karena ternyata ada kesalahan teknis saat publish. Authir sudah publish tapi entah kenapa gak muncul2. Semoga kalian memaafkan saya. Besok adalah part terakhir My Wedding Story!

"Nggak! Aku cuma mau bilang jangan dibalas dengan berlebihan. Kita diajarkan untuk membalas keburukan dengan yang setimpal atau dengan yang lebih baik. Aku cuma mengingatkanmu begitu. Sungguh, Allah Maha Pengampun lagi Maha Pemurah," ucap Antari balik mengingatkan. Kata-katanya itu mebuat Adi tersenyum. Apalagi wajah Antari yang berlinang air mata.

"Kamu lucu kalau nangis," kata Adi.

*DAR! (Suara tembakan)

"Cih! Jijik aku melihat kalian! This is the real reverse!" Dari arah belakang ternyata muncul Fairuz dengan masih menodongkan pistolnya. Dengan ekspresi yang datar, Fairuz mengarahkan pistolnya itu ke arah Adi setelah tahu bahwa tembakannya sebelumnya mengenai tubuh Antari. Sepertinya, Fairuz memang berniat untuk menghabisi mereka berdua.

"Antari... Antari..." Adi memanggil nama Antari dengan pelan. Matanya seolah menyiratkan kalau keadaan ini hanyalah sebuah mimpi. Bagaimana tidak, baru saja dia lolos dari jeratan Fairuz. Sekarang harus berhadapan dengan kenyataan bahwa Antari tertembak oleh pistol Fairuz.

"Aku kasihan melihatmu! Kau dulu yang menghancurkan mimpiku, dan sekarang kau yang akan hancur di tanganku, hahaha..." kata Fairuz sambil mendekat ke arah Adi dan Antari yang tersungkur. Tak lupa juga, Fairuz tetap menodongkan senjatanya pada mereka.

"Tak apa kalau aku harus mendekam di penjara atau bahkan dihukum mati. Tetapi, aku bahagia karena dendamku sudah tersampaikan," kata Fairuz sambil tersenyum menyeringai.

"Pertama, aku menyiksa petinggi Panca Group, Wianggara. Lalu aku berhasil menembak Antari. Setelah ini akan lengkap sudah karena kau juga akan mati!" Tambahnya seraya masih tetap mendekat. Sedangkan Adi tidak menghiraukan apa pun yang dilakukan Fairuz. Yang dia lakukan searang hanyalah memanggil-manggil nama Antari agar tetap tersadar sambil meneteskan air matanya.

Setelah dirasa sudah demikian dekatnya hingga agak mustahil peluru itu tidak mengenai Adi, Fairuz terhenti dan berkata, "Bahkan petarung sepertimu bukan lawan dari senjata jarak jauh. Kau, akan ma..." belum selesai Fairuz berkata, tiba-tiba dari arah samping kanannya muncul seseorang sambil berlari senyap tanpa sepengetahuannya.

Ternyata orang itu adalah Arman. Dari arah samping kanannya, dia melancarkan tendangannya yang mengenai tangan Fairuz yang membawa pistol untuk menghentikan aksi kejam Fairuz.

Belum cukup sampai disitu, Fairuz yang secara rekfleks akan memukul Arman pun terdiam. Gerakannya dikunci oleh Maulana dari arah belakang. Sambil berbisik, Maulana berkata kepada Fairuz, "Kini kau berada di bawah kendaliku."

Dalam waktu beberapa detik, Fairuz yang semula menggeliat karena ingin lepas dari kuncian Maulana, kini terdiam dengan tatapan kosong karena pengaruh permainan pikiran Maulana. Dengan begitu saja, Fairuz sebagai biang kerok permasalahan ini pun berhasil dibekuk.

Tetapi itu semua belum selesai, masih ada Antari yang perlu diselamatkan.

...
...
...

Adi berlari beriringan dengan tandu berjalan yang mengangkut Antari. Antari terbaring lemas karena banyak darah yang keluar. Beruntung, banyak dari anggota Secret Column yang membantu untuk memberi penyelamatan pertama. Sehingga, kondisi Antari tidaklah begitu buruk.

Akhirnya, sampailah Antari kepada ruang khusus di IGD. Saat Antari masuk ke ruangan itu, langkah Adi terhenti karena hanya orang-orang yang terlibat saja yang boleh masuk agar tidak mengganggu proses penyelamatan.

Setelah beberapa jam, dokter pun keluar dari ruangan itu dan berkata kepada Adi.

"Maaf..."

_________

BESOK ADALAH PART TERAKHIR BAGI MY WEDDING STORY!

My Wedding StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang